Deretan Penyakit Baru dan Misterius yang Mewabah Sepanjang Tahun 2022

Beragam penyakit misterius bergantian mengancam Indonesia

18 Desember 2022

Deretan Penyakit Baru Misterius Mewabah Sepanjang Tahun 2022
Freepik/rawpixel.com

Tahun 2022 kini telah menyisakan beberapa hari saja. Sepanjang 2022, sejumlah penyakit baru yang misterius muncul dan mewabah di setiap daerah Indonesia.

Terhitung sudah ratusan korban melayang akibat kemunculan penyakit baru dan misterius selama 2022 ini. Belum lagi ditambah dengan kasus Covid-19 yang belum mereda.

Beberapa kasus penyakit baru dan misterius yang muncul sepanjang 2022 kini perlahan mulai menurun. Namun, tetap saja hal itu masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban.

Melansir dari berbagai sumber, berikut Popmama.com telah merangkum sejumlah penyakit baru yang muncul selama 2022.

1. Kemunculan hepatitis akut misterius di berbagai negara

1. Kemunculan hepatitis akut misterius berbagai negara
Pixabay/mohamed_hassan

Hepatitis akut menjadi penyakit baru dan misterius pertama yang muncul pada Mei 2022. Penyakit ini sempat menghebohkan beberapa negara lain, termasuk Indonesia.

Penyakit yang menyerang anak-anak itu ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa oleh WHO setelah sejumlah negara melaporkan hepatitis akut yang mewabah.

Tak hanya itu, tiga pasien yang masih anak-anak dilaporkan meninggal atas dugaan terjangkit hepatitis akut di RS Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Kasus ini juga cukup menyita perhatian dari Ikatan Dokter Indonesia. Pengurus Besar IDI, Zubairi Djoerban menyebut, kemunculan hepatitis akut sangat mengkhawatirkan karena menyerang balita hingga remaja.

2. Belum diketahui penyebab hepatitis akut hingga kini

2. Belum diketahui penyebab hepatitis akut hingga kini
Freepik/Saiful52

Meski kasus penyakit hepatitis akut telah menurun, penyakit misterius itu masih belum diketahui penyebabnya hingga kini.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril mengatakan, ada sekitar enam faktor yang diduga memicu hepatitis akut menyerang anak-anak.

"Penyebab tersebut antara lain adenovirus biasa, adenovirus varian baru, sindrom post-infeksi SARS-CoV-2, paparan obat, lingkungan atau toksin, patogen baru, kemudian varian baru SARS-CoV-2," katanya dalam siaran tertulis, seperti yang dikutip dari IDN Times, Rabu (25/5/2022).

Dugaan ini menurut Syahril, berasal dari data yang diperoleh dari UK Health Security Agency yang dipublikasikan pada 19 Mei 2022 lalu.

3. Kemunculan cacar monyet sempat menghebohkan masyarakat

3. Kemunculan cacar monyet sempat menghebohkan masyarakat
Freepik

Belum selesai dengan hepatitis akut, Kemenkes melaporkan temuan pertama kasus cacar monyet pada 20 Agustus 2022 lalu.

Penyakit baru itu diduga berasal dari daratan Afrika. Beberapa negara juga melaporkan kemunculan cacar monyet, termasuk Indonesia.

Orang pertama yang teridentifikasi cacar monyet merupakan warga DKI Jakarta yang baru pulang dari luar negeri. Pasien tersebut diketahui tiba di Indonesia pada 8 Agustus 2022.

Syahril mengatakan, pasien tersebut mulai mengalami gejala cacar monyet pada 14 Agustus 2022. Pasien itu merasakan sakit kepala dan demam.

Sang pasien mendatangi fasilitas kesehatan pada 18 Agustus untuk pemeriksaan. Hasilnya, pasien tersebut dilaporkan positif cacar monyet pada 19 Agustus 2022.

Editors' Pick

4. Pasien bisa menjalani isolasi mandiri selama 21 hari

4. Pasien bisa menjalani isolasi mandiri selama 21 hari
https://www.news18.com/

Kemenkes menyebut, pasien cacar monyet dapat melakukan isolasi mandiri selama 21 hari, karena melihat gejalanya yang ringan dan bisa sembuh sendiri.

Walau masih menjalani isolasi mandiri, pasien tersebut dikategorikan sembuh apabila lesi atau cacar pada tubuhnya sudah kering.

"Kita melihat kondisinya, gejalanya, lesinya sudah mengering, sudah ganti kulit baru, makanya kita kategorikan sembuh," ujar Syahril.

5. Banyak anak meninggal akibat terserang gagal ginjal akut

5. Banyak anak meninggal akibat terserang gagal ginjal akut
Freepik/Sewcream

Dua bulan setelah kemunculan hepatitis akut, Indonesia kembali dikejutkan dengan banyaknya anak yang meninggal karena gagal ginjal akut. Penyakit ini tergolong baru dan misterius karena kemunculan yang tiba-tiba dan tidak diketahui sebabnya.

Pada September 2022, WHO mengungkap hasil penelitian yang dilakukan terhadap kematian anak-anak di Gambia, Afrika. Hasilnya, banyak anak terserang gagal ginjal akut yang disebabkan adanya zat kimia berbahaya pada obat sirup.

6. Meski menurun, terdapat ratusan anak meninggal karena gagal ginjal akut

6. Meski menurun, terdapat ratusan anak meninggal karena gagal ginjal akut
Freepik/rawpixel.com

Usai WHO merilis pernyataannya, Kemenkes akhirnya menghentikan peredaran obat sirup melalui Surat Edaran (SE) Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak yang diteken pada Selasa (18/10/2022).

Penghentian peredaran obat sirup anak cukup membuahkan hasil. Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, kasus gagal ginjal akut pada anak menurun.

"Kita sudah berhasil menurunkan secara drastis kasus baru dan kasus kematian," katanya pada Minggu (6/11/2022).

Meski begitu, kasus gagal ginjal akut masih terhitung tinggi pada periode Oktober-November 2022. Pada 23 November 2022, dilaporkan adanya 324 kasus gagal ginjal dengan diantaranya 200 orang meninggal.

7. Gagal ginjal akut mereda, Kemenkes laporkan temuan kasus baru polio

7. Gagal ginjal akut mereda, Kemenkes laporkan temuan kasus baru polio
clevelandclinic.org

Penyakit baru dan misterius selanjutnya adalah kemunculan satu kasus polio di Kabupaten Pidie, Aceh. Alhasil, Kemenkes umumkan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di Indonesia.

Satu kasus polio dilaporkan pada 15 November 2022 dan menjadikan Indonesia sebagai negara ke-16 yang masih melaporkan adanya poliovirus tipe 2.

"Setiap penemuan 1 kasus polio itu merupakan suatu kejadian luar biasa. Jadi masuk di KLB," ucap Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dr. Maxi Rein Rondonuwu pada Sabtu (19/11/2022).

8. Kemenkes gelar imunisasi polio pasca ditemukan satu kasus di Aceh

8. Kemenkes gelar imunisasi polio pasca ditemukan satu kasus Aceh
https://www.unicef.org/immunization/polio

Sejatinya, Indonesia telah mendapat sertifikat bebas polio oleh WHO usai dinyatakan bebas polio pada 2014. Usai ditemukan kembali kasus polio di Aceh, Kemenkes akhirnya menyelenggarakan imunisasi polio massal.

Pelaksanaan imunisasi polio massal juga diselenggarakan di 21 kabupaten/kota lain di Aceh.

"Pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap, sejumlah 2 putaran dengan target sasaran sekitar 1.217.939 anak rentang usia 0 sampai 12 tahun," tandas Maxi.

Beberapa penyakit baru dan misterius sepanjang 2022 memang sudah menurun trafiknya. Semoga di tahun 2023 mendatang tak ada lagi penyakit baru yang mengkhawatirkan, ya.

Baca juga:

The Latest