Dosen Fakultas Kedokteran Universitas IPB, dr Sulpiana, M.Biomed mengatakan bahwa kanker kolorektal dapat disebabkan faktor genetik maupun gaya hidup tidak sehat.
Faktor genetik dapat muncul ketika seseorang memiliki riwayat keluarga pengidap kanker. Sedangkan, untuk gaya hidup, pemicunya dapat berkaitan dengan minimnya aktivitas fisik hingga pola makan tidak seimbang.
Kita juga perlu mewaspadai gejala yang kerap diabaikan. Beberapa gejala kanker kolorektal yang dapat muncul berupa:
- Diare.
- Sembelit.
- Buang air besar terasa tidak tuntas.
- Berat badan turun tanpa alasan yang jelas.
- Perdarahan pada rektum (bagian ujung usus besar).
- Buang air besar berdarah.
- Mual.
- Muntah.
- Perut terasa nyeri, kram, atau kembung.
- Tubuh mudah lelah.
Peluang sembuh dari kanker kolorektal bisa lebih besar jika penyakit ini terdeteksi sejak stadium awal. Untuk mengurangi risiko tersebut, dr. Sulpiana menyarankan skrining dengan kolonoskopi sebelum usia 40 tahun, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker kolorektal atau pernah mengalami Irritable Bowel Syndrome (IBS).
Penting untuk menerapkan pola makan tinggi serat untuk mencegah kanker kolorektal. Bisa memulainya dengan rutin mengonsumsi buah, sayuran, serta membatasi daging merah dan makanan olahan.