Cacar Monyet Kian Mengkhawatirkan, Tembus 1.000 Kasus Lebih

Inggris menjadi negara tertinggi terkait penyebaran cacar monyet, yakni 302 kasus

10 Juni 2022

Cacar Monyet Kian Mengkhawatirkan, Tembus 1.000 Kasus Lebih
medicalnewstoday.com

Virus cacar monyet kian mengkhawatirkan seluruh dunia. Bagaimana tidak, kasus cacar monyet yang dilaporkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) kini sudah mencapai 1.000 kasus lebih.

Pusat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC AS) meningkatkan kewaspadaan menjadi level 2. Oleh karena itu, CDC AS mengimbau masyarakat untuk lebih ekstra hati-hati.

Hingga Senin (6/6/2022), CDC melaporkan total 1.019 kasus terkonfirmasi cacar monyet yang menyebar di 29 negara. Negara-negara non endemik juga telah melaporkan kasus cacar monyet hingga ratusan.

Terkait virus cacar monyet yang dilaporkan telah mencapai 1.000 kasus lebih, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa fakta lainnya dari berbagai sumber.

1. Inggris menjadi negara tertinggi kasus cacar monyet

1. Inggris menjadi negara tertinggi kasus cacar monyet
flickr.com/MONKEYPOX ZAIRE

Dikutip dari laman CDC, kasus cacar monyet tertinggi berada di Inggris. Negara tersebut melaporkan adanya kasus terkonfirmasi cacar monyet sebanyak 302 kasus.

Selanjutnya, ada negara Spanyol dengan 198 kasus, lalu Portugal 153 kasus dan Kanada dengan 80 kasus. 

CDC juga melaporkan kasus cacar monyet yang terdeteksi di Amerika Serikat sebanyak 30 kasus, yang tersebar di beberapa wilayah negara bagian.

2. Lebih dari 1.400 kasus diduga cacar monyet di Afrika

2. Lebih dari 1.400 kasus diduga cacar monyet Afrika
Dok. WHO

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan risiko penyebaran cacar monyet di negara non endemik nyata adanya. Virus tersebut bisa dicegah dengan berbagai tindakan preventif.

Sejak kasus cacar monyet merebak pada awal Mei 2022, sudah ada 29 negara yang melaporkannya. Namun, tidak ada pernyataan pun yang melapor adanya kasus kematian.

Hal tersebut berbanding terbalik dengan kasus yang tersebar di wilayah Afrika. Menurut Tedros, sudah ada 1.400 kasus dilaporkan di sana dengan jumlah kematian mencapai 66 kasus.

"Sangat disayangkan cerminan dunia tempat kita hidup saat ini masyarakat internasional baru memperhatikan cacar monyet karena telah muncul di negara-negara berpenghasilan tinggi," ucapnya.

3. Melakukan isolasi mandiri apabila terkena cacar monyet

3. Melakukan isolasi mandiri apabila terkena cacar monyet
Freepik/rawpixel.com

Tedros mengatakan bahwa kasus cacar monyet yang mencapai hingga 1.000 kasus tersebut disebabkan karena tanda-tanda penularan dalam komunitas di beberapa negara. Dia menyarankan agar melakukan isolasi mandiri jika terkena cacar monyet.

Beberapa gejala yang dialami ialah ruam, demam, sakit kepala, nyeri otot, bengkak, dan sakit punggung. Pihak WHO mengungkapkan bahwa kontak dekat merupakan salah satu cara penyebaran virus cacar monyet.

Meski penularan melalui aerosol belum diketahui, WHO mengimbau agar tenaga kesehatan yang merawat pasien cacar monyet untuk menggunakan masket agar tetap waspada.

Itulah beberapa informasi mengenai kasus cacar monyet yang sudah tembus hingga 1.000 kasus. Apabila akan bepergian ke luar rumah, diharapkan selalu waspada dan patuhi protokol kesehatan.

Baca juga:

The Latest