Tega! Ibu Hamil Menjegal Kaki Anak Kecil Hingga Jatuh dan Gegar Otak

Apa yang ia pikirkan ya?

14 Juli 2019

Tega Ibu Hamil Menjegal Kaki Anak Kecil Hingga Jatuh Gegar Otak
Freepik

Jangan lengah mengawasi si Kecil saat sedang bepergian ke tempat umum ya, Ma. Perhatikan aktivitasnya supaya tidak mengganggu orang lain.

Seperti dialami oleh seorang anak kecil di Shaanxi, Tiongkok, yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit akibat gegar otak ringan. Ia terjatuh setelah kakinya dijegal oleh seorang ibu hamil di restoran.

Bagaimana kisah lengkap peristiwa ini ya, Ma? Berikut Popmama.com rangkum informasinya untuk Mama, seperti dilansir World of Buzz:

1. Diawali dengan perilaku anak yang dianggap mengganggu

1. Diawali perilaku anak dianggap mengganggu
South China Morning Post

Semua berawal saat seorang anak laki-laki berusia 4 tahun yang sedang bermain di pintu restoran. Pintu tersebut memiliki tirai plastik, yang akan bergerak ketika ada orang masuk atau keluar.

Senang dengan benda tersebut, anak ini kemudian terus-menerus berlari keluar masuk melewati pintu tirai. Suatu ketika, tak sengaja tirai plastik ini beberapa kali menyentuh seorang ibu hamil yang kebetulan sedang makan dan duduk dekat dengan pintu.

Tak ada seorang pun yang tampak menjaga atau mengawasi anak ini, sampai kemudian ibu hamil tersebut merasa semakin terganggu. Ia pun berniat memberi pelajaran pada anak kecil tersebut.

Dengan sengaja ia menjegal kaki anak itu sampai ia jatuh terjungkal ke arah pintu. Dari pantauan CCTV yang dilihat dari South China Morning Post, anak tersebut tampak jatuh dengan cukup keras.

Baru setelah hal tersebut terjadi, ibu dari anak itu lari menghampiri dan segera membantunya berdiri. Sementara ibu hamil dan suaminya tampak tetap makan dan acuh tak acuh.

Editors' Pick

2. Anak tersebut diketahui punya riwayat gangguan jantung

2. Anak tersebut diketahui pu riwayat gangguan jantung
South China Morning Post

Tak mau menunda, ibu tersebut langsung membawa putranya ke rumah sakit. Sebab diketahui ternyata anak itu memiliki riwayat gangguan jantung.

Setelah diperiksa oleh dokter, sang anak pun disebutkan mengalami gegar otak ringan. Beruntung, kondisinya tetap stabil dan sudah kembali pulih.

Video rekaman CCTV peristiwa ini pun tersebar di dunia maya dan tak sedikit netizen yang mengecam perilaku ibu hamil ini. Banyak yang menyayangkan mengapa calon ibu bisa melakukan hal seperti itu.

3. Orangtua menuntut tanggungjawab

3. Orangtua menuntut tanggungjawab
Pexels/Rawpixel.com

“Awalnya saya pikir anak saya tersandung sendiri, tetapi kemudian dia memberi tahu saya bahwa perempuan yang duduk di dekat pintu menjegalnya. Informasi ini didukung oleh ucapan pelanggan lain di restoran. Saya pun memeriksa CCTV dan sangat marah saat melihat hal tersebut rupanya benar,” ungkap sang ibu.

Merasa emosi, ia kemudian lantas melapor ke polisi.

Ibu hamil yang menjadi pelaku pun ikut merasa takut sampai kemudian menyerahkan diri ke polisi satu hari setelah kejadian.

Sebagai bentuk tanggungjawab, ia meminta maaf dan menawarkan diri untuk menanggung seluruh biaya pengobatan untuk bocah malang tersebut.

Sempat ditahan selama 10 hari, ibu hamil tersebut juga membayar denda 1.000 yuan atau sekitar Rp 2 juta karena terbukti menyerang anak itu.

Namun demikian, ibu dari korban mengatakan bahwa mereka tidak ingin mengambil tindakan lebih lanjut karena pelaku sedang hamil tujuh bulan.

4. Kenali gejala dan pengobatan pada gegar otak

4. Kenali gejala pengobatan gegar otak
Freepik/Pressfoto

Dilansir Healthline, gegar otak alias concussion adalah cedera otak traumatis yang terjadi setelah ada benturan di kepala. Benturan ini seringkali mengakibatkan perubahan kondisi mental yang mungkin termasuk menjadi tidak sadar.

Siapa pun dapat terluka saat jatuh, kecelakaan mobil, atau aktivitas harian lainnya. Seseorang yang aktif melakukan olahraga seperti sepak bola atau tinju, risiko gegar otak pun menjadi lebih tinggi.

Gegar otak biasanya tidak mengancam jiwa, tetapi dapat menyebabkan gejala serius yang memerlukan perawatan medis.

Tanda dan gejala saat mengalami gegar otak

Gejala saat mengalami gegar otak biasanya akan merasakan kebingungan, mengantuk atau merasa lemas, pusing, penglihatan tampak kabur, sakit kepala dan mual.

Selain itu, tanda lain yang juga perlu diperhatikan yakni muncul sensitivitas berlebih terhadap cahaya atau kebisingan, masalah keseimbangan dan reaksi lambat terhadap rangsangan.

Tindakan pertama pada gegar otak

Saat curiga mengalami atau ada orang lain yang gegar otak, segera hubungi ambulans atau tenaga medis terdekat.

Penting diketahui bahwa gegar otak bisa disertai dengan cedera pada tulang belakang. Jadi apabila Mama merasa ada seseorang yang kepalanya jatuh terbentur kemudian mengalami cedera leher atau punggung, hindari menggerakkannya dan tunggu tenaga medis untuk meminta bantuan.

Namun jika Mama benar-benar harus memindahkan orang tersebut, lakukan dengan sangat hati-hati. Cobalah untuk menjaga leher dan punggung orang tersebut tetap tidak bergerak. Ini untuk menghindari kerusakan tulang belakang lebih lanjut.

Pengobatan dan perawatan pada gegar otak

Perawatan untuk gegar otak bergantung pada keparahan gejala. Selain perawatan intensif di rumah sakit, pasien juga mungkin memerlukan pembedahan atau prosedur medis lainnya jika menunjukkan gejala seperti pendarahan, pembengkakan dan/atau cedera serius pada otak.

Kasus ini bisa menjadi pelajaran untuk Mama, ya. Saat sedang berada di tempat umum, selalu awasi perilaku si Kecil dan jangan sampai ia mengganggu orang lain. Jika perlu, pegang tangannya dan jangan mudah teralihkan dengan hal lain.

The Latest