Rata-rata, seorang laki-laki menghasilkan sekitar 73 juta sel sperma per mililiter ejakulasi. Ketika dikeluarkan, sperma laki-laki dapat hidup di vagina perempuan hingga 5 hari.
Setiap harinya, testis laki-laki mampu memproduksi jutaan sperma. Apabila ada yang mengatakan bahwa ukuran testis berpengaruh pada jumlah sperma yang dihasilkan, hal itu keliru.
Hingga saat ini, tidak ada penelitian yang menyebutkan bahwa ukuran testis memengaruhi jumlah produksi sperma. Jumlah dan tingkat kualitas sperma bisa dipengaruhi banyak hal.
Ada banyak faktor yang memengaruhi sedikit banyaknya sperma yang diproduksi oleh tubuh laki-laki dan kualitasnya, di antaranya:
gaya hidup tidak sehat,
konsumsi alkohol berlebihan,
merokok,
mengkonsumsi suplemen olahraga,
penggunaan obat-obatan terlarang,
penyakit jantung atau masalah jantung,
paparan panas yang lama, seperti sauna atau bak air panas.
Apabila Mama dan Papa sudah menikah selama satu tahun dan berhubungan rutin tetapi belum juga mendapatkan kehamilan, kualitas spermanya mungkin perlu diperiksa.
Jika hal ini terjadi, dokter biasanya akan menyarankan analisis air mani. Dengan mengambil sample air mani dan melakukan pengecekan di laboratorium.
Analisis air mani akan menilai jumlah sperma dan faktor-faktor berikut:
volume air mani,
konsentrasi sperma,
motilitas sperma,
morfologi sperma,
Pada beberapa orang, tubuh mereka mungkin hanya memproduksi sperma dalam jumlah sedikit. Bahkan, ada sebagian orang yang tidak memiliki sperma pada air maninya.
Kondisi ini biasanya disebut sebagai azoospermia dalam dunia medis. Salah satu penyebab azoospermia, yakni penyumbatan, yang menghambat pengiriman sperma ke dalam ejakulasi.
Untuk mengetahui apakah Papa menderita kelainan ini, cobalah periksakan diri ke dokter sehingga bisa mendapatkan perawatan yang tepat.
Itu dia penjelasan lengkap seputar sperma yang perlu diketahui. Semoga bisa menambah pengetahuan Mama dan Papa, ya!