Waspada, Covid-19 di Indonesia Alami Lonjakan Imbas Varian Baru

PB IDI imbau masyarakat vaksinasi booster 1 dan 2, terutama bagi kelompok rentan

7 Desember 2023

Waspada, Covid-19 Indonesia Alami Lonjakan Imbas Varian Baru
Unsplash/engin akyurt

Kasus Covid-19 kembali meningkat di sejumlah negara, seperti Singapura, Malaysia, dan Indonesia. 

Berdasarkan data dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia terjadi pada November 2023. Jumlahnya meningkat tiga kali lipat dari bulan Oktober-November 2023. 

Jika dirincikan lebih lanjut, terjadi 65 kasus selama 2-8 Oktober dan melonjak jadi 151 kasus pada 20-26 November 2023. 

"Apakah terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia? Jawabannya iya. Kalau kita lihat bulan-bulannya ini sampai November datanya menunjukkan memang terjadi peningkatan kasus," tutur Prof Dr. dr. Erlina Burhan, SpP(K), MSc selaku Ketua Satgas Covid PB IDI melalui konferensi pers PB IDI yang dilakukan secara daring pada Rabu (6/12/2023). 

Berikut ini Popmama.com telah merangkum selengkapnya mengenai informasi Covid-19 di Indonesia alami lonjakan imbas varian baru.

Disimak, yuk!

1. Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia dikarenakan subvarian EG.5

1. Lonjakan kasus Covid-19 Indonesia dikarenakan subvarian EG.5
Freepik

EG.5 merupakan subvarian yang berasal dari XBB 1 varian Omicron. Di Singapura sendiri, subvarian EG.5 dan HK.3 mendominasi 70 persen kasus Covid-19 sepanjang Oktober sampai November 2023. 

Sementara di Indonesia sendiri sudah ditemukan kasus karena subvarian EG.5 sejak bulan Juni-Agustus 2023 dengan persentase hampir 20 persen. Data tersebut didapat dari GISAID (Global Initiative on Sharing All Influenza Data). 

2. Gejala dari subvarian BA.2.86, EG.5, dan HK.3

2. Gejala dari subvarian BA.2.86, EG.5, HK.3
Freepik/Benzoix

Untuk diketahui kalau gejala yang ditimbulkan dari varian BA.2.86, EG.5, dan HK.3 adalah gejala ringan, sama seperti Omicron. Saat ini, belum bisa dipastikan apakah infeksi BA.2.86, EG.5, dan HK.3 menghasilkan gejala yang berbeda dari varian lainnya atau tidak. 

Secara umum gejalanya meliputi demam tinggi, batuk, rhinorrhea, kehilangan penghidu, dan pengecap. 

Editors' Pick

3. Kekebalan tubuh menjadi faktor penentu berat-ringannya gejala Covid-19

3. Kekebalan tubuh menjadi faktor penentu berat-ringan gejala Covid-19
Freepik

Erlina Burhan menegaskan bahwa jenis dan tingkat keparahan gejala lebih tergantung pada kekebalan tubuh seseorang. Sehingga, bukan dari varian yang menyebabkan infeksi tersebut. 

Kekebalan tubuh seseorang yang rendah biasanya ditemukan bagi mereka yang sudah lanjut usia, orang dengan komorbid, dan orang dengan kondisi imunokompromis. 

Orang dengan komorbid meliputi diabetes melitus, hipertensi, gangguan ginjal, dan khususnya yang tidak terkontrol. Sementara orang dengan kondisi imunokompromis meliputi, HIV, autoimunitas, dan kanker.

4. Terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia sepanjang Oktober-November 2023

4. Terjadi peningkatan kasus Covid-19 Indonesia sepanjang Oktober-November 2023
Pexels/Edward Jenner

Apakah terjadi peningkatan Covid-19 di Indonesia? 

Jawabannya adalah iya. Sejak awal Oktober 2023 terdapat 65 kasus yang terkonfirmasi dan terjadi lonjakan sebanyak 151 kasus pada 20-26 November 2023. 

Jika disimpulkan, terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak tiga kali lipat sepanjang Oktober-November 2023. 

Sementara itu, terjadi 1 kasus meninggal dunia pada November 2023. 

Data dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo Surabaya, Jawa Timur, terdapat dua pasien rawat inap dalam periode Oktober-November 2023. Sementara itu, data dari Jawa Barat, bed occupancy rate kurang dari 3 persen dalam periode September-November 2023. 

Ada sejumlah masyarakat yang merasakan gejala seperti Covid-19, akan tetapi mereka tak mau periksa. Salah satu faktor yang menyebabkan hal itu bisa terjadi adalah pemeriksaan Covid-19 yang tidak lagi gratis. 

5. Total vaksinasi booster 1 dan 2 di Indonesia masih rendah

5. Total vaksinasi booster 1 2 Indonesia masih rendah
Freepik/tirachardz

Sejumlah tantangan masyarakat Indonesia terkait lonjakan kasus Covid-19 antara lain mobilitas lintas negara yang tinggi, angka vaksinasi booster yang rendah, dan penegakan protokol kesehatan yang sudah mulai longgar. 

Angka cakupan vaksinasi Covid-19 di Indonesia tahap I dan II terlihat cukup tinggi. Sayangnya, untuk vaksinasi booster 1 dan 2 masih tergolong rendah. 

"Booster pertama hanya 38,17 persen dan booster kedua lebih rendah hanya 2,00 persen. Jadi ini merupakan tantangan bagi kita bahwa booster kita angkanya masih rendah sekali dan orang-orang yang booster ini sudah lewat dari 6 bulan," tutur Erlina. 

"Vaksin bukan mencegah kita terinfeksi, vaksin itu mencegah kita lebih ke arah penyakitnya tidak menjadi berat," lanjutnya. 

6. PB IDI beri imbauan kepada masyarakat untuk lakukan pencegahan Covid-19

6. PB IDI beri imbauan kepada masyarakat lakukan pencegahan Covid-19
Pexels/zydeaosika

Sejak dinyatakan sudah mereda, sejumlah masyarakat lupa menerapkan kebiasaan-kebiasaan gaya hidup sehat sebagai langkah pencegahan Covid-19. Untuk itu, kini PB IDI beri imbauan kepada masyarakat untuk kembali melakukan pencegahan Covid-19. 

Caranya dengan menerapkan hidup sehat, cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, vaksinasi Covid-19, menggunakan masker saat di keramaian dan perjalanan, dan batasi waktu ketika berada di ruangan tertutup serta ramai.

7. Diperlukan vaksinasi booster lagi, terutama pada kelompok rentan

7. Diperlukan vaksinasi booster lagi, terutama kelompok rentan
Pexels/Nataliya Vaitkevich

Mengingat adanya lonjakan kasus di sejumlah negara, termasuk di Indonesia, maka dari itu masyarakat diminta untuk melakukan vaksinasi booster lagi.

Pada dasarnya daya tahan tubuh (antibodi) melawan Covid-19 yang dihasilkan oleh vaksinasi akan berkurang, terutama setelah 6-12 bulan. 

Vaksinasi booster ini sangat diperlukan, terutama bagi mereka kelompok rentan, seperti manula dan seseorang dengan daya tahan tubuh yang rendah. Vaksinasi ini dianjurkan untuk mengurangi risiko infeksi dan beratnya penyakit. 

Menurut informasi yang beredar, tahun ini vaksin booster masih gratis. Oleh karenanya masyarakat diminta melakukan vaksinasi booster sesegera mungkin sebelum berbayar dan pergantian tahun. 

Demikian rangkuman mengenai Covid-19 di Indonesia alami lonjakan imbas varian baru. Dengan ini masyarakat Indonesia diminta untuk kembali meningkatkan kewaspadaan dan menerapkan gaya hidup sehat. 

Semoga informasi ini bermanfaat, ya. 

Baca juga:

The Latest