Langkah pertama dalam menangani kekerasan verbal adalah mengenali pelecehan tersebut.
Jika kamu dapat mengidentifikasi segala jenis kekerasan verbal dalam hubungan, maka kamu pasti akan menyadari hal yang dialami termasuk pelecehan atau tidak.
Dengan bersikap jujur tentang apa yang dialami, kamu dapat mulai mengambil langkah untuk mendapatkan kembali kendali diri. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan jika mengalami kekerasan verbal:
Katakan dengan tegas kepada orang yang kasar secara verbal bahwa mereka tidak boleh lagi mengkritik, menghakimi atau mempermalukan, menyebut nama, mengancam, dan sebagainya.
Misalnya, beri tahu pelaku bahwa jika mereka berteriak atau memaki kamu, percakapan akan berakhir dan kamu tidak mau lagi mendengarkannya. Kuncinya adalah menindaklanjuti apa yang dilakukannya, jangan menetapkan batasan yang tidak ingin kamu pertahankan.
Jauhi orang-orang yang pernah melakukan kekerasan verbal, dan habiskan banyak waktu dengan orang-orang yang setia mendukungmu. Membatasi eksposur dengan pelaku dapat memberikan kamu ruang untuk mengevaluasi kembali hubunganmu.
Berada di antara keluarga atau orang-orang yang memang menyayangimu akan membantu membuat kamu tidak merasa kesepian. Mereka justru akan membantu mengingatkan definisi hubungan sehat sesungguhnya.
Jika pelaku secara terus menerus melakukan kekerasan verbal dan tidak ada niat untuk mengakhirinya, maka kamu perlu mengambil langkah untuk mengakhiri hubungan tidak sehat tersebut.
Melakukan healing alias penyembuhan mungkin bukan sesuatu yang bisa dilakukan seorang diri. Dekati orang-orang terkasih yang terpercaya untuk memperoleh dukungan dan sekiranya bisa membantumu mengembangkan emosi yang sehat.
Begitu seseorang mengetahui lebih lanjut terkait kekerasan verbal, maka mereka ke depannya bisa menganalisa sekiranya hubungan mana yang sehat dan beracun. Mereka juga dapat belajar untuk menghadapi intimidasi verbal.
Semoga informasi ini membantu ya!