7 Fakta Pasutri Tewas Saat Kebakaran Rumah di Sukmajaya Depok

Peristiwa kebakaran rumah di Sukmajaya Depok diduga karena korsleting pompa air

25 Agustus 2023

7 Fakta Pasutri Tewas Saat Kebakaran Rumah Sukmajaya Depok
Freepik/partystock
Ilustrasi rumah kebakaran

Pasangan suami istri (pasutri) dikabarkan tewas dalam peristiwa kebakaran yang melanda rumah mereka di Jalan Dadap Raya, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, pada Kamis (24/8/2023) malam. Peristiwa itu dilaporkan terjadi pukul 22.47 WIB.

Setelah kabar ini beredar, kini muncul beberapa fakta di balik peristiwa kebakaran tersebut. Melalui beberapa fakta itu, publik menjadi tahu soal peristiwa kebakaran yang menewaskan pasangan suami istri itu.

Fakta pasutri tewas saat kebakaran rumah di Sukmajaya Depok sudah Popmama.com rangkumkan secara detail berikut ini.

1. Tidak sempat menyelamatkan diri karena api sudah membesar

1. Tidak sempat menyelamatkan diri karena api sudah membesar
Unsplash/Issy Bailey

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari warga setempat, dua orang yang merupakan pasangan suami istri itu disebut terjebak saat rumahnya sedang dilalap si jago merah. Keduanya tidak sempat menyelamatkan diri karena api sudah membesar.

Menurut warga setempat, pihak suami sudah melihat adanya kobaran api dan mencoba menyelamatkan diri. Namun, saat membangunkan istrinya yang tertidur, keduanya terjebak dalam kebakaran itu.

Di sisi lain, Kasie Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok, Tesy Haryati menerangkan bahwa korban sempat berusaha menyelamatkan istrinya yang berada di lantai dua.

"Mengetahui terjadi kebakaran, korban berusaha mencari istrinya untuk membawanya keluar dari rumah," kata Tesy, dikutip dari laman IDN Times.

Tesy menerangkan, korban mengetahui istrinya berada di lantai dua, sehingga korban menemui istrinya dengan menaiki tangga. Setelah bertemu, korban dan istrinya kemudian berusaha untuk keluar rumah dengan menuruni tangga.

Sayangnya, korban terjebak dan tidak bisa keluar karena api membesar.

2. Pasutri yang jadi korban tewas saat kebakaran ditemukan dalam posisi berpelukan

2. Pasutri jadi korban tewas saat kebakaran ditemukan dalam posisi berpelukan
Unsplash/David Von Diemar

Polisi kini telah menemukan dua orang korban tewas yang merupakan pasutri dalam insiden kebakaran itu. Kepala Seksi Humas Polres Metro Depok, Inspektur Satu Made Budi, menyebut korban ditemukan dalam posisi berpelukan.

Penemuan itu diketahui dari hasil pengecekan setelah api yang membakar rumah itu telah padam.

"Setelah api padam, hasil pengecekan anggota ditemukan dua orang korban dalam posisi berpelukan dengan luka bakar parah," kata Made.

Editors' Pick

3. Rumah yang terbakar itu dihuni 13 orang

3. Rumah terbakar itu dihuni 13 orang
Unsplash/Jen Theodore

Dari kabar yang beredar, terungkap fakta lain bahwa rumah tersebut dihuni oleh banyak orang. Menurut Made, rumah yang terbakar itu dihuni oleh empat kepala keluarga yang terdiri atas 13 orang.

Dari 13 orang tersebut, 11 orang disebut selamat, sementara 2 orang lainnya yang merupakan pasangan suami istri disebut terjebak di dalam rumah yang terbakar dan ditemukan meninggal dunia.

4. Pihak keluarga tolak adanya autopsi

4. Pihak keluarga tolak ada autopsi
Unsplash/Isaac Quesada

Lebih lanjut, Made menerangkan pula bahwa pihak keluarga korban sudah menolak untuk dilakukan visum atau autopsi terhadap dua korban yang meninggal dunia dalam insiden kebakaran tersebut.

Dalam rangka menolak autopsi tersebut, Made menyebut keluarga korban telah melampirkan surat pernyataan yang berisi menolak dan keberatan untuk dilakukan autopsi. Surat itu kabarnya juga sudah diterima kepolisian.

5. Material rumah yang terbakar sebagian besarnya terbuat dari kayu

5. Material rumah terbakar sebagian besar terbuat dari kayu
Unsplash/Dave

Dikutip dari laman IDN Times, Kasie Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok, Tesy Haryati, menjelaskan bahwa material rumah yang terbakar itu sebagian besarnya terbuat dari kayu. Hal itu lantas membuat api cepat menyebar.

Selain itu, dia pun menyebut korban yang ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa.

"Kondisi korban sudah tidak bernyawa saat ditemukan, apalagi bangunannya 70 persen dari material kayu," ujar Tesy.

6. Kebakaran berasal dari lantai 2 rumah, diduga akibat korsleting pada pompa air

6. Kebakaran berasal dari lantai 2 rumah, diduga akibat korsleting pompa air
Unsplash/Thomas Ehling

Kepala Seksi Humas Polres Metro Depok, Inspektur Satu Made Budi, menerangkan dari hasil penyelidikan anggota Indonesia Authomatic Fingerprint Identification System (Inafis), kebakaran berasal dari lantai 2. Penyebab kebakaran itu disebut diduga akibat korsleting listrik.

Sementara itu, Tesy menduga kebakaran dipicu karena kegagalan instalasi listrik pada pompa air yang berada di dekat tangga terbuat dari kayu semi permanen. Dia juga menyebut keterangan keluarga korban sesuai dengan dugaan penyebab kebakaran itu.

"Saya lihat (penyebab) diduga dari pompa kegagalan instalasi listrik pompa itu sendiri, ya, karena bagian terbakar tersisa 20-30 persen saja, yang lain sekitar 50 persen," kata Tesy.

"Pemicu api, saya yakin itu dari belakang rumah, di mana tempat pompa air itu berada. Sama seperti keterangan keluarga, keterangannya bahwa ketika menyalakan pompa air sudah tidak bisa. Berarti memang sudah bermasalah itu pompa," katanya.

7. Pemadam kebakaran sulit mencapai lokasi rumah yang terbakar

7. Pemadam kebakaran sulit mencapai lokasi rumah terbakar
Unsplash/Daniel Tausis

Komandan Regu Pos Merdeka Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Romi Affandie, menjelaskan pihaknya menerima laporan kebakaran sekitar pukul 23.10 WIB. Saat itu, Damkar Depok langsung bergegas ke lokasi.

Meski sudah tiba di lokasi, armada Damkar yang terjun kala itu tidak bisa mengakses sampai ke lokasi rumah yang terbakar. Hal itu dikarenakan lokasi kebakaran berada di gang yang sempit.

"Kami tiba di lokasi lebih dulu, tapi armada tidak bisa masuk ke dekat lokasi kebakaran karena gangnya sempit. Meski pakai mobil berkapasitas 1.000 liter, butuh waktu untuk memutar," katanya.

Akhirnya, 2 personel tanpa selang Damkar ikut turun membantu warga untuk memadamkan api dengan alat seadanya. Mereka kala itu menggunakan ember dan selang dari warga.

Dalam peristiwa kebakaran itu, Damkar dan Penyelamatan Kota Depok menerjunkan sekitar 30 personel dan 7 unit mobil pemadam. Dari Pos Meredeka, dikerahkan sebanyak 2 unit kapasitas 1.000 dan 3.000 liter.

Itulah beberapa fakta pasutri tewas saat kebakaran rumah di Sukmajaya Depok. Dari rangkuman di atas, terungkap beberapa fakta mengenai peristiwa kebakaran ini.

Baca juga:

The Latest