Buntut DBD Meningkat, Masyarakat Diimbau Terapkan 3M Plus
Cegah DBD dengan lakukan 3M, yuk!
31 Agustus 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tanah air terus meningkat. Beberapa faktor penyebab semakin meningkatnya nyamuk Aedes aegypti, penyebar utama virus penyebab DBD, yakni perubahan iklim dan urbanisasi.
Berdasarkan data P2PM Kemenkes, dalam tiga tahun terakhir, tercatat kenaikan kasus DBD di Indonesia sangat signifikan. Selama 2020 hingga 2022, kasus DBD yang semula 95.893 naik menjadi 131.265 kasus.
Angka kematian akibat DBD mengkhawatirkan, tercatat dari 2020 hingga 2022, jumlah kematian dari 661 jiwa naik menjadi 1.183 jiwa.
Berikut ini Popmama.com rangkum mengenai informasi buntut DBD meningkat, masyarakat diimbau terapkan 3M plus secara lebih detail.
Simak informasinya, yuk!
1. Kesehatan merupakan tanggung jawab kita bersama
Muhadjir menyebut bahwa kasus DBD dapat dihindari melalui tindakan pencegahan yang tepat. Inisiatif utama yakni program 3M Plus yang telah dicanangkan pemerintah.
"Tentu ini menjadi tanggung jawab kita bersama, karena melindungi diri dari DBD dimulai dengan mengedukasi diri sendiri dan anggota keluarga merupakan langkah yang tepat," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Muhadjir Effendy.
2. DBD penyakit yang tak boleh disepelekan
Masyarakat Indonesia diharapkan semakin siap dalam menghadapi ancaman DBD, dan bersama-sama menuju Indonesia yang lebih sehat serta bebas dari penyakit.
"Semangat preventif melalui edukasi adalah langkah yang tepat untuk terus menanggulangi dan memberantas DBD di Indonesia. Melalui KlikDokter, kami juga mengimbau masyarakat untuk selalu update dan jaga kesehatan melalui portal dan layanan online konsultasi kami bersama dokter-dokter terbaik,” ujar CEO KlikDokter, Hendra Tjong.
3. Jumantik jadi upaya pencegahan dan pengendalian DBD
Jumantik berperan dalam pemantauan lingkungan untuk mengidentifikasi potensi sarang nyamuk, menyebarkan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya pencegahan DBD.
"Jumantik jadi agen perubahan dengan mengedukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, menghilangkan tempat-tempat berpotensi menjadi sarang nyamuk, dan melaporkan kondisi yang memerlukan tindakan lebih lanjut kepada pihak berwenang," kata Muhadjir.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk tetap menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga ya, Ma.
Baca juga:
- Nigeria Laporkan Kasus Baru Demam Lassa, Gejalanya Mirip DBD
- Waspada! Sepanjang 2022, Kasus DBD di Indonesia Tembus 45 Ribu
- Kemenkes Galakan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik untuk Cegah DBD
