5 Potret MRT dari Berbagai Negara di Dunia

Hayo siapa yang sudah naik MRT?

29 Maret 2019

5 Potret MRT dari Berbagai Negara Dunia
Instagram.com/jktinfo

Indonesia tengah berhasil memiliki Mass Rapid Transit (MRT).

Setelah dirancang dan disiapkan selama 26 tahun, akhirnya MRT sudah dilakukan uji coba pertamanya untuk publik pada hari Selasa (12/3/2019) lalu.

Banyak antusias dari penasaran masyarakat umum untuk merasakan menaiki transportasi tersebut.

Nah, berikut 5 potret MRT dari berbagai negara di dunia. Langsung intip ulasan dari Popmama.com, yuk!

1. Jepang

1. Jepang
Freepik/Lifeforstock

Menggunakan transportasi umum di Jepang sudah menjadi pilihan terbaik  bagi masyarakatnya.

Tentunya sistem transportasi di Jepang tidak pernah molor dari waktu yang sudah ditentukan, sehingga banyak yang menyebutkan MRT di negeri matahari terbit ini adalah yang tercanggih dan tercepat di dunia.

Sementara MRT di Jepang memiliki 102 stasiun dan sudah mengangkut lebih dari 14 miliar penumpang setiap tahunnya.

Selain itu, setiap peronnya selalu tampak bersih bebas dari sampah. Bahkan lantainya terlihat mengilap karena tidak adanya debu di stasiun MRT.

Sekitar lima menit, kereta pun datang dan langsung berhenti di depan tempat menunggu. Lebih salutnya lagi, saat di dalam kereta tidak ada yang namanya berisik atau berbicara. Para penumpang pun juga tidak ada yang berani mengangkat telepon genggamnya.

Bagi masyarakat Jepang, tempat umum itu harus dinikmati banyak orang. Oleh karenanya tidak ada yang mengeluarkan suara di dalam MRT-nya.

Editors' Pick

2. London

2. London
Freepik/Photoangel

Transportasi merupakan hal penting di setiap negara, terutama di London.

Yang harus kamu ketahui bahwa Inggris sudah membangun sistem MRT pada ratusan tahun lalu dan merupakan yang tertua di dunia, lho.

Tahukah kamu? MRT di London pertama kali dijalankan pada tahun 1863, sehingga Inggris sebagai negara yang pertama mengoperasikannya. 

London underground merupakan jaringan transportasi massal yang digemari oleh masyarakat maupun wisatawan di London.

Tapi sebelum membeli tiket kamu harus pahami dulu bahwa London dibagi kedalam enam zona dan kamu pun dapat melihat dalam peta London underground yang diberi angka satu sama enam. Harganya berbeda setiap zonanya.

Namun untuk mempermudah wisatawan, mereka dapat menggunakan kartu Oyster dengan harga yang lebih murah.

3. New York

3. New York
Freepik/Macrovector

Sudah pada tahu kan kalau New York merupakan salah satu kota tersibuk. Tentunya semua transportasi umum sangat diandalkan oleh masyarakatnya.

Nah, kalau di New York MRT disebutnya dengan NYC Subway. Sementara subway di New York memiliki rata-rata kecepatan 27 Km/jam dan top speed di 55 Km/jam.

Transportasi jenis ini sangat banyak peminatnya, sehingga NYC subway beroperasi selama 24 jam setiap harinya.

Selain itu jalur transportasi ini terbentang hingga sepanjang 373 km. NYC subway pun menjadi jalur terpanjang ke-4 di dunia dan menjadi subway yang legendaris dalam menopang kebutuhan perjalanan warga maupun turis di New York.

4. Seoul

4. Seoul
Freepik/Rawpixel.com

Kota Seoul patut dijadikan contoh oleh Indonesia akan penataan lalu lintasnya yang terbilang sangat apik.

Dalam upaya penataan transportasi di Seoul, untuk mengurangi jumlah kendaraan pribadi maka dibuatlah pembangunan sarana dan prasarana moda transportasi massal yang sangat memadai.

MRT pun jadi primadona di sana. Sementara kereta bawah tanah di Seoul satu satu transportasi umum yang dibekali konektivitas WiFi di setiap stasiun maupun di dalam keretanya, yakni dapat mengakses internet melalui koneksi cepat 4G LTE.

Lebih canggihnya lagi, MRT di Seoul terkenal akan kenyamanannya. Di mana penumpang akan disuguhkan televisi yang menayangkan hiburan dan beragam informasi. Bahkan juga terdapat pengontrol iklim, yang mana pada saat musim dingin secara otomatis kursinya terasa hangat.

5. Singapura

5. Singapura
Freepik/Topntp26

Yuk, kita beralih ke negeri singa.

Ya. Di Singapura juga memiliki MRT yang tak kalah canggih, namanya Singapore Mass Rapid Transit.

MRT tersebut melayani hampir sekitar 600 juta penumpang per tahunnya, lho.

Budaya dalam menunggu MRT di Singapura terbilang sangan nyaman dan rapi, baik ketika keluar maupun masuk.

Di setiap pintu masuk MRT kamu pasti akan menemukan tanda kotak bergaris di lantainya. Kotak di lantai itu terbilang cukup besar, karena fungsinya sebagai ruang bagi penumpang yang hendak keluar. Dengan begitu penumpang yang akan masuk harus antre di luar kotak bergaris itu.

Sedangkan untuk menuju satu stasiun ke stasiun lainnya hanya butuh waktu beberapa menit saja.

Ayo, gunakan MRT di setiap kesempatanmu. Kurangilah memakai kendaraan pribadi, ya.

The Latest