Dalam kasus sindrom penis kecil, sebenarnya banyak sekali laki-laki dengan ukuran penis normal masih menganggap dan meyakini bahwa ada yang salah dengan ukuran penisnya.
Ketika pikiran tersebut terus terjadi dan menimbulkan depresi berkepanjangan, maka kesehatan mentalnya juga akan terganggu.
Perlu diketahui bahwa sebenarnya tidak ada standar baku terkait ukuran penis yang dianggap normal. Hanya saja, di Indonesia sendiri rata-rata panjang penis sekitar 10,5 cm ketika tidak ereksi.
Cara mengatasi seseorang dengan sindrom penis kecil, sebaiknya perlu dikonsultasikan ke dokter. Jelaskan secara detail tentang semua keluhan yang muncul di dalam pikiran terkait ukuran penis.
Jika permasalahan sindrom penis kecil ini tidak kunjung selesai dan justru menjadi hambatan dalam memuaskan pasangan ketika berhubungan seks, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan psikolog.
Menurut Institute for Sexual Medicine, sindrom penis kecil dikategorikan sebagai salah satu gangguan psikologis. Apalagi mengingat bahwa penderita sindrom ini seolah terlalu khawatir terhadap ukuran penisnya sendiri karena dianggap kecil.
Hal ini terjadi karena laki-laki dengan sindrom penis kecil memiliki persepsi sendiri dan memercayai bahwa kondisi penisnya tidak seperti orang normal.
Sebelum depresi berkepanjangan dan melakukan hal-hal buruk, ada baiknya luangkan waktu untu membuat janji bersama psikolog agar mendapatkan terapi yang tepat terkait permasalahan ini.
Nah, itulah penjelasan dan informasi menarik mengenai sindrom penis kecil.
Semoga penjelasannya bisa bermanfaat!