Sekitar 1 dari 20 penderita campak akan mengalami komplikasi radang paru dan 1 dari 1.000 penderita akan mengalami komplikasi radang otak.
Selain itu, komplikasi lain adalah infeksi telinga yang berujung tuli (1 dari 10 penderita) serta diare (1 dari 10 penderita) yang menyebabkan penderita butuh perawatan di rumah sakit.
Sementara itu, infeksi rubella pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan permanen pada bayi yang dilahirkan atau dikenal dengan Congenital Rubella Syndrome (CRS) yang bisa berupa ketulian, gangguan penglihatan bahkan kebutaan, hingga kelainan jantung.
Penyakit campak dan rubella bisa menyerang siapa saja baik laki-laki maupun perempuan.
Hingga saat ini, belum ada satupun pengobatan yang ditemukan untuk dapat mematikan virus rubella yang masuk ke dalam tubuh seseorang.
Imunisasi merupakan satu-satunya upaya efektif yang dapat dilakukan sebagai langkah pencegahan.
"Campak itu tidak sama dengan tampak yang hanya merah-merah saja, ini jauh lebih berbahaya dan mematikan dari itu!" jelas Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan Sp.A(k).
Ketua IDAI juga menambahkan bahwa penting bagi setiap anak untuk melakukan vaksinasi sebelum terlambat dan menularkannya pada banyak orang.