Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
sarapan.jpg
Freepik/freepik

Intinya sih...

  • Bubur lebih mudah dicerna dibanding nasi uduk

  • Bubur membuat kita kenyang lebih lama

  • Adanya risiko kesehatan yang ditawarkan dari nasi uduk

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sarapan adalah waktu makan paling penting untuk mengawali hari dengan energi yang cukup. Di Indonesia, pilihan menu sarapan sangat beragam, mulai dari yang gurih dan berat seperti nasi uduk, hingga yang lembut dan ringan seperti bubur ayam. 

Meski sama-sama populer, keduanya memiliki karakteristik nutrisi yang berbeda. Lantas, di antara nasi uduk dan bubur, mana yang lebih sehat untuk disantap di pagi hari?

Simak ulasan selengkapnya telah Popmama.com siapkan melansir dari berbagai sumber.

1. Bubur lebih mudah dicerna dibanding nasi uduk

Freepik/vecstock

Pada dasarnya, bubur ayam lebih mudah dicerna karena tekstur lembut dan kandungan air yang tinggi dibanding nasi uduk. Bubur ayam juga memiliki kalori lebih rendah daripada nasi uduk. 

Nasi uduk dimasak dengan santan dan rempah, sehingga cenderung memiliki kandungan lemak jenuh lebih tinggi yang bisa membuat pencernaan lebih berat. Melihat kemudahan dalam mencerna, bubur menjadi pilihan lebih ringan untuk mereka yang pencernaannya sensitif.

2. Bubur membuat kita kenyang lebih lama

Freepik/jcomp

Harvard T.H. Chan School of Public Health menekankan betapa pentingnya sarapan tinggi serat, protein, dan lemak sehat seperti yang ditemukan dalam oatmeal, telur, roti gandum, alpukat, dan kacang-kacangan.

Pada bubur ayam, protein berasal dari suwiran ayam, telur rebus, atau jeroan. Protein tinggi ini membantu kenyang lebih lama dan memberikan energi stabil sepanjang pagi.

Sebaliknya, nasi uduk memiliki protein relatif rendah dan cenderung lebih tinggi karbohidrat serta lemak. Tanpa lauk kaya protein, nasi uduk bisa membuat cepat lapar kembali setelah beberapa jam.

3. Adanya risiko kesehatan yang ditawarkan dari nasi uduk

Freepik/freepik

Nasi uduk mengandung lemak jenuh akibat penggunaan santan yang jika dikonsumsi dalam jumlah banyak bisa meningkatkan kadar kolesterol dan risiko penyakit jantung jika konsumsi tidak seimbang

Sedangkan, bubur ayam meski mengandung lemak, Mama tetap bisa meminimalkannya dengan menghindari topping gorengan atau jeroan berlemak. Pemilihan topping yang lebih sehat akan membuat bubur ayam menjadi pilihan sarapan lebih seimbang nutrisi dan kalorinya

4. Lebih baik mana, sarapan bubur atau nasi uduk?

Freepik/freepik

Intinya adalah, bubur ayam lebih mudah dicerna, tinggi protein, relatif lebih rendah lemak jika disajikan tanpa topping gorengan, sehingga cocok untuk sarapan ringan.

Sedangkan, nasi uduk lebih kaya energi berkat penggunaan santan. Protein dan seratnya rendah kecuali diimbangi lauk dan sayur sehat. Pada dasarnya, pilihan terbaik untuk sarapan tergantung pada kebutuhan masing-masing individu. 

Bila ingin sarapan cepat, tinggi protein, dan ringan, maka bisa memilih bubur ayam. Sementara itu, jika ingin yang mengenyangkan dan komplit, bisa mengandalkan nasi uduk asalkan dikombinasikan dengan sayur dan cukup lauk agar lebih sehat. 

5. Contoh menu sarapan yang sehat

unsplash/Priscilla Du Preez

Jika Mama menginginkan menu sarapan sehat yang menawarkan sejumlah manfaat, maka Mama bisa juga mengandalkan beberapa menu sarapan sehat di bawah ini yang merujuk pada panduan National Institutes of Health (NIH), antara lain:: 

1. Oatmeal dengan Buah dan Kacang

Oatmeal merupakan sumber serat larut yang baik, membantu menjaga kadar gula darah dan membuat kenyang lebih lama. 

Tambahkan potongan buah segar seperti pisang, stroberi, atau apel untuk vitamin dan antioksidan. Taburkan sedikit kacang almond atau chia seed sebagai tambahan protein dan lemak sehat.

Manfaat: Menstabilkan energi pagi hari, baik untuk jantung, dan mudah dicerna.

2. Roti Gandum Panggang + Telur Rebus + Alpukat

Roti gandum kaya serat, telur memberikan protein tinggi dan asam lemak omega-3, sedangkan alpukat mengandung lemak tak jenuh yang menyehatkan jantung. Kombinasi ini membantu tubuh tetap kenyang dan fokus lebih lama.

Manfaat: Mendukung fungsi otak dan mengontrol nafsu makan.

3. Nasi Merah + Tahu Tempe + Sayur Rebus

Nasi merah mengandung serat lebih tinggi dibanding nasi putih. Tahu tempe sebagai sumber protein nabati. Kemudian, sayur rebus seperti bayam atau wortel menyumbang vitamin serta antioksidan yang penting untuk sistem imun.

Manfaat: Cocok untuk yang ingin sarapan bergaya Indonesia tapi tetap sehat.

4. Smoothie Buah + Greek Yogurt + Oat

Blender buah segar (seperti mangga, pisang, atau berry) dengan greek yogurt dan oat. Ini adalah menu praktis, tinggi protein, dan rendah gula jika tidak diberi pemanis tambahan.

Manfaat: Mendukung kesehatan pencernaan dan mempercepat metabolisme.

5. Ubi Rebus + Telur + Sayur Kukus

Ubi mengandung karbohidrat kompleks yang melepaskan energi secara perlahan. Dipadukan dengan telur sebagai protein dan sayur kukus seperti brokoli atau buncis membuat menu ini padat nutrisi sekaligus mudah disiapkan.

Manfaat: Mengenyangkan tanpa bikin cepat lapar, cocok untuk penderita diabetes ringan.

Nah, itu dia menjelasan mengenai nasi uduk vs bubur untuk sarapan. Semoga bisa menjadi ilmu baru dalam menjaga kesehatan ya, Ma. 

Editorial Team