Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
⁠6 Fakta Meteor Jatuh di Cirebon, Bikin Heboh Warga
unsplash.com/mantasos

Intinya sih...

  • Hasil identifikasi BMKG dugaan meteor jatuh di Cirebon dan Kuningan pada Minggu malam.

  • Bukti kuat benda tersebut adalah meteor super terang atau bolide dengan berat mencapai 2 ton.

  • Meteor yang jatuh berasal dari kepingan asteroid dan warga diminta untuk tidak khawatir.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Fenomena langit kembali menarik perhatian warga Indonesia. Kali ini, sebuah meteor diduga jatuh di wilayah Cirebon dan Kuningan, Jawa Barat, pada Minggu malam (5/10/2025).

Setelah suara dentuman keras terdengar hingga membuat warga sekitar heboh. Beberapa rekaman video yang beredar di media sosial memperlihatkan cahaya oranye meluncur di langit malam.

Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) turut menelusuri peristiwa ini. Mereka mengungkap bahwa meteor tersebut kemungkinan memiliki ukuran cukup besar saat melintas di atmosfer.

Berikut Popmama.com sajikan 6 fakta meteor jatuh di Cirebon. Simak di bawah!

1. Hasil identifikasi BMKG dugaan meteor jatuh

Instagram.com/marufinsudibyo

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dentuman keras yang terdengar di Kuningan dan Cirebon pada Sabtu malam sekitar pukul 18.30 WIB ternyata berhubungan dengan aktivitas benda langit.

Mengutip laman IDN Times, data sensor BMKG Cirebon menunjukkan adanya getaran pada pukul 18.39 WIB dengan arah azimut 221 derajat, mengindikasikan pergerakan benda dari barat daya menuju timur laut.

Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin, memperkuat temuan ini dengan menyebut bahwa sumber dentuman berasal dari meteor berukuran cukup besar yang memasuki atmosfer bumi.

Saat menembus lapisan udara yang lebih rendah, meteor tersebut memicu gelombang kejut yang terdengar sebagai suara dentuman keras dan terdeteksi oleh alat pemantau BMKG.

2. Bukti kuat benda tersebut meteor

pixabay.com/Buddy_Nath

Fenomena langit yang sempat terekam warga Cirebon ini bukan sekadar cahaya biasa. Berdasarkan penjelasan para ahli, benda tersebut diidentifikasi sebagai meteor super terang atau bolide.

Jenis meteor tersebut cahayanya jauh lebih terang dibanding bintang-bintang di langit malam, bahkan mengalahkan kilau planet Venus.

Peneliti di Badan Pengelola Geopark Nasional Karangsambung, Marufin Sudibyo, menjelaskan bahwa cahaya yang hanya tampak sekitar lima detik itu merupakan meteor bolide yang diiringi suara dentuman sonik menyerupai petir.

Ia menambahkan, meteor tersebut memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan relatif lambat, sekitar 15 km per detik, tetapi cukup besar untuk menimbulkan ledakan cahaya yang menggetarkan langit malam.

3. Memiliki berat mencapai 2 ton

unsplash.com/NASA Hubble Space Telescope

Diperkirakan, meteor yang melintas di langit Cirebon tersebut memiliki berat mencapai 2 ton dengan diameter sekitar satu meter. Ukuran ini tergolong besar untuk sebuah meteor sehingga wajar jika kemunculannya disertai suara dentuman yang keras.

Marufin Sudibyo menambahkan, ada kemungkinan sebagian kecil dari meteor itu masih bertahan dan jatuh ke permukaan bumi. Namun, berdasarkan perhitungan lintasannya, sisa pecahan tersebut diduga jatuh ke Laut Jawa.

4. Meteor turut jatuh di Laut Jawa

IDN Times/Halbert Caniago

Penampakan meteor super terang ini ternyata tak hanya sampai ke warga Kuningan dan Cirebon. Cahaya oranye dari meteor tersebut juga terlihat jelas dari wilayah Brebes hingga Tegal, Jawa Tengah.

Meteor yang melintas itu diperkirakan akhirnya jatuh dan tercebur di perairan Laut Jawa, hanya beberapa kilometer di utara Kota Tegal. Hingga kini, lokasi jatuhnya masih menjadi fokus pengamatan para peneliti.

5. Meteor jatuh berasal dari kepingan asteroid

pixabay.com/elHelfer

Marufin Sudibyo menegaskan bahwa meteor yang jatuh di Cirebon bukan berasal dari fenomena hujan meteor musiman. Biasanya, hujan meteor terjadi akibat sisa-sisa dari lintasan komet.

Ia menjelaskan, hujan meteor terjadi ketika bumi melintas di jalur debu komet, baik dari komet aktif maupun yang sudah lama mati.

Berbeda dengan itu, meteor yang terlihat kali ini justru berasal dari kepingan asteroid yang terlepas dari Sabuk Asteroid Utama jutaan tahun lalu.

Fragmen tersebut sempat bergabung dengan kelompok asteroid yang berada dekat dengan bumi. Setelah itu, gravitasi menariknya hingga akhirnya memasuki atmosfer dan terlihat sebagai meteor.

6. Warga diminta jangan khawatir

commons.wikimedia.org/N. Bartmann

Marufin Sudibyo menekankan bahwa peristiwa jatuhnya meteor di Cirebon tidak perlu ditanggapi secara khawatir. Menurutnya, peluang manusia mengalami kecelakaan lalu lintas jauh lebih besar dibanding kemungkinan terkena benda langit seperti meteorit.

Ia juga menegaskan bahwa fenomena ini bukan pertanda buruk. Meteor yang jatuh ke bumi sebenarnya sangat banyak, hanya saja sebagian besar terbakar habis di atmosfer sebelum sempat mencapai permukaan sehingga tidak menimbulkan ancaman berarti.

Itu dia informasi lengkap tentang 6 fakta meteor jatuh di Cirebon. Meski sempat bikin heboh warga, peristiwa ini dipastikan tidak berbahaya dan justru menjadi bukti dari aktivitas alam semesta yang bisa terjadi kapan saja.

Editorial Team