Pasien Covid-19 di IGD Rumah Sakit Depok Semakin Membeludak

RS Universitas Indonesia membatasi pasien rujukan dari rumah sakit lain

29 Januari 2021

Pasien Covid-19 IGD Rumah Sakit Depok Semakin Membeludak
Freepik/wirestock

Pandemi Covid-19 di Kota Depok, Jawa Barat belum mereda, justru semakin mengalami peningkatan. Berdasarkan data hingga Kamis, (28/1/2021) tercatat bahwa pasien Covid-19 yang masih menjalani isolasi mandiri dan dirawat di rumah sakit sebanyak 4.845 orang.

Adanya peningkatan pasien yang terkena Covid-19 membuat adanya penumpukkan disejumlah rumah sakit di Depok, Jawa Barat. Pasien yang berdatangan ke rumah sakit, seperti RSUD Kota Depok diminta untuk mengantre dengan sabar hingga adanya kamar kosong untuk dirinya.

“Sebagaimana umumnya kondisi di rumah sakit saat ini. Tempat tidur isolasi maupun ICU (Intensive Care Unit) penuh,” ungkap dokter RSUD Kota Depok, Amelia Martira.

Berikut ini Popmama.com telah merangkum terkait informasi selengkapnya.

1. Penumpukkan pasien Covid-19 di RS Universitas Indonesia

1. Penumpukkan pasien Covid-19 RS Universitas Indonesia
Freepik/ploypemuk

RS Univeritas Indonesia dan RSUD Kota Depok menjadi rumah sakit yang dapat menerima penanganan Covid-19 secara cepat dan tepat. Namun, di RS UI terjadi penumpukkan pasien Covid-19 yang menunggu di IGD selama berhari-hari.

Pasien yang di IGD selama berhari-hari dikarenakan menunggu kamar isolasi yang kosong dan belom mendapat rujukan untuk ke rumah sakit lainnya. Peningkatan Covid-19 setiap harinya mengakibatkan banyak rumah sakit yang penuh, sehingga sulitnya untuk merujuk pasien ke rumah sakit lainnya.

Editors' Pick

2. Rumah Sakit Universitas Indonesia menolak pasien rujukan yang bergejala berat

2. Rumah Sakit Universitas Indonesia menolak pasien rujukan bergejala berat
Freepik

Adanya penumpukkan di IGD RS UI membuat pihak rumah sakit mengambil tindakan untuk mengurangi anteran. Rumah sakit menyeleksi pasien yang mengalami gejala berat.

Pada pasien yang mengalami gejala ringan akan diminta untuk ke klinik rawat jalan. Sedangkan, pasien gejala berat diharuskan menunggu di IGD RS UI untuk mendapatkan kamar perawatan ataupun mendapat rujukan di rumah sakit lainnya.

Walaupun pasien menunggu di IGD, para dokter tetap memberikan penanganan dengan memberikan ventilator bagi yang membutuhkannya.

Namun, sebagian pemintaan rujukan pasien Covid-19 dengan gejala berat dari rumah sakit lain terpaksa ditolak karena kondisi ruang IGD yang penuh.

Manajer Pengembangan Bisnis RS UI, Astrid Saraswaty mengatakan bahwa dalam sehari di rumah sakit ini permintaan rujukan Pasien Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat dari RS lain sebanyak 20 sampai 30. Sehingga, pihak rumah sakit terpaksa menyeleksi pasien rujukan Covid-19.

3. Pasien suspect mengalami peningkatan di rumah sakit

3. Pasien suspect mengalami peningkatan rumah sakit
Freepik/wavebreakmedia_micro

Devi Maryori menjelaskan bahwa penumpukkan pasien Covid-19 di IGD RSUD Kota Depok tak hanya dikarenakan ruang perawatan dan ICU hampir penuh, namun banyak pasien yang berkunjung ke rumah sakit hanya berstatus suspect.

Perlu Mama ketahui bahwa suspect merupakan pasien diduga terinfeksi Covid-19 dengan gejala yang dialami, namun tidak ada bukti hasil tes PCR menunjukkan positif Covid-19.

Pasien suspect yang datang ke rumah sakit tentunya akan di swab PCR terlebih dahulu, tetapi hasil pemeriksaan baru ada dalam beberapa hari mendatang. Kondisi ini membuat pihak rumah kebingungan untuk memberikan ruangan mana bagi pasien suspect.

Sebelum memutuskan ruangan untuk menempati pasien di IGD, pihak rumah sakit akan mewajibkan melakukan tes PCR agar lebih memastikan kondisinya.

4. Masyarakat diimbau untuk lebih displin melaksanakan protokol kesehatan

4. Masyarakat diimbau lebih displin melaksanakan protokol kesehatan
Freepik/benzoix

Amelia Martira mengimbau dan berharap untuk masyarakat lebih displin menerapkan protokol kesehatan dalam segala kegiatan.

Ia memberitahukan bahwa di bulan Juni hingga Juni 2020, kasus Covid-19 di wilayah Jabodetabek masih tergolong sedikit. Dalam bulan tersebut, masyarakat sangat displin protokol kesehatan, tidak mengumpul, interaksi ke orang lain dibatasi, dan selalu menggunakan masker.

Namun, saat ini kesadaran masyarakat semakin berkurang untuk mencegah penularan Covid-19 yang mengalami peningkatan.

Dalam kondisi seperti ini, kesabaran dari masyarakat sangat diperlukan. Selain itu juga, masyarakat diharapkan untuk mengurangi interaksi dengan orang lain dalam jumlah yang banyak.

Itulah beberapa informasi mengenai peningkatan pasien Covid-19 di IGD rumah sakit Depok, Jawa Barat.

Yuk Ma, ajak keluarga dan lingkungan sekitar untuk displin menerapkan protokol kesehatan dan menghindari kerumunan untuk membantu pemerintah dalam mengatasi penularan Covid-19.

Baca juga:

The Latest