Ubah Sampah Jadi Cuan Lewat Budidaya Maggot, Si Larva Pengurai Sampah

Kini Mama bisa raup cuan dengan mudah lewat sampah organik lho!

27 Oktober 2023

Ubah Sampah Jadi Cuan Lewat Budidaya Maggot, Si Larva Pengurai Sampah
Freepik

Sampah rumah tangga nampaknya menjadi salah satu permasalahan yang sedikit mengusik kehidupan sehari-hari ya, Ma. Apalagi jika bau yang dihasilkan sudah cukup mengganggu penciuman. 

Walaupun di lingkungan rumah kita sudah berlangganan jasa angkutan sampah, hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa sampah akan diangkut setiap hari yang pada akhirnya membuat sampah semakin menumpuk. 

Maka dari itu, dari pada Mama bingung melihat sampah rumah tangga yang berserakan, Mama bisa lho memanfaatkan larva dari lalat hitam soldier fly alias maggot untuk mengolah sampah organik. Bahkan tak menutup kemungkinan, dari budidaya maggot ini Mama bisa meraup keuntungan hanya dengan bermodalkan pakan sampah organik sisa-sisa makanan di rumah. 

Langsung saja, simak tips dari Popmama.com berikut seputar mengubah sampah jadi berkah lewat budidaya maggot yuk, Ma. 

1. Larva black soldier fly (maggot)

1. Larva black soldier fly (maggot)
Youtube.com/Konseling Perikanan

Larva Black soldier fly alias maggot merupakan serangga yang termasuk ke dalam keluarga lalat. Namun sayangnya, manfaat dari serangga ini belum banyak yang mengetahui lho, Ma. Apakah Mama salah satunya? 

Padahal, pemanfaatan serangga ini terletak pada fase larvanya yang masih berbentuk seperti belatung. Namun jangan khawatir, belatung maggot tidak sama dengan belatung pada umumnya ya, Ma. 

2. Beberapa pemanfaatan larva maggot

2. Beberapa pemanfaatan larva maggot
Pexels/cottonbro

Karena belum banyak yang mengetahui manfaat dari maggot, maka penting sekali untuk Mama ketahui nih jika larva ini bisa mengurai sampah organik. 

Umumnya, sampah organik yang diurai sampah yang kaya akan nitrogen, seperti sampah-sampah sisa makanan. Nantinya, maggot akan memakan sampah tersebut dan mengurainya menjadi semacam kompos. 

Selain itu, black soldier fly atau BSF juga tidak sama dengan lalat buah atau rumah yang hinggap di makanan manusia. Jadi Mama tak perlu khawatir kalau BSF membawa penyakit ya!

Editors' Pick

3. Siklus hidup magot

3. Siklus hidup magot
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DISTANPANGAN Provinsi Bali

Adapun siklus hidup belatung BSF dimulai dari telur yang akan menetas menjadi larva dalam waktu kurang lebih 3 hari. 

Setelah menjadi larva atau belatung, larva akan makan atau melakukan proses pengolahan sampah organik selama kurang lebih 15 hari atau 2 minggu. 

Setelah asupan makanan cukup, larva nantinya akan berubah menjadi prepupa yang berwarna hitam. Prepupa ini kemudian akan diam menjadi kepopmpong dalam waktu kurang lebih 5 hari setelah berubah warna. 

Lalu kepompong akan berubah menjadi lalat dalam waktu kurang lebih 5 hari. Lalat yang keluar dari kepompong nantinya akan hidup kurang lebih 7 hari dan akan kawin sekitar pada hari ke-3, setelahnya bertelur sekitar hari ke-5 setelah menjadi lalat. Pada akhirnya, telur akan kembali ke siklus hidup awal.  

4. Pengolahan sampah organik dengan maggot

4. Pengolahan sampah organik maggot
Youtube.com/Konseling Perikanan

Selain caranya yang tergolong mudah, budidaya larva BSF juga tidak memakan banyak biaya lho, Ma. Sebab, biaya yang dikeluarkan sangat minim dan hampir tidak ada. 

Pakan yang dibutuhkan maggot sendiri adalah sampah organik, seperti sampah dapur- baik sayur, buah-buahan, hingga sisa makanan. Jadi tidak perlu biaya banyak untuk mendapatkan sampah tersebut bukan? Mungkin Mama yang masih pemula dalam mencoba budidaya larva maggot akan menemukan permasalahan yang umum muncul, yakni bau sampah yang kurang menyenangkan. 

Akan tetapi, bau menyengat ini nantinya bisa Mama atasi dengan cara menaburkan bekas parutan kelapa ataupun kopi ke atas larva maggot. 

5. Letak peluang bisnis larva maggot

5. Letak peluang bisnis larva maggot
Freepik/sewupari-studio

Selain minim pengeluaran, budidaya larva maggot dikatakan dapat memberikan keuntungan bagi Mama lantaran maggot bisa dijadikan sebagai pakan ikan yang tinggi protein, dibandingkan pakan ikan buatan. Pakan ikan buatan sendiri hanya mengandung protein sebesar 30-35%, sementara maggot jauh lebih tinggi, yakni sekitar 45%. 

Hal ini lah yang kemudian menjadi pertimbangan mengapa maggot bisa dikatakan membawa keuntungan buat Mama yang membudidayakannya. Ketika panen, Mama bisa menjualnya kepada para pengusaha lele, unggas, reptil, dan sebagainya.  

Adapun dikutip dari YouTube Konseling Perikanan, maggot yang dijadikan sebagai pakan ikan adalah maggot yang usianya sekitar 5 hari setelah makan sampah organik. 

6. Proses pengolahan sampah dengan maggot

6. Proses pengolahan sampah maggot
Youtube.com/Konseling Perikanan

Sebagai awal, Mama bisa memberi sampah organik terpilah sebagai pakan maggot, yaitu pada saat menjadi larva. Pemberian ini nantinya berlangsung selama 15 hari. 

Setelahnya, lakukan pemisahan prepupa dengan residu sampah organik dengan cara diayak. Residu kemudian dicampur ke tumpukan kompos dan prepupa dimasukkan ke kotak pupasi. Setelah prepupa dimasukkan ke kotak pupasi, masukkan kotak ini ke kandang gelap agar prepupa menjadi kepompong dan kemudian menjadi lalat. 

Setelah berada sekitar 10 hari dalam kandag gelap, prepupa yang telah menjadi lalat harus dipindahkan ke kandang terang agar kawin dan bertelur agar telur yang dihasilkan kembali lagi ke alur awal. 

Itulah informasi seputar pemanfaatan maggot untuk mengatasi masalah sampah organik di rumah. Selain bisa dijadikan peluang bisnis, pemanfaatan maggot juga sangat menguntungkan karena memberi dampak postif pada lingkungan, dengan mengurangi volume sampah dan menghasilkan pupuk organik berkualitas. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba ya, Ma!

Baca juga: 

The Latest