Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Freepik/katemangostar
Freepik/katemangostar

Apakah kamu pernah mendengar penyakit melena?

Melena sendiri mengacu pada tinja berwarna hitam. Biasanya terjadi akibat perdarahan saluran cerna bagian atas dan memiliki ciri khas bau yang menyengat.

Dilansir Healthline, dokter dapat membedakan antara melena dan hematochezia hanya dengan melihat sampel tinja. Berdasarkan warna darah, dokter akan melakukan pengujian tambahan untuk mempersempit diagnosis.

Di mana melena bukanlah penyakit tunggal. Tapi melena dianggap sebagai keadaan darurat medis. Ini karena timbul dari banyak pendarahan. 

Nah, berikut Popmama.com berikan informasi mengenai 5 fakta melena yang berpotensi mengancam jiwa:

1. Apa itu melena?

Freepik/gpointstudio

Melena adalah mengacu pada kotoran hitam yang terjadi akibat pendarahan gastrointestinal. 

Pendarahan biasanya berasal dari saluran pencernaan bagian atas (GI), yang meliputi mulut, kerongkongan, lambung dan bagian pertama dari usus kecil. 

Hemoglobin yang ada dalam darah kemudian bereaksi dengan bahan kimia pencernaan termasuk asam lambung. Kondisi ini juga bisa bereaksi bersama bakteri usus dalam durasi waktu tertentu, sehingga darah tidak lagi berwarna merah saat keluar menjadi feses.

Dalam beberapa kasus, pendarahan di kolon asendens dari usus besar, yang terletak di saluran GI bagian bawah juga dapat menyebabkan melena.

2. Apa penyebab terjadinya melena?

Freepik

Melena sering kali terjadi akibat penyakit tukak lambung. Di mana bisul atau luka yang menyakitkan berkembang di perut atau usus kecil. 

Hal ini disebabkan oleh infeksi Heliobacter pylori (H. pylori). Kondisi medis tersebut menyebabkan radang lambung (gastritis) dan sekresi asam tinggi yang merusak mukosa dan mengakibatkan perkembangan maag. 

Penggunaan kronis aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) lainnya juga membuat gastritis dan timbulnya tukak pada saluran cerna.

Selain itu, produksi asam yang berlebihan seperti penyakit gastroesophageal reflux (GERD) berpotensi mengalami radang esofagus parah dan pada gilirannya terjadi ulserasi hingga pendarahan. 

3. Apa saja gejala melena?

Freepik/jcomp

Saat mengalami melena, dokte akan bertanya tentang gejala yang kamu rasakan. 

Umumnya, gejala yang mungkin terlihat dengan melena bervariasi. Ini tergantung pada jumlah darah yang keluar dan sumber perdarahan. 

Kehilangan darah yang signifikan dapat menyebabkan gejala volume darah rendah, anemia atau syok. Bahkan kondisi medis lainnya yakni menjadi lemas, pusing dan mungkin mengalami sakit perut. 

Bahkan juga timbul rasa nyeri saat menelan, gangguan pencernaan hingga muntah darah atau hematemesis.

4. Bagaimana cara mengobati melena?

Freepik

Terapi pengobatan dengan penghambat pompa proton seperti esomeprazole atau pantoprazole dapat membantu mengurangi produksi asam dan mengurangi risiko pendarahan berulang. 

Selain itu, penghambat pompa proton, bersama dengan antibiotik juga bisa digunakan untuk mengobati infeksi H. pylori yang menjadi penyebab potensial lain dari melena.

Jika perlu, perdarahan dapat dikontrol melalui kombinasi terapi endoskopi. Terapi endoskopi yang paling sering dilakukan adalah terapi injeksi, di mana obat disuntikkan langsung ke sumber pendarahan.

Bahkan pada beberapa kasus, terapi bedah dilakukan dengan menjahit luka atau robekan. Mungkin kasus yang parah memerlukan transfusi darah.

5. Bagaimana cara mencegah melena?

Freepik/drobotdean

Faktanya, melena adalah kondisi yang umum dan dapat terjadi pada semua usia. Namun kebanyakan penyakit ini terjadi pada usia dewasa.

Penyakit melena pun dapat dicegah dengan menurunkan faktor risikonya seperti:

  • Memakan makanan sehat dan bergizi untuk membantu masa penyembuhan dan memberi energi. Kamu bisa mengonsumsi buah-buahan, sayuran, produk susu rendah lemak, daging tanpa lemak, ikan dan kacang-kacangan.

  • Hindari mengonsumsi obat NSAID atau aspirin yang dapat menyebabkan perdarahan gastrointestinal.

  • Berhenti merokok atau vape, karena nikotin dapat merusak pembuluh darah.

  • Tidak meminum minuman alkohol atau minuman yang berkafein yang bisa mengiritasi lapisan perut dan merusak lapisan perut atau usus.

Demikianlah kelima fakta mengenai melena. Pembedahan juga mungkin dilakukan jika penyebab melena adalah tumor.

Editorial Team