Antisipasi Arus Mudik Nataru, Lebih dari 107 Juta Orang Berlibur

Jawa Timur, Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sumatra Utara menjadi fokus utama

21 November 2023

Antisipasi Arus Mudik Nataru, Lebih dari 107 Juta Orang Berlibur
Pexels/Mikechie Esparagoza

Kemenhub telah mengeluarkan hasil riset daring tentang potensi mobilitas masyarakat selama liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024.

Berdasarkan hasil survei tersebut, diperkirakan sekitar 107,63 juta individu atau sebanyak 39,38 persen dari total populasi nasional berencana untuk melakukan perjalanan selama masa libur Nataru yang akan datang.

Metode survei dilakukan secara daring dengan menggunakan kuesioner yang disebar melalui platform seperti Whatsapp, Instagram, dan SMS Blast. Penelitian dilakukan dalam rentang waktu satu bulan, dimulai dari 26 Oktober hingga 2 November 2023.

Nah, kali ini Popmama.com sudah merangkum informasi terkait antisipasi arus mudik Nataru, daerah-daerah seperti Jawa Timur, Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sumatra Utara menjadi fokus utama, baik sebagai daerah asal maupun tujuan perjalanan.

Yuk, simak informasi selengkapnya!

1. Peningkatan drastis dibanding dengan Nataru tahun lalu

1. Peningkatan drastis dibanding Nataru tahun lalu
Pexels/Vlad Fonsark

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan bahwa hasil survei tersebut menunjukkan peningkatan yang drastis jika dibandingkan dengan jumlah pergerakan masyarakat pada masa libur Nataru tahun 2022, bahkan meningkat hingga 143,65 persen.

Mengutip dari keterangan resmi, Senin (20/11/2023), Budi mengatakan, "Pada libur Nataru tahun lalu diprediksi yang melakukan pergerakan 44,17 juta orang, sementara tahun ini diprediksi 107,63 juta orang. Jadi meningkatnya sangat signifikan di atas seratus persen (143,65 persen).”

2. Survei menyatakan masyarakat paling banyak pergi ke tempat rekreasi

2. Survei menyatakan masyarakat paling banyak pergi ke tempat rekreasi
pexels/Pixabay

Berdasarkan hasil survei, alasan utama masyarakat melakukan perjalanan selama masa libur Nataru paling banyak terkait dengan rekreasi di destinasi wisata mencapai 45,29 persen.

Selanjutnya, perjalanan pulang kampung menyumbang 30,15 persen, sementara merayakan Nataru di kampung halaman mencapai 18,98 persen.

Lebih lanjut, dalam hal pilihan moda transportasi, mayoritas masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi, terutama mobil yang mencapai 35,57 persen (39,97 juta orang), diikuti oleh penggunaan sepeda motor sebanyak 17,92 persen (20,14 juta orang).

Editors' Pick

3. Moda transportasi dan titik berkumpulnya penumpang

3. Moda transportasi titik berkumpul penumpang
Pexels/Pixabay

Adapun dalam hal transportasi umum, pergerakan masyarakat cenderung lebih banyak menggunakan moda kereta api mencapai 13,16 persen (setara dengan 14,79 juta orang), diikuti oleh pesawat dengan persentase 11,91 (13,38 juta orang), bus sebanyak 10,94 persen (12,29 juta orang), kapal penyeberangan 6,04 persen (6,78 juta orang), dan kapal laut 3,44 persen (3,86 juta orang).

Selanjutnya, titik-titik transportasi yang diprediksi akan mengalami lonjakan penumpang baik dari daerah asal maupun tujuan melibatkan Stasiun Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Sidoarjo, Stasiun Bandung, Stasiun Tugu, Terminal Tipe A Amplas Medan, Terminal Tipe A Purbaya, Pelabuhan Penyeberangan Merak, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Tenau, Bandara Soekarno Hatta, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai.

4. Berkordinasi dengan beberapa lembaga sebagai langkah antisipasi

4. Berkordinasi beberapa lembaga sebagai langkah antisipasi
Pexels/Stan

Budi menyampaikan bahwa mengingat tingginya aktivitas perjalanan ke destinasi wisata dan penggunaan kendaraan pribadi seperti mobil dan motor yang cukup signifikan, langkah-langkah antisipatif dalam mengatur lalu lintas di titik-titik penting perlu dipersiapkan.

“Kami akan berkoordinasi intensif dengan pemerintah daerah, Kepolisian, pengelola jalan tol, BMKG, Badan SAR Nasional, dan unsur terkait lainnya,” ucap Budi.

5. Daerah dengan pergerakan arus tertinggi

5. Daerah pergerakan arus tertinggi
Pexels/Thgusstavo Santana

Berdasarkan hasil survei, lima daerah asal dengan pergerakan terbesar, antara lain: 

  1. Jawa Timur mencapai 16,3 persen (setara dengan 17,54 juta orang)
  2. Jabodetabek dengan persentase 13,76 (14,81 juta orang)
  3. Jawa Tengah sebanyak 13,21 persen (14,22 juta orang)
  4. Jawa Barat 10,39 persen (11,18 juta orang)
  5. Sumatra Utara 6,93 persen (7,45 juta orang).

Sementara itu, lima daerah tujuan perjalanan terbesar adalah Jawa Timur dengan persentase 15,18 (setara dengan 16,34 juta orang), diikuti oleh Jawa Tengah sebanyak 13,8 persen (14,86 juta orang), Jawa Barat 11,62 persen (12,51 juta orang), Jabodetabek 9,19 persen (9,89 juta orang), dan D.I Yogyakarta 8,92 persen (9,6 juta orang).

6. Puncak arus keberangkatan Nataru

6. Puncak arus keberangkatan Nataru
Pexels/el jusuf

Diperkirakan puncak arus pergi atau keberangkatan akan terjadi pada Sabtu, 23 Desember 2023, dengan persentase 11,62 (setara dengan 12,5 juta orang), Sabtu, 30 Desember 2023, dengan persentase 11,43 (12,31 juta orang), dan Jumat, 22 Desember 2023, dengan persentase 8,22 (8,85 juta orang).

Selanjutnya, puncak arus balik diperkirakan akan terjadi pada Selasa, 2 Januari 2024, dengan persentase 18,96 (20,41 juta orang), Senin, 1 Januari 2024, dengan persentase 16,92 (18,21 juta orang), dan Selasa, 26 Desember 2023, dengan persentase 11,16 (12,01 juta orang).

Dengan melihat hasil survei yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam pergerakan masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru 2023/2024, perlu ditempuh langkah-langkah antisipatif yang efektif dalam mengatur lalu lintas di titik-titik krusial, terutama di daerah-daerah dengan aktivitas perjalanan tinggi.

Nah, itulah rangkuman informasi terkait antisipasi arus mudik Nataru. Peran pemerintah dan instansi terkait sangat penting untuk memastikan kelancaran dan keselamatan perjalanan masyarakat selama musim liburan ini.

Baca juga: 

The Latest