Perilaku laki-laki selama pandemi yang cenderung mengabaikan protokol kesehatan turut berpengaruh pada risiko terpapar virus.
Perempuan memiliki tingkat kekhawatiran lebih tinggi daripada laki-laki saat bicara soal Covid-19. Ditambah kemungkinan bahwa laki-laki kerap menempatkan diri mereka berada di kerumunan maupun pertemuan sosial skala besar.
Mulai dari nongkrong bareng, olahraga bersama dengan berkerumun, hingga kebiasaan merokok bersama.
Perilaku berisiko berikutnya adalah kecenderungan laki-laki untuk menunda berobat dan mengabaikan gejala penyakit yang dialaminya. Padahal, jika bergejala, segera memeriksakan diri ke dokter dan melakukan tes bisa mempercepat penanganan covid-19.
Isu lain yang mencuat adalah laki-laki dikondisikan untuk memandang kesehatan sebagai sesuatu yang bukan ranah atau pekerjaan mereka. Maka, mematuhi deretan aturan terkait pembatasan seperti menjaga jarak fisik dipandang sulit dilakukan sebagian besar laki-laki.
Kelima fakta di atas menjelaskan bagaimana angka kematian penderita Covid-19 lebih tinggi dialami oleh laki-laki. Tentu fakta tersebut tidak bisa kita abaikan begitu saja.
Oleh karena itu, tetap patuhi protokol kesehatan dan menjaga diri sendiri ya, Ma. Ingat bahwa melindungi diri sendiri dengan menaati protokol kesehatan sama saja dengan melindungi orang-orang yang kita sayangi.
Semoga Mama dan keluarga sehat selalu.