Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Pexels/Vlada Karpovich
Pexels/Vlada Karpovich

Impostor Syndrome (IS) mengacu pada pengalaman internal. Orang dengan kondisi ini, percaya bahwa dirinya tidak kompeten seperti yang orang lain anggap.

Sederhananya, definisi ini memiliki kaitan dengan perfeksionisme dan konteks sosial.

Kondisi IS pun dapat mempengaruhi siapa saja tanpa memandang status sosial, latar belakang pekerjaan atau tingkat keterampilan.

Mengenai hal tersebut, berikut Popmama.com berikan ulasan 5 jenis impostor syndrome yang ada di dalam kehidupan sehari-hari:

1. The expert yang takut kemampuannya diekspos

Pexels/Anete Lusina

Pada beberapa orang, kepribadian impostor syndrome cenderung tidak yakin dan bangga dengan kemampuan mereka sendiri.

Diwartakan dari Medium, perhatian utama orang dengan tipe the expert adalah pada apa dan seberapa banyak yang diketahuinya. Bahkan tidak pernah merasa puas sampai memiliki pemahaman yang komprehensif tentang suatu subjek.

Biasanya jenis dari imposter syndrome ini merasa ragu terhadap kemampuan diri sendiri. Alasannya karena merdka terlalu takut diekspos.

Apalagi jika dirinya sebagai tidak berpengalaman atau tidak banyak memiliki pengetahuan.

2. The individualist sering menolak bantuan

Pexels/Leah Kelley

Orang dengan jenis impostor syndrome seperti individualis memang dikenal sangat mandiri dan lebih suka bekerja sendiri.

Dilansir dari Truity, individualis memiliki rasa identitas diri yang kuat dan bangga menjadi unik. Tujuan utama mereka adalah untuk menampilkan diri yang sebenarnya kepada dunia agar merasa nyata.

Mereka sering menolak bantuan dan terus-menerus mengevaluasi setiap keputusan dengan nilai-nilai pribadinya.

Bagi mereka, menerima bantuan atau pertolongan hanya membuat sisi kelemahan dirinya jadi terlihat.

3. The natural genius harus bekerja keras untuk sesuatu

Pexels/Amina Filkins

The natural genius adalah salah satu jenis impostor syndrome yang terampil menguasai kemampuan baru dengan mudah dan cepat.

Secara alami, mereka menetapkan standar tinggi dan menilai dirinya harus bekerja keras untuk sesuatu.

Dengan kata lain, mereka akan merasa malu jika membutuhkan waktu lama saat melakukan sesuatu dengan benar pada percobaan pertama.

Apabila tidak bisa mendapatkannya secara sempurna, maka mereka berjuang untuk menguasai keterampilan baru.

4. The perfectionist menetapkan tujuan yang terlalu tinggi

Pexels/Andrea Piacquadio

Tipe the perfectionist menganggap merupakan kesuksesan jarang memuaskan. Ini karena mereka percaya bahwa dirinya bisa melakukan dengan lebih baik lagi.

Diinformasikan dari Themuse, perfeksionisme dan impostor syndrome sering kali berjalan beriringan. Perfeksionis menetapkan tujuan yang terlalu tinggi untuk diri mereka sendiri.

Sayangnya ketika mereka gagal mencapai tujuan, maka akan mengalami keraguan diri yang besar.

Disadari atau tidak, orang-orang kategori ini adalah mereka yang ingin segala sesuatu diselesaikan dengan benar dan sempurna.

5. The superhero akan selalu bekerja keras

Pexels/Andrea Piacquadio

The superhero adalah tipe orang dari impostor syndrome yang meyakini kalau dirinya mampu melakukan banyak hal.

Dikutip dari Womenshealthmag, orang dengan kepribadian seperti superhero akan bekerja ekstra keras untuk menyembunyikan kekurangannya.

Meski secara objektif telah mencapai banyak hal, namun mereka takut ketahuan bahwa dirinya melakukan sesuatu tanpa bakat yang sebenarnya.

Hal inilah yang membuat mereka terlalu memaksakan dirinya agar selalu menjadi superhero.

Itulah 5 jenis impostor syndrome di dalam kehidupan. Langkah yang bisa dilakukan, yakni menerima kelebihan dan kekurangan diri kamu sendiri.

Editorial Team