Perilaku bunuh diri merupakan gangguan kesehatan serius yang dialami oleh sebagian orang. Seseorang yang ingin bunuh diri seharusnya diberikan bantuan serta dukungan dalam mencegah bunuh diri.
Bunuh diri menjadi jalan terakhir bagi orang yang sulit untuk lepas dari stres dan depresi. Oleh karena itu, penting bagi orang-orang terdekatnya untuk selalu menemani dan menghibur penderita.
Kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, sudah lebih dari 3.000 puskesmas yang dapat menangani kesehatan jiwa. Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.
Tak hanya puskesmas, Kemenkes RI menyediakan beberapa rumah sakit rujukan yang melayani konsultasi kejiwaan serta penanganan kesehatan jiwa. RS tersebut di antaranya:
- RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
- RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
- RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
- RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
- RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444
NGO Indonesia pencegahan bunuh diri:
Jangan Bunuh Diri || telp: (021) 9696 9293 || email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Kementrian Kesehatan Indonesia || telp: (021) 500454
Itulah beberapa fakta mengenai percobaan bunuh diri yang dilakukan Mima Shafa. Semoga Mima cepat sembuh dan masalah yang menimpanya bisa segera teratasi.