Melansir dari Mayo Clinic, CAPD merupakan salah satu jenis dialisis peritoneal, yaitu metode pengobatan untuk gagal ginjal. Proses ini dilakukan dengan memasukkan cairan pembersih (dialysate) ke dalam rongga perut melalui kateter.
Lapisan peritoneum dalam perut akan menyaring limbah dan cairan dari darah. Setelah proses penyaringan selesai, cairan yang telah mengandung limbah dikeluarkan dari perut dan dibuang. Proses ini berlangsung selama 24 jam, dengan pergantian cairan dilakukan sekitar empat kali sehari.
Tidak seperti hemodialisis yang dilakukan di rumah sakit menggunakan mesin, CAPD dilakukan di rumah, di tempat kerja, atau bahkan saat bepergian. Metode ini sangat berguna bagi pasien yang ingin menjalani pengobatan secara mandiri. Namun, CAPD hanya cocok untuk pasien yang memiliki kemampuan fisik yang baik atau memiliki pendamping terpercaya.
Menurut informasi dari Royal Berkshire NHS, setiap sesi penggantian cairan membutuhkan waktu sekitar 30 menit, tanpa rasa sakit yang signifikan.
Selain efektif membersihkan tubuh, CAPD memberikan fleksibilitas lebih dibandingkan metode dialisis lainnya. Pasien dapat menjalani aktivitas harian tanpa terganggu oleh proses perawatan.