Kisah Bayi Afganistan Bernama Donald Trump

Alih-alih bernasib baik, yang ada malahan sebaliknya

13 April 2018

Kisah Bayi Afganistan Bernama Donald Trump
standard.co.uk

Nama adalah sesuatu yang erat dan akan melekat selamanya. Setuju nggak, Ma? Seperti yang kita tahu bahwa nama merupakan sebuah identitas diri seseorang.

Nah, berbicara tentang nama, apakah Mama sangat pemilih dalam urusan mencari nama untuk anak? Atau hanya “ah yang penting ada nama deh”.

Sepertinya, tidak hanya di Indonesia lho, Ma, tetapi di seluruh bagian dunia.
Kebanyakan orangtua di zaman milenial seperti sekarang ini biasanya akan mempersiapkan dan mempertimbangkan nama yang memiliki makna sesuai dengan harapan orangtuanya.

Begitu pun yang dilakukan oleh pasangan suami istri asal Afganistan ini. Alih-alih berharap agar anaknya bernasib baik, yang Mama dan Papa ini dapatkan malah sebaliknya.

Dilansir dari nytimes.com, berikut informasi yang akan Popmama.com sampaikan untuk Mama ketahui dan pertimbangkan lagi dalam memilih nama ya.

Kontroversi Nama Donald Trump

Kontroversi Nama Donald Trump
myajc.com

Bahkan di dalam rahim, Donald Trump yang masih janin ini sudah sangat sensitif. Pada suatu malam ketika Mamanya merasa tertekan, Donald Trump pun akan menjadi gelisah, dia berputar juga menendang.

Hingga pada suatu sore, tanpa perawat atau bidan, Donald Trump lahir dibantu oleh tetangga orangtuanya. Donald Trump lahir sehat, normal dan memiliki rambut pirang.

Pelu diingat ya, Ma!

Yang sedang kita bahas sekarang ini bukanlah Donald J. Trump putra dari Mary dan Fred Trump yang kini menjadi seorang Presiden Amerika Serikat.

Melainkan Donald Trump, anak ketiga dari Jamila dan Sayed Assadullah yang lahir di Afganistan pada 3 September 2016. Di mana di saat yang bersamaan, di waktu-waktu ini Amerika sedang mempersiapkan debat presiden pertamanya.

Keluarga Juga Menentang

Keluarga Juga Menentang
Pixabay/Geralt

Selama 10 hari setelah bayinya lahir, si bayi belum memiliki nama. Secara tradisional biasanya kakek-nenek akan memberikan kata pertama pada nama bayi. Dan Assadullah tidak ingin mengikuti tradisi.

Keinginannya ini sangat sulit diutarakan pada keluarganya. Meski begitu, setidaknya Jamila, istrinya, setuju dengannya.

Hingga, akhirnya Assadullah membuat sebuah keputusan besar. Nama Donald Trump dipilih sebagai rasa kekaguman Papa bayi dengan Presiden Amerika Serikat.

Assadullah, seorang Papa dengan bayi bernama Donald Trump sekaligus bekerja sebagai seorang petani. Namun, biarpun hanya seorang petani, Assadullah memperoleh gelar sarjana dan telah membaca buku-buku milik Presiden Amerika itu. Assadullah juga sering menontonnya di televisi.

“Saya membaca buku Donald Trump How to Get Rich, kemudian saya membaca tentang latar belakangnya: tentang bagaimana dia membangun Trump Tower, bagaimana dia menjadi pemimpin partai. Saya mengerti bahwa dia adalah seorang pekerja keras. Saya pikir jika saya memberi nama anak saya Donald Trump, maka itu akan mempengaruhi kepribadian putra saya, perilakunya.” Hal ini disampaikan Assadullah pada New York Times.

Awalnya, Assadullah berharap bahwa dengan memberi nama Donald Trump akan memberikan bayinya keberuntungan. Namun, tidak ada keberuntungan yang didapatkan, yang dirasakan keluarganya hanyalah kemalangan-kemalangan.

Bagaimana tidak, Mama dan Papa ini berasal dari keluarga muslim. Keputusan mereka untuk memberi nama bayinya dengan nama non muslim membuat marah keluarga Assadullah.

Hal itu berakibat tidak baik, hingga membuat mereka sekeluarga pindah ke sebuah rumah sewaan di Kabul.

Donald Trump Kini Menjadi Viral

Donald Trump Kini Menjadi Viral
nytimes.com

Kisah bayi bernama Donald Trump yang kini berumur satu setengah tahun sebagian besar masih menjadi sebuah rahasia atau privasi keluarga, bahkan setelah keluarga Assadullah pindah ke Kabul.

Namun baru-baru ini, salinan identitas anak itu mulai beredar di media sosial. Assadullah mengatakan bahwa salinan itu dikeluarkan oleh karyawan dari departemen registrasi penduduk tanpa seizinnya.

Assadullah juga mengatakan bahwa dirinya diperlakukan dengan tidak hormat di kantor pemerintah yang bertanggung jawab untuk memverifikasi surat identitas dari provinsi lain di Kabul. Assadullah bahkan diancam akan dikirim ke badan intelijen Afghanistan untuk ditanyai dengan hal-hal yang berhubungan dengan  nama putranya yaitu Donald Trump.

Para kritikus mengatakan bahwa Assadullah menamai putranya dengan nama yang sama seperti  Presiden Amerika Serikat untuk menarik perhatian dan mencari suaka di luar negeri. Namun, Assadullah menolak gagasan itu, Assadullah juga mengatakan bahwa dia tidak pernah ingin identitas anaknya menjadi begitu publik.

Nah, Ma, setelah mendengar kisah bayi dengan nama Donald Trump, ada baiknya kita memikirkan dan mempertimbangkan lagi ya ketika ingin memberi nama untuk anak.

Pemikiran bahwa anak adalah cerminan dari namanya bisa jadi benar, namun, kita harus memikirkan juga efek jangka panjangnya.

Selamat mencari nama, Ma! 

Baca Juga: 50 Nama Bayi Perempuan yang Populer di Indonesia

Baca Juga: 50 Nama Bayi Laki-laki yang Populer dari Zaman Dulu

 

The Latest