Apa Itu Salt Therapy? Dipakai Nikita Willy untuk Tangkal Polusi

Salt therapy juga dikenal sebagai halotherapy merupakan bentuk pengobatan alternatif yang melibatkan partikel garam halus dalam udara. Tujuannya untuk meredakan masalah pernapasan dan kulit tertentu, seperti alergi, asma, bronkitis, dan psoriasis. 

Terapi ini biasanya dilakukan dalam ruangan yang diisi dengan udara yang mengandung partikel garam atau di dalam gua garam alami hingga buatan. Lantas, sejak kapan terapi ini muncul? 

Melansir WebMD, salt therapy telah ada sejak abad ke-12 di Eropa Timur. Orang-orang pada zaman tersebut mengunjungi gua garam untuk terapeutik, atau speleoterapi. Pada tahun 1800-an, penambang garam di Polandia menemukan versi yang lebih modern yang kini disebut dengan salt therapy atau halotherapy. 

Penelitian menunjukkan, udara asin yang dihirup para penambang membantu menjaga paru-paru mereka bebas dari infeksi dan alergi. Seiring waktu, tambang atau gua garam di wilayah Eropa Timur banyak dikunjungi oleh wisatawan seluruh dunia untuk sekadar menghirup udara asin dari gua dan meringankan masalah paru-paru.

Bagi Mama yang ingin melakukan terapi ini, perlu diketahui ada dua macam jenis salt therapy. Salt therapy biasanya dilakukan di dalam ruang garam aktif dan pasif.

Ruangan garam aktif memiliki mesin yang disebut halogenerator yang ditambahkan garam. Peralatan tersebut memecah garam menjadi partikel-partikel kecil yang bersirkulasi di dalam ruangan.

Sementara, ruangan garam pasif tidak memiliki mesin untuk memecah garam. Sebaliknya, ruangan tersebut diisi dengan berbagai jenis garam, misalnya garam himalaya. 

Melansir Cleveland Clinic, tidak banyak bukti ilmiah yang mendukung salt therapy meringankan masalah pernapasan atau infeksi. Namun, beberapa orang yang melakukan terapi ini merasakan manfaat sebagai berikut:

• Salt therapy untuk meningkatkan pernapasan dan mengatasi masalah asma, bronkitis, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), fibrosis kistik, alergi pernapasan, dan batuk perokok. 
• Salt therapy untuk melawan infeksi karena dapat membilas sinus agar pernapasan lebih lancar. 
• Beberapa pendukung berpendapat bahwa paparan partikel garam halus memiliki efek positif pada kesehatan kulit, terutama pada kondisi kulit tertentu seperti psoriasis atau dermatitis atopik
• Ruangan yang tenang dan dipenuhi garam dengan alunan musik menghadirkan suasana yang ideal untuk meditasi sebagai penghilang stres. 

Di tengah buruknya polusi udara, adakah risiko melakukan salt therapy meskipun tubuh sehat? Melansir Cleveland Clinic, jika kondisi tubuh relatif sehat, menghabiskan sesi di dalam ruang garam tidak akan menimbulkan masalah apa pun.

Namun, Praktisi Kedokteran Fungsional, Dr. Melissa Young memberikan beberapa catatan bagi orang yang sehat jika ingin melakukan salt therapy. Bagi orang yang sehat melakukan salt therapy akan lebih sering terkena batuk karena semua partikel garam di udara mungkin sedikit memperparah batuk.  

"Saya pernah menemui pasien dan mengatakan bahwa mereka akhirnya banyak batuk setelahnya," ujar Dr. Young. 

Akan lebih baik jika salt therapy diawasi oleh seorang profesional medis. Jika Mama dan keluarga memiliki masalah kesehatan, bicarakan dengan dokter sebelum mencoba salt therapy agar aman.

Nah, itu dia informasi seputar apa itu salt therapy? Dipakai Nikita Willy untuk tangkal polusi. Semoga bermanfaat untuk Mama dan keluarga.