Unsplash/National Cancer Institute
Faktor internal yakni keluarga punya peran yang penting sebagai agen perubahan untuk mencegah dan melawan diabetes dari rumah.
Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini, di mana masyarakat dihimbau untuk berada di rumah, tentunya perlu peran anggota keluarga sebagai support system pada anggota keluarga kita yang diabetesi (red: orang dengan diabetes) melalui dukungan emosional maupun juga sosial.
Dukungan tersebut dapat berupa misalnya ikut menjalankan pola makan yang sehat, bersama-sama rutin beraktivitas fisik, mengingatkan diabetesi untuk rutin mengonsumsi obat yang diresepkan dokter, serta memeriksakan kadar gula darahnya secara berkala.
Tidak lupa anggota keluarga bisa membantu menyediakan produk bebas gula yang sesuai dengan selera dan kebutuhan diabetesi.
Melalui siaran pers dalam rangka cara yang sama dr. Dante Saksono, SpPD-KEMD, PhD, Kepala Divisi Metabolik-Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM mengatakan, "Salah satu hal yang dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita diabetes adalah kondisi komplikasi diabetes, karena komplikasi pada penderita diabetes dapat menyebabkan pendeknya rentang hidup, keterbatasan diri, serta meningkatnya beban ekonomi bagi pasien dan keluarganya sehingga sangat memengaruhi terhadap penurunan kualitas hidup penderita bila tidak diatasi dengan baik," kata dr. Dante.
dr. Dante mengatakan bahwa berdasarkan sebuah penelitian terhadap 907 orang pasien diabetes di Indonesia (dari rumah sakit di daerah Jawa dan Sulawesi), 70% pasien dilaporkan menderita komplikasi diabetes.
"Diabetes memang merupakan penyakit serius yang tidak dapat disembuhkan. Kabar baiknya, diabetes dapat dikendalikan agar tidak menyebabkan komplikasi. Inilah mengapa, penting agar anggota keluarga punya pemahaman yang tepat tentang diabetes dan cara mengontrol kadar gula darah, baik bagi diri mereka maupun anggota keluarga mereka yang menderita diabetes, " tambahnya.
dr. Dante juga menyatakan bahwa kondisi kadar gula darah yang terkontrol bermanfaat bagi penderita diabetes agar dapat merasa lebih baik, misalnya membuat merasa lebih berenergi, serta lebih jarang mengalami kondisi infeksi.
"Selain itu, kontrol gula darah juga penting untuk mencegah berbagai macam komplikasi diabetes yang berbahaya (seperti penyakit jantung, gangguan penglihatan, kerusakan sistem syaraf, dan penyakit ginjal). Cara mengontrol diabetes adalah melalui pola makan sehat, menjaga berat badan, aktif bergerak, mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter, serta cek kadar gula darah secara rutin," jelas dr. Dante.