Jangan Disepelekan! Ini Dia 5 Jenis Penyakit pada Bagian Kaki

Nyeri pada bagian kaki bisa saja terasa parah setelah cedera. 

Cedera akut biasanya memerlukan evaluasi medis segera dan mungkin dengan gejala memar yang terjadi ketika pembuluh darah kecil di bawah kulit robek atau pecah.

Dilansir dari Sciencedirect, sebagian besar cedera ekstremitas bawah akan sembuh dengan teknik sederhana untuk memperbaiki luka. 

Biasanya cedera kaki paling mungkin terjadi selama olahraga seperti gulat, sepak bola, bersepeda, in-line skating, snowboarding dan skateboard. 

Gangguan pembuluh darah pada kaki juga bisa terjadi pada pembuluh arteri maupun pembuluh balik (vena). Biasanya sering menyerang pria berusia 50 tahun ke atas.

Penyakit arteri perifer (PAD) ini adalah kondisi pembuluh darah yang mensuplai tungkai dan kaki karena penyempitan arteri di kaki. 

Hal tersebut menyebabkan aliran darah menurun yang dapat melukai saraf maupun jaringan lain dan paling sering mengenai area betis, tetapi juga bisa di area bokong serta paha.

Medlineplus mengatakan, PAD disebabkan oleh aterosklerosis ketika bahan lemak (plak) menumpuk di dinding arteri dan membuatnya lebih sempit.

Jika PAD menjadi parah, mungkin tidak ada cukup darah dan oksigen. Bahkan saat otot sedang istirahat.

Neuropati femoralis atau disfungsi saraf femoralis bisa terjadi saat seseorang tidak dapat menggerakkan maupun merasakan bagian kaki karena kerusakan saraf, khususnya saraf femoralis. 

Hal ini dapat terjadi akibat cedera, tekanan berkepanjangan pada saraf hingga kerusakan akibat penyakit. 

Healthline menjelaskan, dalam kebanyakan kasus kondisi Neuropati femoralis akan hilang tanpa pengobatan. Namun, obat-obatan dan terapi fisik mungkin diperlukan jika gejala tidak membaik.

Kondisi saraf ini dapat menimbulkan rasa sensasi yang tidak biasa di kaki, ini  termasuk mati rasa di bagian mana pun pada kaki.

Beberapa jenis artritis dapat menyebabkan nyeri pada kaki dan pergelangan kaki.

Dokter juga menyebutnya penyakit sendi degeneratif atau artritis biasanya terkait oleh usia. 

WebMD memaparkan, gejala artritis kaki dan pergelangan kaki sering kali meliputi rasa nyeri saat menyentuh sendi, sakit saat digerakkan, kesulitan bergerak dan bengkak setelah beristirahat.

Sedangkan untuk membantu kamu merasa lebih baik dan mencegah artritis semakin parah, cobalah meminimalkannya dengan olahraga seperti berenang atau bersepeda.

Penggunaan otot yang berlebihan, dehidrasi, ketegangan otot atau hanya menahan posisi dalam waktu lama dapat menyebabkan kram otot. 

Meski sebagian besar kram otot tidak berbahaya, beberapa mungkin terkait dengan kondisi medis yang mendasari, seperti tidak memadainya pasokan darah.

Dikutip dari Healthlinkbc, kram otot adalah kontraksi dan menyakitkan yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa menit.

Bicarakan dengan dokter jika kamu mengalami kram otot yang terus berulang atau parah. Ini mungkin gejala masalah lain seperti sindrom kaki gelisah.

Apabila kamu mengalami salah satu dari kelima jenis penyakit pada bagian kaki di atas, dokter mungkin akan meresepkan obat.

Baca juga :

• 5 Cara Sederhana dan Alami Menghilangkan Aroma Bau Kaki
• Perhatikan! 5 Kondisi Kaki Ini Bisa Prediksi Masalah Kesehatanmu
• Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Kaki Bengkak setelah Melahirkan