WHO sendiri mengatakan sedang melacak mendiskusikan varian baru Covid-19. Kepala ilmuwan di WHO yaitu Dr. Soumya Swaminathan juga mengatakan bahwa perlu penelitian khusus untuk mengetahui sifat dari Deltacron.
Eks Pimpinan Inisiatif Genomik Covid-19 di Wellcome Trust Sanger Jeffrey Barrett mengatakan, temuan varian Deltacron yang teridentifikasi sejauh ini masih sedikit.
Maka belum ada cukup bukti dan data tentang tingkat keparahan varian atau seberapa baik vaksin masih memiliki efikasi tinggi dalam memberikan proteksi terhadap individu.
Berkaca pada kasus yang terjadi di Inggris, dan sejauh ini mutasi Deltacron masih sangat langka di berbagai negara di dunia.
Sementara hanya beberapa lusin sequence di antara jutaan Omicron. Meski begitu ia menyebut varian ini akan terus dipantau untuk mempeljari lebih dalam mengenai risiko infeksinya.
Dilihat dari sifat kedua varian, ini seakan menjadi momok mengerikan bagi seluruh dunia.
Pasalnyan varian Delta bisa menimbulkan gejala lebih parah daripada varian lain. Sementara varian Omicron punya kemampuan sangat menular yang sangat cepat.