Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Pexels/Deon Black
Pexels/Deon Black

Kebocoran air mani yang terjadi pada pasangan menjadi salah satu hal yang perlu kita perhatikan.

Seperti yang kita ketahui ketika laki-laki berejakulasi, mereka akan melakukan cairan berwarna putih dari penis yang disebut dengan air mani.

Air mani ini diproduksi oleh prostat dan vesikula seminalis. Cairan-cairan tersebut tidak semuanya terdiri dari air mani tetapi juga ada sperma.

Kebocoran ini dapat terjadi pada laki-laki ketika sedang tidak berhubungan, karena adanya rangsangan secara seksual. 

Kebocoran air mani menjadi hal yang normal jika terjadi karena adanya aktivitas secara seksual, tetapi ada beberapa hal yang menyebabkan adanya kebocoran.

Hal-hal ini perlu kita ketahui dan sesegera mungkin dapat diatasi dengan melakukan pengobatan medis.

Penasaran apa yang menjadi penyebab kebocoran air mani dan cara mengobatinya?

Popmama.com sudah merangkum informasinya  yang dilansir dari healthline untuk Mama.

1. Adanya pemicu gairah seksual

Pexels/Deon Black

Kebocoran air mani yang terjadi akibat adanya pemicu seksual saat terangsang atau hanya sekedar memikirkan pikiran seksual adalah hal yang normal.

Air mani juga dapat keluar sebelum adanya ejakulasi atau setelahnya, ini yang disebut dengan pra-ejakulasi atau 'pre-cum'.

Cairan yang keluar di awal dapat digunakan sebagai pelumas saat melakukan hubungan. 

Keluarnya cairan pre-cum ini terjadi karena adanya alasan secara psikologi.

Jika pasangan sering terjadi seperti ini pengobatan yang disarankan oleh dokter juga tidak membutuhkan untuk konsumsi obat, tetapi lebih ke arah merubah kebiasaan dan terapi.

Beberapa cara yang dapat dilakukan seperti merubah kebiasaan, dokter akan menyarankan untuk melakukan masturbasi satu atau 2 jam sebelum berhubungan dengan pasangan.

Lalu jika masalh ini masih berlanjut dokter akan menyarankan untuk melakukan terapi dan olahraga seperti berlatih kegels yang dapat membantu pasangan untuk mengontrol saat memulai dan stop.

Jika melalui terapi dan mengubah kebiasaan kurang efektif, dokter akan menggunakan beberapa obat yang dapat membantu dalam mengurangi ejakulasi dini seperti menggunakan krim dan obat-obatan lainnya sesuai dengan kebutuhan.

2. Nocturnal Emissions

Pexels/John-Mark Smith

Nocturnal emissions atau dikenal dengan mimpi basah, adalah salah satu pengaruh ejakulasi dini yang normal terjadi pada laki-laki pada masa umur 20 tahun.

Laki-laki dapat mempunyai titik mimpi basah dalam kehidupan mereka. Hal ini terjadi secara tidak sengaja ada saat tidur dan adanya rangsangan dari seprai atau mimpi seksual.

Mimpi basah hanya menyebabkan kebocoran air mani bukan ejakulasi. Hal ini cukup umum terjadi pada laki-laki hingga mencapai titik pubertas. 

Beberapa pengobatan yang dapat dilakukan dalam mengurangi kebocoran air mani saat mimpi basah sebenarnya tidak dibutuhkan.

Mimpi basah akan sangat jarang terjadi ketika laki-laki memasuki umur 20 tahunan.

Namun mimpi basah akan sering terjadi ketika laki-laki sangat jarang melakukan hubungan seksual atau masturbasi. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan seksual secara seimbang.

3. Efek samping pengobatan

Pexels/Karolina Grabowska

Beberapa obat juga dapat menyebabkan kebocoran air mani sepeti obat-obatan antidrepesan, mood stabiliser dan juga obat-obat hormon.

Beberapa efek samping dari obat-obatan ini seperti libido rendah, ejakulasi tertunda hingga adanya disfungsi ereksi pada penis. 

Jika hal ini menjadi penyebabnya, kamu dapat mendiskusikan kepada dokter.

Kemungkina dokter dapat merubah dosis atau mengubah obat dengan kelas yang lebih rendah.

Selain itu mengikuti terapi juga salah satu cara untuk mengobati efek samping dari obat-obatan yang dikonsumsi.

4. Ada masalah pada prostat

Unsplash/charlesdeluvio

Sebagai salah satu bagian tubuh yang mempunyai tugas untuk menghasilkan air mani dan membantu membawa sperma melalui uretra dan mengeluarkannya melalui penis, kita juga harus peka terhadap masalah yang ada di dalam prostat.

Prostat rentan terhadap masalah-masalah kesehatan salah satunya adalah kanker prostat.

Hal ini disebabkan adanya peradangan atau pembesaran pada prostat yang disebabkan oleh beberapa hal seperti infeksi, zat-zat pemicu respon imun dan juga adanya peradangan pada saraf. 

Jika laki-laki terdiagnosa kanker prostat, ia akan mengalami kesulitan dalam buang air kecil, nyeri di bagian panggul, perubahan ejakulasi, darah dalam air mani dan juga kebocoran air mani. 

Pastinya dalam pengobatan ini, perlu adanya tindak lanjut yang dilakukan oleh dokter spesialis urologi.

Kemungkinan besar antibiotik akan dibutuhkan untuk pengobatan yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

Untuk kanker prostat, pengobatan lebih rumit dari sekedar antibiotik. Dikarenakan kanker prostat pertumbuhannya sangat lambat dan hanya dilakukan tes rutin untuk melihat perkembangannya.

Selain itu opsi pembedahan juga dapat dilakukan. Tetapi kembali lagi semua dalam pengawasan dokter.

5. Cedera pada saraf

Unsplash/averey

Cedera yang terjadi pada sistem saraf juga berpengaruh adanya kebocoran air mani.

Beberapa hal seperti usia lanjut, infeksi, cedera serta adanya pembedahan pada sumsum tulang belakang atau selangkangan dapat berpengaruh pada saraf yang berimbas pada ejakulasi. 

Pengobatan yang dapat dilakukan adalah mencari penyebab utama dalam cedera saraf ini.

Cedera saraf dikarenakan peradangan atau adanya infeksi dapat membaik tetapi membutuhkan waktu.

Sedangkan cedera saraf akibat adanya pembedahan, pengobatan kanker atau penyakit sistem saraf mungkin akan lebih rumit untuk diobati. 

Tidak ada yang mau menderita karena sakit, ada baiknya kita selalu peka terhadap tubuh kita dan pasangan.

Tidak ada salahnya untuk selalu bertanya kepada pasangan mengenai kesehatan mereka. Yuk, kita saling jaga kesehatan dengan pasangan.

Editorial Team