Beberapa cairan bergabung dengan sperma untuk membuat air mani. Masing-masing cairan ini menambahkan bahan kimia yang berbeda-berbeda dan masing-masing zat dapat memengaruhi rasa air mani.
Prosesnya dimulai di epididimis, tempat pematangan sperma. Untuk membuat air mani, sperma melewati vas deferens (saluran lanjutan epididimis) dan masuk ke ampula untuk disimpan.
Ampula menghasilkan ergothioneine, antioksidan yang biasa berkembang di jamur. Ini mungkin membuat rasa air mani sedikit seperti daging yang mirip dengan jamur mentah.
Selain itu, ampula juga menambahkan fruktosa, sejenis gula yang membantu menyehatkan sperma dan menjadikan rasa air mani rasa sedikit manis.
Rasa air mani bervariasi bagi setiap orang. Kebanyakan orang menggambarkan rasanya pahit atau asin karena bersifat basa, rasa manis karena kandungan gulanya, dan terasa seperti logam karena mineral dan vitamin di dalamnya.
Beberapa orang percaya bahwa buah-buahan, seperti buah jeruk dan nanas dapat meningkatkan rasa air mani. Meskipun belum ada penelitian yang meyakinkan dalam hal ini.
Makanan seperti brokoli dan kembang kol dikatakan dapat membuat rasa air mani menjadi lebih buruk. Begitu pun asparagus, sayuran ini juga dapat mengubah rasa air mani. Makanan lain yang berpengaruh terhadap bau badan pun turut mengubah rasa air mani.
Di samping itu, kondisi kesehatan juga memengaruhi rasa air mani. Laki-laki dengan diabetes mungkin mengeluarkan lebih banyak gula ke dalam air maninya sehingga dapat menghasilkan rasa yang lebih manis.
Bahkan, gaya hidup tertentu, seperti meminum alkohol secara berlebihan turut berkontribusi terhadap bau air mani.
Sejumlah penelitian, termasuk metaanalisis pada 2016, menemukan bahwa merokok dapat mengubah komposisi dan menurunkan kualitas air mani yang juga akan mengubah rasanya.
Uniknya, rasa air mani tidak hanya ditentukan si Pemilik, tapi juga mereka yang mencicip. Sebab, kondisi medis mereka berpengaruh terhadap reseptor rasa tubuh.
Kondisi tersebut di antaranya adalah infeksi saluran pernapasan, infeksi telinga tengah, masalah kesehatan gigi, infeksi di mulut atau gusi, operasi baru-baru ini pada mulut, hidung, atau wajah.