Angka Kematian Tinggi, Pemerintah Beli Avigan untuk Atasi Virus Corona

Tercatat CFR 8,67 persen orang positif virus corona meningga di Indonesia

20 Maret 2020

Angka Kematian Tinggi, Pemerintah Beli Avigan Atasi Virus Corona
IDN Times/ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Gugus Tugas Percepatan Penanganan virus corona atau COVID-19 merilis berita terbaru, Indonesia adalah negara dengan case fatality rate (CFR) tertinggi di dunia. Pada Jumat (20/3/2020) pukul 12.00 WIB tercatat 8,67 persen pasien postif virus corona yang meninggal dunia. 

Kasus pasien positif virus corona di Indonesia ada 369 kasus. Sebanyak 32 orang di antaranya meninggal dunia. 

Case fatality rate (CFR) atau tingkat kematian karena terinfeksi virus corona di Indonesia hanya berbeda 0,37 persen dari Italia yang tercatat sebesar 8,30 persen.

Juru bicara penanganan virus corona atau COVID-19 Achmad Yurianto menjelaskan, kenaikan angka pasien positif virus corona yang signifikan terjadi karena Indonesia masih dalam fase awal penyebaran virus. 

Peningkatan jumlah pasien virus corona di Indonesia hari demi hari mengalami peningkatan yang signifikan. Kendati demikian Yuri meminta masyarakat untuk tetap maklum. 

Berikut Popmama.com sampaikan solusi baru dari Pemerintah Indonesia.

1. Pemerintah impor obat untuk pasien Covid-19

1. Pemerintah impor obat pasien Covid-19
IDN Times/ ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Presiden Jokowi menyebut pemerintah telah membangun infastruktur untuk menangani pasien virus corona. Tentu termasuk juga suspect virus corona.

Fasilitas Wisma Atlet kemayoran juga siap dijadikan rumah sakit darurat untuk penanganan Covid-19. Hal itu sudah menjadi ketetapan sejak Kamis (19/3/2020).

Selain Wisma Atler, pemerintah juga menyiapkan Pulau Sebaru dan Pulau Galang untuk dijadikan tempat karantina dan ruang observasi.

"Untuk Pulau Galang akan selesai dibangun pada Sabtu 20 Maret 2020," ujar Presiden Jokowi pada Jumat (20/3/2020).

Hal terbaru yang dipublikasikan adalah pemerintah sudah mengimpor obat-obatan tersebut dengan jumlah mencapai jutaan butir. 

"Obat ini sudah dicoba oleh satu, dua, tiga negara dan memberikan kesembuhan yaitu avigan, kita telah mendatangkan 5.000 dan dalam proses pemesanan 2 juta (butir)," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu dalam keterangan persnya. 

Sedangkan, obat klorokuin yang dipesan oleh Jokowi mencapai 3 juta butir. 

"Klorokuin ini kita telah siapkan 3 juta. Kecepatan ini yang kita ingin sampaikan, kita tidak diam tapi mencari hal-hal, info-info apa yang bisa kita lakukan untuk menyelesaikan COVID-19," ujarnya.

2. Apa itu Avigan yang katanya bisa menyembuhkan virus corona?

2. Apa itu Avigan kata bisa menyembuhkan virus corona
Pixabay/stevepb

Avigan (Faviparavir) adalah obat antivirus yang dikembangkan oleh Toyama Chemical, Jepang dengan kemampuan melawan banyak virus RNA. Sementara Faviparavir adalah obat antivirus eksperimental lainnya yang memuat kandungan tertentu dan masih turunan pyrazinecarboxamide. Toyama Chemical merupakan salah satu dari bagian grup Fujifilm.

Dilansir dari laman Techcrunch.com dikatakan bahwa obat flu Avigan ini efektif jika diberikan kepada pasien virus corona.

Berdasarkan hasil uji klinis yang dilakukan dengan pasien yang terkena di Wuhan dan Shenzhen oleh otoritas medis Cina, Avigan atau Favipiravir obat flu buatan Jepang  telah terbukti efektif dalam mengurangi durasi virus Covid-19 di pasien dan telah memperbaiki kondisi paru-paru mereka yang menerima pengobatan dengan obat.

Percobaan melibatkan total 340 pasien, dan karena obat tersebut telah dikembangkan dan disetujui untuk digunakan dalam mengobati flu, obat ini memiliki "tingkat keamanan yang tinggi," menurut pejabat kementerian ilmu pengetahuan dan teknologi China Zhang Xinmin, yang berbicara kepada wartawan tentang Rabu menurut The Guardian. 

Tes menunjukkan penurunan dalam periode di mana pasien dites positif untuk virus corona baru dari 11 hari menjadi hanya empat, dan menunjukkan perbaikan dalam kondisi paru-paru sekitar 91 persen pasien yang diobati dengan favipiravir, dibandingkan dengan hanya 62 persen untuk mereka yang tidak di antara peserta uji coba. 

Namun, pengobatan yang efektif dalam mengurangi durasi kehadiran virus bahkan dalam kasus yang lebih ringan, dan dalam mengurangi dampak pada pasien dengan gejala sedang, akan sangat bermanfaat bagi perjuangan yang sedang berlangsung melawan virus coronavirus. 

Setiap persetujuan untuk penggunaan favipiravir  tentu saja akan memerlukan pengujian klinis lebih lanjut, diikuti dengan persetujuan penggunaan luas oleh badan pengatur perawatan medis yang relevan di masing-masing negara.

3. Obat lain yang juga sedang diuji 

3. Obat lain juga sedang diuji 
Pixabay/DarkoStojanovic

Perawatan obat lain telah diuji untuk pengobatan Covid-19, dan sedang dalam proses pengembangan, tetapi belum ada antivirus yang disetujui atau dibuat khusus untuk menangani virus corona baru. 

Obat lain yang menunjukkan tanda-tanda awal yang menjanjikan termasuk remadesivir, senyawa yang dikembangkan oleh Gilead Sciences yang telah menunjukkan beberapa janji sebagai antivirus umum, demikian dilansir dari laman Techcrunch yang tayang pada Rabu (18/3/2020).

Baca juga:

The Latest