BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Suhu Panas hingga Pertengahan Mei 2022

Suhu panas terik yang terjadi di Indonesia bukan merupakan fenomena gelombang panas atau heat wave

9 Mei 2022

BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Suhu Panas hingga Pertengahan Mei 2022
Pexels/Johannes Plenio

Akhir-akhir ini mungkin mama sekeluarga merasakan suhu panas yang terik pada saat siang hari. Kondisi suhu panas seperti ini perlu diwaspadai, lho.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai kondisi suhu panas atau terik pada siang hari hingga pertengahan Mei 2022 mendatang. Imbauan ini diberikan oleh BMKG melalui keterangan tertulisnya.

"Kewaspadaan kondisi suhu panas terik pada siang hari masih harus diwaspadai hingga pertengahan Mei," kata Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto melalui keterangan tertulis BMKG.

Namun sebenarnya, hal apa saja yang dapat memicu kondisi suhu panas ini? Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa fakta dari berbagai sumber secara lebih detail.

1. Kondisi dipicu oleh posisi semu matahari

1. Kondisi dipicu oleh posisi semu matahari
Pexels/Pixabay

BMKG menjelaskan bahwa suhu udara terik yang terjadi pada siang hari tersebut dipicu oleh beberapa faktor, salah di antaranya ialah posisi semu matahari yang saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator.

Hal tersebut sebenarnya mengindikasikan bahwa sebagian wilayah di Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau.

"Di mana tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang, sehingga cuaca cerah pada pagi hari menjelang siang hari akan cukup mendominasi," kata Guswanto.

2. Suhu panas terik bukan fenomena gelombang panas

2. Suhu panas terik bukan fenomena gelombang panas
Pexels/Brett Sayles

Faktor berikutnya yang dapat memicu suhu panas di Indonesia ialah adanya dominasi cuaca yang cerah dengan tingkat perawanan rendah.

Inilah yang akhirnya dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari di permukaan Bumi, sehingga menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan menjadi cukup terik pada siang hari.

Guswanto pun menegaskan bahwa kondisi suhu panas terik yang terjadi di Indonesia bukanlah fenomena gelombang panas atau heat wave.

Fenomena gelombang panas biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah.

Sementara yang terjadi di Indonesia ialah fenomena kondisi suhu panas terik dalam skala variabilitas harian.

BMKG pun mencatat suhu maksimum terukur selama periode 1-7 Mei 2022 berkisar antara 33-36,1 derajat celcius dengan suhu maksimum tertingginya mencapai 36,1 derajat celcius. Ini terjadi di wilayah Tangerang-Banten dan Kalimarau-Kalimantan Utara.

3. BMKG juga imbau masyarakat untuk mencukupi cairan tubuh

3. BMKG juga imbau masyarakat mencukupi cairan tubuh
Pexels/Anna Shvets

Tak hanya mewaspadai saja, BMKG juga mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina dan kecukupan cairan tubuh, terutama bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.

Hal ini juga wajib dilakukan bagi masyarakat yang melaksanakan perjalanan mudik. Tujuannya agar masyarakat tidak mengalami dehidrasi, kelelahan dan dampak buruk lainnya.

Itulah rangkuman informasi tentang BMKG yang mengimbau masyarakat untuk waspadai suhu panas sampai pertengahan Mei 2022 mendatang.

Semoga dengan adanya informasi ini, mama sekeluarga dapat mengetahui dan mewaspadai fenomena suhu panas yang terjadi.

Baca juga:

The Latest