Bukan Kesurupan, Ini Penyebab Seseorang Alami Kejang dan Mengatasinya

Serupa namun tak sama, ketahui penyebab dan cara atasi orang kejang berikut ini

8 April 2021

Bukan Kesurupan, Ini Penyebab Seseorang Alami Kejang Mengatasinya
Freepik/prostooleh

Sering kali kita mengira orang yang alami kejang disamakan dengan kesurupan, padahal nyatanya tidak demikian. Kejang merupakan gangguan yang tiba-tiba dan tidak terkontrol oleh otak.

Orang yang alami kejang serupa memang mirip dengan kesurupan, sebab keduanya mengalami perubahan dalam perilaku, gerakan atau perasaan berada dalam tingkat kesadaran lain.

Kejang sendiri memiliki ragam jenis tergantung gejala dan tingkat keparahannya. Meski umumnya berlangsung selama 30 detik hingga dua menit, namun kejang yang berlangsung lebih dari lima menit adalah keadaan darurat yang perlu penanganan medis.

Lantas, apa saja penyebab dan cara mengatasinya? Yuk, simak informasi yang sudah Popmama.com rangkum dari berbagai sumber berikut ini.

1. Gejala seseorang mengalami kejang

1. Gejala seseorang mengalami kejang
Freepik

Gejala kejang sendiri diketahui mulai dari yang ringan hingga parah, semuanya bervariasi tergantung jenis kejang yang dialami. Gejala kejang yang mungkin terjadi diantaranya adalah:

  • Merasa kebingungan
  • Pandangan kosong ke satu arah
  • Perubahan suasana hati
  • Kesemutan, kaku otot terutama pada punggung dan tungkai
  • Tubuh kaku dilanjutkan dengan gerakan menyentak yang tak terkendali pada lengan dan kaki
  • Kehilangan kesadaran atau pingsan
  • Mata berkedip cepat
  • Gejala kognitif atau emosional, seperti ketakutan, kecemasan, atau deja vu

Dokter umumnya akan mengklasifikasikan kejang sebagai kejang fokal dan umum. Kejang fokal terjadi akibat aktivitas listrik abnormal di satu area otak yang dapat terjadi dengan atau tanpa kehilangan kesadaran. Sementara itu, berbeda dengan kejang umum yang akan melibatkan semua area otak. 

Editors' Pick

2. Penyebab kejang

2. Penyebab kejang
Freepik/wayhomestudio

Penyebab kejang yang paling umum terjadi adalah epilepsi. Tetapi tidak semua orang yang alami kejang menderita epilepsi. Ada kalanya kejang juga disebabkan oleh berbagai penyebab lain seperti berikut ini:

  • Demam tinggi, yang dapat dikaitkan dengan infeksi seperti meningitis
  • Kurang tidur
  • Lampu berkedip, pola bergerak, atau stimulan visual lainnya
  • Natrium darah rendah (hiponatremia) yang dapat terjadi dengan terapi diuretik
  • Obat-obatan, seperti pereda nyeri tertentu, antidepresan atau terapi penghentian merokok, yang menurunkan ambang kejang
  • Trauma kepala yang menyebabkan area perdarahan di otak
  • Kelainan pembuluh darah di otak
  • Gangguan autoimun, termasuk lupus eritematosus sistemik dan sklerosis multipel
  • Pukulan
  • Tumor otak
  • Penggunaan obat-obatan terlarang atau rekreasi, seperti amfetamin atau kokain
  • Penyalahgunaan alkohol, selama masa penarikan atau keracunan ekstrem
  • Infeksi virus Covid-19

3. Komplikasi kejang yang bisa terjadi

3. Komplikasi kejang bisa terjadi
Pexels/hermaion

Kejang kerap kali menyebabkan keadaan berbahaya bagi seseorang yang mengalaminya. Berikut beberapa risiko atau komplikasi kejang yang bisa terjadi:

  • Jatuh. Jika seseorang terjatuh saat kejang, ini akan membuat kepala menjadi terluka atau bahkan mematahkan tulang.
  • Tenggelam. Ketika kamu alami kejang saat sedang berenang atau mandi, ini juga akan membuat komplikasi atau risiko seperti tenggelam dalam air secara tidak sengaja.
  • Kecelakaan mobil. Sementara kejang yang dialami bagi seseorang yang sedang mengendarai mobil atau mengoperasikan kendaraan lainnya, ini bisa menyebabkan risiko kamu alami kecelakaan saat berkendara.
  • Komplikasi kehamilan. Kejang selama kehamilan juga menimbulkan risiko bagi ibu hamil dan janin yang dikandung. Penggunaan obat anti epilepsi tertentu juga akan meningkatkan risiko cacat lahir. Sehingga bagi kamu penderita epilepsi dan berencana hamil, sebaiknya konsultasikan ini dulu pada dokter untuk memantau kehamilanmu ya!
  • Masalah kesehatan emosional. Orang yang alami kejang lebih cenderung memiliki masalah psikologis, seperti depresi dan kecemasan. Orang yang alami kesehatan emosional juga bisa alami risiko efek samping dari penggunaan obat anti epilepsi.

4. Cara mengatasi kejang

4. Cara mengatasi kejang
Freepik

Saat alami kejang, dokter akan lebih dulu memberikan obat antikejang atau obat anti epilepsi bagi mereka yang menderitanya.

Pemberian obat ini agar kondisi orang yang alami kejang kembali stabil. Serta jenis dan dosis pun diberikan berbeda bagi setiap pasien.

Selain penanganan dokter, kamu juga bisa memberikan penanganan pertama pada orang sekitar yang alami kejang dengan melakukan berbagai cara berikut:

  • Baringkan tubuh orang yang alami kejang dan jauhkan dari benda berbahaya, gunakan juga bantal atau alas lain untuk menyangga kepalanya
  • Miringkan kepala untuk mencegah orang kejang yang muntah masuk ke dalam paru-paru
  • Karena mirip dengan kesurupan, sebaiknya atasi dengan tidak memakai kekerasan untuk menahan orang yang kejang
  • Longgarkan pakaian, terutama pada area sekitar leher dan pinggang agar tidak sesak
  • Jangan memasukkan benda apapun ke dalam mulut seseorang yang kejang
  • Panggil bantuan medis atau orang sekitar untuk membantu mengatasi orang yang alami kejang

Itu dia cara mengatasi kejang yang bisa dilakukan jika orang sekitarmu ada yang alami kejang. Jika kondisi kejang terjadi lebih dari 5 menit, sebaiknya segera bawa atau panggil tiim medis ya!

Baca juga:

The Latest