Hesti Purwadinata Cerita Bangun Bisnis Parfum di BFA 2024

Membangun kepercayaan orang lain jadi salah satu tantangan terbesar bagi Hesti

6 Mei 2024

Hesti Purwadinata Cerita Bangun Bisnis Parfum BFA 2024
Instagram.com/beautyfest.asia

Akrab disapa Hesti, selebriti kenamaan Indonesia ini tengah merambah ke dunia barunya yakni bisnisparfum. Diketahui, Hesti Purwadinata merupakan founder sekaligus owner jenama parfum lokal bernama Hipnoza.

Di dalam kesempatannya, Hesti berbincang dengan lugas mengenai prospek bisnis baru yang tengah dijalaninya. Dirinya menyebut bisnis wewangian ini benar-benar dimulai dari nol bahkan pengembangan dan riset melibatkan campur tangan Hesti.

“Bisnis parfum ini aku benar-benar mulai dari nol. Mulai dari research and developmentnya betul-betul aku atur,” jelas Hesti Purwadinata di acara BeautyFest Asia (BFA) 2024 di Jakarta (5/5/2024).

Penasaran dengan ceritanya? Berikut Popmama.com rangkum tentang Hesti Purwadinata cerita bangun bisnis parfum di BFA 2024. 

Simak informasi selengkapnya, yuk!

Bisnis Soal Membangun Kepercayaan Konsumen

Bisnis Soal Membangun Kepercayaan Konsumen
Instagram.com/beautyfest.asia

Meskipun Hesti Purwadinata berlatar belakang sebagai artis, hal itu tak membuat dirinya langsung mendapat kepercayaan dari konsumen begitu saja. Hesti menjelaskan, dalam membangun sebuah bisnis tantangan terbesarnya membangun rasa kepercayaan orang untuk membeli produk tersebut.

“Kita harus membangun kredibilitas di ekosistem bisnis kita lagi. Meskipun aku selebriti dan sekarang di cap seleb komedi gitu ya, itu berbeda dengan kredibilitas kita ketika membangun bisnis parfum,” ujar Hesti.

Menyambung hal di atas, katanya ketika membangun bisnis, jangan takut dikritik atau dikomentari. Justru, dari kritiklah yang membuat Hesti dan rekan bisnisnya mampu mengakselerasi produknya lebih jauh lagi dan menyempurnakan produk-produk turunannya.

“Tantangannya membangun rasa percaya orang untuk membeli produk kita. Kuncinya kita kasih yang terbaik untuk pembeli. Jangan takut yang namanya di kritik, kayak kurang kurangnya ya yaudah terima aja. Bahkan kita pernah ganti tutup parfum berdasarkan kritik itu,” jelasnya.

Membangun Bisnis Bukan Sekadar Menemukan Tim

Membangun Bisnis Bukan Sekadar Menemukan Tim
Instagram.com/beautyfest.asia

Artis kelahiran Bogor tahun 1983 ini mengatakan mendirikan bisnis sendiri bukan cuma sekadar menemukan tim yang bisa diajak kerja sama, tetapi landasannya harus saling percaya.

Selain mesti saling percaya, memiliki rekan bisnis yang solid adalah variabel yang cukup sulit dijalani Hesti Purwadinata. Menurut Hesti, pebisnis mesti memiliki kepercayaan dan kesiapan memasarkan produknya ke orang lain.

“Pertama kita harus punya rekan bisnis dan tim yang solid, partner kerja yang kita percaya, jujur kedua hal itu cukup sulit, ya. Terus trust terhadap produk kita sendiri dan kesiapan memasarkan produk kita ke orang-orang,” ungkap Hesti.

Belajar Menghargai Proses

Belajar Menghargai Proses
Instagram.com/beautyfest.asia

Hesti Purwadinata mengungkapkan awalnya ia ingin berbisnis skincare bukan bisnis parfum seperti sekarang. Katanya, Hesti bahkan sudah mendirikan PT skin care miliknya dan sudah membuat prototype produk sunscreen, namun dia malah mengurungkan niatnya.

Sesudah kejadian itu, Hesti ditawari rekannya untuk membangun bisnis di sektor parfum atau wewangian yang notabenenya belum seramai sekarang. Hesti pun mengiyakan tawaran bisnis parfum itu.

“Pertama kali aku bikin itu di ajak (bisnis parfum). Awalnya itu aku pengen bikin skin care, udah bikin PT-nya, udah bikin prototype sunscreen-nya dan itu nggak jadi. Akhirnya ada teman aku nawarin bisnis parfum dari nol banget, ini idenya udah 3 tahun lalu,” tutur Hesti.

Soal bisnis parfumnya, Hesti dan rekan terinspirasi dari merek-merek parfum terkemuka. Ditambah, Hesti merupakan pribadi yang suka melapisi beberapa parfum sebelum bepergian.

“Jujur aku terinspirasi dari merek parfum yang udah terkemuka ya. Awalnya aku tuh suka layering parfum alias suka mencampur tiga parfum disebar satu di kepala, satu di badan, dan satu di area perut ke bawah. Makanya, kayak kenapa nggak kita coba ranah bisnis parfum ini,” cakapnya.

Proses research and development (RnD) meracik parfum andalan Hesti dan timnya membutuhkan waktu satu minggu. Namun, proses matching perasa parfum dibutuhkan waktu dua bulan lamanya.

Research and development atau mencampur campur parfum itu waktunya seminggu, ada yang kurang kan dilakukan pencocokan dan proses matching itu kurang lebih dua bulan,” tutup Hesti.

Itu dia, cerita Hesti Purwadinata yang membangun bisnis parfumnya. Kalau Mama jadi terinspirasi untuk membuat bisnis juga nggak, nih?

Baca juga:

The Latest