Saat ini, sedang ramai digaungkan untuk memboikot produk-produk yang berhubungan dengan Israel. Tujuannya, supaya mereka goyah dan mau menghentikan perang.
Sayangnya, barang-barang yang mendukung Israel sangatlah banyak. Mungkin, ada lebih dari 50% barang yang digunakan Mama berasal dari brand yang memiliki afiliasi dengan Israel.
Lalu, apa yang harus dilakukan dengan barang-barang tersebut? Apakah masih boleh dipakai atau sebaiknya dibuang saja? Popmama.com akan merangkumkannya untuk Mama.
1. Menyimak fatwa dari MUI
mui.or.id
Sebelum sibuk boikot, sebaiknya Mama mengetahui alasan kenapa produk-produk tersebut harus dihindari. Dari MUI sendiri ada fatwa mengenai hal tersebut.
MUI mengeluarkan Fatwa MUI No 83/2023 tentang Hukum Dukungan Terhadap Perjuangan Palestina. MUI Mewajibkan seluruh umat Muslim untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.
Sementara itu, mendukung pihak lawannya, yaitu Israel pun hukumnya haram. Hal ini dilakukan sebagai lanjutan dari aksi boikot yang dilakukan masyarakat akhir-akhir ini.
Editors' Pick
2. Mengenai status haram
Freepik/AleksandarLittleWolf
Banyak orang beranggapan setelah adanya fatwa MUI, otomatis barang-barang yang disebutkan di dalamnya adalah haram dan tidak bisa dimakan atau digunakan lagi.
Direktur Utama LPPOM MUI, Muti Arintawati mengatakan kalau fatwa tersebut tidak berarti menghilangkan status halal menjadi haram pada produk yang diklaim terafiliasi dengan Israel.
Menurut Muti, tidak ada perubahan dari kehalalan produk, baik dari status maupun fungsinya. Yang perlu diperhatikan adalah untuk tidak kembali membeli dan memilih produk-produk yang memiliki hubungan dengan Israel.
3. Usahakan untuk semaksimal mungkin menghindarinya
Freepik/Primagefactory
Jangan sampai saat mendengar fatwa MUI, Mama langsung mengharamkannya serta tidak menggunakan semua barang yang ada di rumah. Seperti yang dituliskan di fatwa MUI, bahwa ini mengenai imbauan.
MUI mengimbau pada seluruh umat Islam untuk semaksimal mungkin menghindari transaksi dan penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel, serta yang mendukung penjajahan dan zionisme.
Sedangkan menurut selebgram yang menggeluti teknologi makanan halal, Galuh Ayu, bagian "semaksimal mungkin" mengacu pada kemampuan pribadi. Apakah itu ada faktor kedaruratan dan faktor lainnya yang memaksa Mama harus memilih produk yang pro-Israel.
Jadi, tidak serta merta jadi haram, ya.
4. Bagaimana kalau sudah terlanjur beli?
Freepik/freepik
Yang sering jadi masalah adalah ketika Mama sudah memiliki barang-barang tersebut. Sedangkan di sosial media, sedang banyak gerakan boikot yang disertakan dengan pembuangan atau perusakan produk-produk terafiliasi tersebut.
Perlu diketahui, meski sudah diimbau untuk tidak membeli dari brand tersebut, namun produk yang sudah Mama beli dan ada di rumah tetaplah halal.
Yang bisa dilakukan, menurut Galuh Ayu adalah:
Tetap menggunakannya sampai habis untuk menghindari hal yang mubazir.
Mencari alternatif produk pengganti yang sama-sama terjamin halal dan tidak mendukung zionis Yahudi.
5. Karena, usaha sekecil apapun tetap bermakna
Unsplash/Ömer Yıldız
Salah satu kisah dalam Al-Quran yang sedang relate dengan kondisi saat ini adalah kala Nabi Ibrahim ditangkap dan dibakar oleh Raja Namrud. Dalam buku Dakwah bil Qolam karya Mohammad Mufid, diceritakan ada seekor semut yang membawa setetes air untuk Nabi Ibrahim.
Saat Nabi Ibrahim dibakar, para semut berusaha dan bekerja sama membawa air, setetes demi setetes untuk memadamkan api. Meski terasa kecil, namun ini juga menunjukkan dimana posisi mereka berada, yaitu mencoba menyelamatkan Nabi Ibrahim.
Sedangkan ada kisah mengenai cicak yang enggan membantu semut dan malah mengejeknya. Bahkan, cicak pun meniupkan api agar api yang membakar Nabi Ibrahim jadi lebih besar. Inilah kenapa, cicak boleh dibunuh di dalam Islam.
Semua gerakan besar berawal dari sebuah gerakan kecil. Begitu juga gerakan Mama yang sedang semaksimal mungkin mencari pengganti yang kualitasnya mirip dengan yang biasa Mama pakai selama ini. Semoga hal ini bisa dicatat sebagai kebaikan di mata Allah SWT.
Serta, semoga dengan boikot ini, Israel melemah dan menghentikan perang agresif satu pihak yang sudah berlangsung selama 1 bulan lebih.