Amankah Minum Air Rebusan? Ini Jawaban Dokter

Merebus air tidak sepenuhnya menghilangkan bakteri dan logam berbahaya

28 September 2023

Amankah Minum Air Rebusan Ini Jawaban Dokter
Unsplash/engin akyurt

Air menjadi kebutuhan yang sangat penting untuk manusia. Sayangnya, UNICEF melaporkan 70 persen rumah tangga di Indonesia memiliki air yang terkontaminasi limbah tinja.

Di sisi lain, masih banyak masyarakat yang tidak memahami pentingnya mengonsumsi air yang aman. Dr. dr. Diana Sunardi, Mgizi, SpGK selaku spesialis gizi dari Universitas Indonesia mengungkap air direbus saja tidak benar-benar aman.

Sebagian dari kita mungkin sekadar merebus air tanpa tahu bakteri dan zat-zat logam berbahaya masih terkandung di dalamnya atau tidak. Bagaimana informasi lengkapnya?

Berikut Popmama.com telah merangkum amankah minum air rebusan? Ini jawaban dokter. Simak sampai akhir, Ma.

1. Amankah minum air rebusan?

1. Amankah minum air rebusan
Unsplash/Giorgio Trovato

Air yang direbus tidak menjamin sepenuhnya bebas dari bakteri, parasit, ataupun logam berat berbahaya terutama jika tidak direbus dengan benar. Dokter Diana menjelaskan, bakteri akan mati jika direbus selama 15 menit. 

"Bakteri-bakteri banyak yang pada mati pada saat merebus bahkan sampai 15 menit," tutur dokter Diana dalam acara Media Gathering "Tidak Semua Air Sama" pada Selasa (26/9/2023) di Four Seasons, Jakarta.

Sayangnya, selama apa pun kita merebus air, dokter Diana menyebutkan logam berat yang terkandung di dalamnya berkemungkinan tidak akan hilang. Sehingga, logam berat inilah yang berbahaya.

"Yang paling menakutkan lagi apabila kontaminan-kontaminan misalnya, logam berat itu tidak akan hilang akan direbus mau sampai berapa lama pun," sambungnya. 

Editors' Pick

2. Ciri-ciri air yang aman dikonsumsi

2. Ciri-ciri air aman dikonsumsi
Unsplash/Denes Kozma

Memenuhi kebutuhan cairan harian tubuh harus dengan mengonsumsi air yang aman. Dokter Diana menjelaskan ciri-ciri air yang aman dikonsumsi sangatlah mudah dideteksi dari warna hingga bau.

"Tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, dan terakhir tidak terkontaminasi atau mengandung logam berat," ungkap sang dokter. 

Menurut panduan umum WHO, air yang tidak berkeruh cenderung lebih aman dari partikel-partikel padat yang dapat mengandung mikroorganisme berbahaya. 

Air yang aman juga tidak boleh mengandung bakteri atau virus penyebab penyakit maupun zat kimia berbahaya lainnya, contohnya pestisida.

3. Penyakit akibat air yang mengandung bakteri

3. Penyakit akibat air mengandung bakteri
Unsplash/Janosch Lino

Dokter Diana menjelaskan, mengonsumsi air yang mengandung bakteri dapat menyebabkan anak terkena risiko stunting atau kondisi keterlambatan pertumbuhan.

"Kalau air-air itu ada bakterinya, salah satu yang paling sederhana penelitian pada anak stunting bakteri jahatnya lebih banyak di saluran pencernaan daripada bakeri baiknya," ujar dokter Diana.

Konsumsi air yang mengandung logam berbahaya juga berpotensi menyebabkan panyakit kronis dalam tubuh. Awalnya, kita tidak merasakan tetapi semakin lama akan menjadi sebuah penyakit kronis.

"Selain itu juga, kalau terkontaminasinya misalnya suatu logam berbahaya, bakterinya juga mungkin kecil dan sedikit, tapi lama-lama dia akan menjadi sesuatu yang kronis di tubuh kita," tambahnya. 

4. Cara merebus air yang benar

4. Cara merebus air benar
Unsplash/David Becker

Sudahkah Mama merebus air dengan benar? Pastikan untuk merebus air sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh WHO selama 5-15 menit, seperti yang dijelaskan oleh dokter Diana.

"Karena tadi tergantung dari kuman yang terkandung di dalamnya, parasit yang terkandung di dalamnya. Jadi, WHO rekomendasikan 5-15 menit itu karena dari hasil penelitian WHO terhadap sumber-sumber air," tutur dokter Diana.

Air memang harus bebas dari parasit seperti Giardia atau Cryptosporidium yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Air yang dikonsumsi juga tidak boleh mengandung bahaya fisik seperti material berbahaya.

5. Kondisi air di Indonesia

5. Kondisi air Indonesia
Unsplash/mrjn Photography

Kondisi air di Indonesia sendiri cukup miris di mana pada tahun 2022, UNICEF melaporkan hampir 70 persen sumber air minum rumah tangga di Indonesia tercemar limbah tinja.

"7 dari 10 rumah tangga di Indonesia mengonsumsi air minum dari yang kurang baik, mulai dari adanya bakteri, sampai adanya bahan berbahaya lainnya," ungkap dokter Diana. 

Kondisi ini minim diketahui oleh masyarakat Indonesia, sehingga menjadi suatu masalah yang perlu diperhatikan. Lalu, apakah air yang Mama konsumsi sudah pasti aman?

Nah, itu dia informasi seputar amankah minum air rebusan? Ini jawaban dokter. Semoga bermanfaat.

Baca juga:

The Latest