Kronologi Foto Pre-Wedding Pakai Flare Picu Kebakaran di Bromo

Foto pre-wedding berujung petaka, flare yang digunakan memicu terjadinya kebakaran di Bromo

8 September 2023

Kronologi Foto Pre-Wedding Pakai Flare Picu Kebakaran Bromo
Instagram.com/jakarta.keras/updatemalang

Masyarakat Indonesia belum lama ini dikejutkan dengan peristiwa kebakaran yang terjadi di Bukit Teletubbies Bromo, Jawa Timur. Mengejutkannya, peristiwa kebakaran disebut terjadi karena flare yang digunakan saat sesi pemotretan pre-wedding.

Terbaru, polisi sudah menetapkan satu tersangka dari enam pengunjung yang terlibat dalam pre-wedding tersebut. Satu tersangka itu adalah AW (41), warga Kabupaten Lumajang, yang merupakan manajer atau penanggung jawab wedding organizer (WO).

Berikut Popmama.com telah merangkum kronologi foto pre-wedding pakai flare picu kebakaran di area Bromo secara lebih detail.

1. Peristiwa bermula saat rombongan wisatawan yang terdiri dari pasangan dan fotografer datang

1. Peristiwa bermula saat rombongan wisatawan terdiri dari pasangan fotografer datang
Instagram.com/jakarta.keras

Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Hendra, menjelaskan bahwa peristiwa kebakaran tersebut bermula saat rombongan yang terdiri dari pasangan beserta fotografer datang ke wisata Gunung Bromo untuk melakukan sesi foto pre-wedding.

Hendra menjelaskan bahwa rombongan itu datang ke kawasan wisata dengan didampingi para pelaku jasa wisata lokal.

Dikutip dari laman IDN Times Jatim, pasangan itu ternyata berasal dari Surabaya, sementara 3 orang kru foto selain tersangka adalah warga Sidoarjo.

2. Sudah memiliki rencana untuk sesi foto pre-wedding di Bukit Teletubbies sejak lama

2. Sudah memiliki rencana sesi foto pre-wedding Bukit Teletubbies sejak lama
Instagram.com/jakarta.keras

Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana, menerangkan kronologi kejadian kebakaran di Bukit Teletubbies yang terjadi pada Rabu (6/9/2023) lalu.

Keenam orang yang terlibat dalam peristiwa ini kabarnya sudah memiliki rencana untuk melakukan sesi pemotretan pre-wedding di Bukit Teletubbies sejak lama. Mereka akhirnya berangkat dan tiba di sana pada pagi hari.

Editors' Pick

3. Pada pukul 11.30 WIB, sesi foto pre-wedding dilanjutkan dengan menyalakan flare

3. pukul 11.30 WIB, sesi foto pre-wedding dilanjutkan menyalakan flare
Instagram.com/updatemalang

Setelah tiba di sana pada pagi hari, kegiatan foto pun dilakukan. Pada pukul 11.30 WIB, sesi foto pre-wedding yang dilakukan saat itu dilanjutkan dengan menyalakan flare. Wisnu menjelaskan bahwa sejatinya ada 5 buah flare di sana, tetapi ada satu yang tidak menyala.

"Jadi, flare yang tidak menyala ini dibuang, namun setelah dibuang justru terjadi letupan yang membuat padang savana terbakar," katanya dikutip dari laman IDN Times Jatim.

Akibatnya, padang savana seluas 50 hektare di sana terbakar. Api kabarnya juga menyebar dengan cepat diakibatkan terjadinya vegetasi kering di musim kemarau, ditambah air yang langka di sekitar TKP.

4. Belum juga benar-benar padam, flare yang digunakan dibuang sembarangan oleh kelima orang tersebut

4. Belum juga benar-benar padam, flare digunakan dibuang sembarangan oleh kelima orang tersebut
Instagram.com/updatemalang

Peristiwa kebakaran yang terjadi di Bukit Teletubbies diketahui sempat viral melalui video yang beredar di media sosial.

Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar (BB) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Septi Eka Wardhani, membenarkan jika kelima orang di video yang viral itu tengah melakukan sesi foto pre-wedding dengan menyalakan flare di Bukit Teletubbies.

Flare yang digunakan tersebut ternyata dibuang dengan sembarangan oleh kelima orang tersebut. Mengejutkannya, api yang ada di dalam flare tersebut ternyata belum benar-benar padam.

Alhasil, flare itu memicu terbakarnya savana yang ada di belakang papan beton bertuliskan Bukit Teletubbies Bromo Tengger Semeru.

5. Petugas di sekitar lokasi amankan 6 orang yang terlibat dalam kejadian

5. Petugas sekitar lokasi amankan 6 orang terlibat dalam kejadian
Instagram.com/jakarta.keras/updatemalang

Setelah kejadian tersebut, petugas yang berada di sekitar lokasi langsung mengamankan 6 orang yang terlibat dalam kejadian ini. Di antaranya, 5 orang yang melakukan sesi foto pre-wedding dan seorang sopir Jeep.

Mereka kemudian dibawa ke Polsek Sukapura untuk diserahkan ke penyidik unit pidana umum Satreskrim Polres Probolinggo.

6. Satu orang yang merupakan manajer WO ditetapkan tersangka, terungkap kalau tidak ada izin masuk

6. Satu orang merupakan manajer WO ditetapkan tersangka, terungkap kalau tidak ada izin masuk
Dok. Humas Polres Probolinggo

Dalam kasus ini, ada 6 orang yang turut diamankan. Namun, dari 6 orang tersebut, polisi hanya menetapkan satu orang sebagai tersangka berdasarkan dua alat bukti yang diamankan. Sementara itu, 5 orang lainnya ditetapkan sebagai saksi.

Dari situ, fakta baru terungkap menunjukkan kalau manajer WO berinisial AW (41) warga Lumajang ternyata tidak memiliki surat izin untuk memasuki kawasan.

"Tersangka sebagai manajer WO ternyata juga tidak memiliki izin atau Surat Izin Memasuki Kawasan Konservasi (SIMAKSI). Kita dari Polres Probolinggo akan menindak tegas kegiatan yang bisa menyebabkan kebakaran hutan seperti ini," kata Wisnu saat dikonfirmasi, dikutip dari IDN Times Jatim.

Ibarat peribahasa nasi sudah menjadi bubur, kini tersangka hanya bisa menyesali perbuatannya. Tak hanya itu saja, dia juga harus bertanggung jawab atas ulah yang dilakukan.

7. Tersangka terancam hukuman penjara selama 5 tahun

7. Tersangka terancam hukuman penjara selama 5 tahun
Freepik

Wisnu menjelaskan bahwa tersangka akan dijerat dengan Pasal 50 ayat 3D juncto Pasal 78 Ayat 4 Undang-Undang (UU) Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.

Kemudian Pasal 50 Ayat 2B juncto Pasal 78 Ayat 5 UU Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU RI Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi UU dan atau Pasal 188 KUHP.

"Hukuman penjara paling lama adalah 5 tahun. Kemudian denda paling banyak adalah Rp 1,5 miliar," katanya.

Dia pun berharap masyarakat bisa belajar dari kasus yang sudah terjadi ini. Dengan demikian, tidak ada lagi orang yang bermain-main dengan api di wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Jadi, itulah kronologi foto pre-wedding pakai flare picu kebakaran di area Bromo. Kasus ini tentu menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi publik. Semoga kejadian serupa tidak pernah terjadi lagi di kemudian hari.

Baca juga:

The Latest