Coding kini bukan sekadar keahlian tambahan, tapi pondasi literasi baru abad ke-21. Kalau dulu literasi berarti bisa membaca dan menulis, kini anak juga perlu memahami cara kerja teknologi yang mereka gunakan setiap hari.
“Program penguatan kemampuan digital siswa sangat penting, terutama pembelajaran AI dan coding yang menjadi prioritas saat ini.” ucap Tatang Muttaqin selaku Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Kemendikdasmen RI
Pernyataan ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yang menargetkan sumber daya manusia unggul di bidang digital.
Berdasarkan data Kementerian Kominfo dan McKinsey Indonesia (2024), negeri ini membutuhkan 23 juta talenta digital berkualitas dalam 20 tahun ke depan. Hal ini jumlah yang tidak kecil.
Tanpa kemampuan digital seperti coding, generasi muda berisiko tertinggal dari negara lain yang sudah lebih dulu menguasai AI dan otomasi.
Sebaliknya, mereka yang memahami coding bisa menjadi pionir di berbagai bidang untuk membangun startup lokal, mengembangkan solusi teknologi sosial, hingga menciptakan lapangan kerja baru berbasis digital.
Coding juga menanamkan karakter penting dalam pendidikan: kritis, adaptif, kolaboratif, dan inovatif. Nilai-nilai ini justru yang dibutuhkan agar anak siap menghadapi dunia yang tidak pasti.
Seperti yang disampaikan Narenda Wicaksono selaku CEO Dicoding Indonesia, bahwa belajar coding membantu anak muda berpikir kreatif, kolaboratif, dan menjadi problem solver yang relevan dengan kebutuhan industri.
Dengan kata lain, coding bukan hanya untuk mencetak teknisi, tapi juga pembelajar seumur hidup yang siap memimpin perubahan.
Belajar coding sejak dini melatih mereka menjadi pemikir, pencipta, dan pemimpin masa depan. Dari logika hingga karakter, dari kreativitas hingga kolaborasi, ini semua bisa tumbuh lewat barisan kode sederhana.
Nah itulah informasi tentang coding, mulai dari definisi, manfaat hingga pentingnya dalam dunia pendidikan. Semoga bermanfaat ya, Ma!