Heboh Pencuri Cokelat Bermobil Mewah Diduga Kleptomania, Apa Itu?

Kasus pencurian cokelat yang dilakukan perempuan bermobil mewah ini ramai dikomentari netizen

16 Agustus 2022

Heboh Pencuri Cokelat Bermobil Mewah Diduga Kleptomania, Apa Itu
Instagram.com/sanabinteisrar

Dunia maya dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang memperlihatkan pencurian cokelat di sebuah minimarket Alfamart yang dilakukan seorang perempuan bermobil mewah.

Kasus tersebut semakin ramai diperbincangkan lantaran perempuan yang diduga pelaku justru mengancam karyawan minimarket, Amelia, yang merekam dan memposting video itu dengan UU ITE.

Pihak manajemen Alfamart akhirnya menggandeng pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea, untuk menangani kasus tersebut lewat jalur hukum. Perempuan bernama Mariana dilaporkan ke Polres Tangerang Selatan atas tuduhan pencurian dan intimidasi.

Kabar terakhir, Amelia mencabut laporan tersebut dan pihak keluarga Mariana pun meminta maaf.

Kasus pencurian cokelat yang dilakukan perempuan bermobil mewah ini pun ramai dikomentari netizen. Netizen menduga perempuan tersebut mengidap kleptomania. Penyakit apakah itu?

Berikut Popmama.com rangkum informasi lengkap seputar kleptomania yang diduga dialami pencuri cokelat bermobil mewah.

1. Kleptomania adalah gangguan mental

1. Kleptomania adalah gangguan mental
Pexels/Daniel Rech

Secara definisi, kleptomania adalah ketidakmampuan berulang untuk menahan dorongan mencuri barang-barang yang biasanya tidak terlalu dibutuhkan dan bernilai kecil.

Kleptomania merupakan gangguan mental yang langka, tapi termasuk serius karena dapat menyebabkan rasa sakit emosional pada pengidap dan keluarganya jika tidak diobati.

Kleptomania juga termasuk gangguan kontrol impulsif, yang ditandai dengan masalah pada kontrol emosional dan perilaku.

Pengidapnya akan mengalami kesulitan menahan godaan atau dorongan untuk melakukan tindakan yang berlebihan atau berbahaya bagi ia atau orang lain.

2. Gejala kleptomania

2. Gejala kleptomania
Unsplash/Joshua Rawson

Dilansir Mayo Clinic, ada beberapa gejala yang dialami pengidap kleptomania, antara lain:

  • Ketidakmampuan untuk menahan dorongan kuat untuk mencuri barang yang tidak dibutuhkan
  • Merasakan peningkatan ketegangan, kecemasan, atau gairah yang mengarah pada pencurian
  • Merasakan kesenangan, kelegaan, atau kepuasaan saat mencuri
  • Merasa sangat bersalah, menyesal, membenci diri sendiri, malu atau takut tertangkap setelah mencuri
  • Siklus kleptomania akan kembali dan terjadi berulang kali

Editors' Pick

3. Penyebab terjadinya kleptomania

3. Penyebab terjadi kleptomania
Unsplash/Melanie Lim

Penyebab kleptomania tidak diketahui secara pasti. Beberapa teori menunjukkan bahwa perubahan di otak mungkin menjadi akar dari kleptomania.

Diperlukan lebih banyak penelitian untuk lebih memahami kemungkinan penyebab ini, tetapi kleptomania mungkin terkait dengan:

  • Masalah pada serotonin

Masalah dengan bahan kimia otak yang terjadi secara alami (neurotransmitter) yang disebut serotonin. Serotonin membantu mengatur suasana hati dan emosi. Tingkat serotonin yang rendah umum terjadi pada orang yang rentan terhadap perilaku impulsif.

  • Gangguan adiktif

Mencuri dapat menyebabkan pelepasan dopamin, yang menyebabkan perasaan menyenangkan. Karena itu, pengidapnya bisa melakukan aksi pencurian berulang kali.

  • Sistem opioid otak

Dorongan diatur oleh sistem opioid otak. Ketidakseimbangan dalam sistem ini bisa membuat seseorang lebih sulit untuk menahan dorongan.

4. Faktor risiko terjadi kleptomania

4. Faktor risiko terjadi kleptomania
Unsplash/Victoriano Izquierdo

Kleptomania bukan merupakan kondisi biasa. Namun, beberapa pengidapnya tidak pernah mencari pengobatan medis, atau hanya dipenjara sebentar setelah mencuri berulang kali, sehingga beberapa kasus kleptomania tidak pernah terdiagnosis.

Kleptomania sering terjadi pada masa remaja atau dewasa muda, tetapi dapat dimulai pada masa dewasa atau lebih lambat. Sekitar dua pertiga orang dengan kleptomania diketahui adalah perempuan.

Ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan peluang seseorang mengidap kleptomania, yaitu:

  • Riwayat keluarga

Memiliki kerabat tingkat pertama, seperti orang tua atau saudara kandung, dengan kleptomania, gangguan obsesif-kompulsif, atau alkohol atau gangguan penggunaan zat lainnya dapat meningkatkan risiko kleptomania.

  • Memiliki penyakit mental lainnya

Orang dengan kleptomania sering memiliki penyakit mental lain, seperti gangguan bipolar, gangguan kecemasan, gangguan makan, gangguan penggunaan zat atau gangguan kepribadian.

5. Beda pencuri biasa dan pengidap kleptomania?

5. Beda pencuri biasa pengidap kleptomania
Freepik

Tidak seperti pencuri pada umumnya, pengidap kleptomania tidak mencuri secara kompulsif untuk keuntungan pribadi, berani, untuk balas dendam, atau karena pemberontakan.

Pengidap kleptomania mencuri hanya karena dorongan yang begitu kuat sehingga mereka tidak bisa menahannya.

Kambuhnya kleptomania umumnya terjadi secara spontan dan tidak direncanakan. Pengidapnya akan melakukan aksi mencuri sendirian, tanpa bantuan orang lain.

Kebanyakan pengidap kleptomania mencuri di tempat umum, seperti toko dan supermarket. Beberapa juga mencuri barang-barang dari rumah teman atau saudaranya.

Seringkali barang curiannya tidak memiliki nilai bagi pengidap kleptomania dan orang tersebut mampu untuk membelinya.

Setelah berhasil mencuri, barang-barang tersebut biasanya akan disimpan dan tidak pernah digunakan.

Barang-barang itu juga dapat disumbangkan, diberikan kepada keluarga atau teman, atau bahkan secara diam-diam dikembalikan ke tempat asal barang itu dicuri.

6. Apakah Kleptomania bisa sembuh dan kapan harus membutuhkan bantuan medis?

6. Apakah Kleptomania bisa sembuh kapan harus membutuhkan bantuan medis
Pexels/Alex Green

Pada pengidap kleptomania, dorongan untuk mencuri bisa datang dan pergi, mungkin terjadi dengan intensitas yang lebih besar atau lebih kecil dari waktu ke waktu.

Jika pengidapnya tak bisa berhenti mengutil atau mencuri, segera carilah bantuan dokter atau psikolog. Banyak pengidap kleptomania tidak mau berobat lantaran malu karena takut ditangkap atau dipenjara.

Beberapa pengidapnya mencari bantuan medis karena merasa takut akan ketahuan dan harus berhadapan dengan hukum. Atau mereka sudah ditangkap dan diwajibkan secara hukum untuk mencari pengobatan.

Jika kamu mencurigai seorang teman atau anggota keluarga mungkin mengidap kleptomania, sampaikan kekhawatiranmu dengan lembut kepada orang tersebut.

Perlu diingat bahwa kleptomania adalah kondisi kesehatan mental, bukan cacat karakter, jadi dekati orang yang kamu cintai tanpa menyalahkan atau menuduh.

Bujuklah ia untuk mencari pengobatan medis. Meskipun tidak ada obat untuk kleptomania, pengobatan atau terapi bicara (psikoterapi) dapat membantu mengakhiri siklus pencurian kompulsif.

7. Komplikasi bila kleptomania tidak diobati

7. Komplikasi bila kleptomania tidak diobati
Freepik

Jika tidak diobati, kleptomania dapat mengakibatkan masalah emosional, keluarga, pekerjaan, hukum, dan keuangan yang parah.

Pengidap kleptomania umumnya tahu mencuri itu salah tetapi ia merasa tidak berdaya untuk menahan dorongan hati, sehingga mungkin didera rasa bersalah, malu, membenci diri sendiri, dan terhina.

Komplikasi dan kondisi lain yang terkait dengan kleptomania mungkin termasuk:

  • Gangguan kontrol impulsif lainnya, seperti perjudian kompulsif atau belanja
  • Alkohol dan penyalahgunaan zat
  • Gangguan kepribadian
  • Gangguan makan
  • Depresi
  • Gangguan bipolar
  • Kecemasan
  • Pikiran untuk bunuh diri dan percobaan bunuh diri 

Itulah informasi lengkap seputar kleptomania. Pengidapnya mencuri berulang kali karena gangguan mental, Ma.

Baca juga:

The Latest