Perbedaan dan Bahaya HIV/AIDS, Mampu Merenggut Nyawa!

HIV dan AIDS berbeda, namun AIDS bisa menyebabkan kematian

1 Desember 2023

Perbedaan Bahaya HIV/AIDS, Mampu Merenggut Nyawa
Unsplash/Mat Napo

Hari AIDS Sedunia diperingati setiap 1 Desember. Tahun 2023, tema yang diangkat untuk memperingati penyakit ini ialah "Let Communities Leads".

Jika HIV (human immunodeficiency virus) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, maka AIDS merupakan penyakit yang disebabkan oleh HIV

Infeksi HIV dapat berkembang menjadi AIDS jika tidak diobati dengan segera. Paling fatal, AIDS bisa menyebabkan kematian karena rusaknya sistem kekebalan tubuh akibat HIV.

Simak informasi lengkapnya yang telah Popmama.com rangkum seputar perbedaan dan bahaya HIV/AIDS, mampu merenggut nyawa!

1. Singkatan HIV dan AIDS

1. Singkatan HIV AIDS
Pexels/Thirdman

Melansir Aidsmap, HIV singkatan dari human immunodeficiency virus, termasuk dalam kelompok virus yang disebut retrovirus. HIV menyerang sel darah putih dalam sistem kekebalan tubuh. 

Sel-sel ini akan terus terinfeksi sepanjang sisa hidup pengidap HIV. Sementara, AIDS singkatan dari acquired immunodeficiency syndrome.

AIDS disebut juga sebagai HIV stadium akhir atau jika HIV tidak diobati, maka dia akan berkembang menjadi AIDS. Selama bertahun-tahun pula sistem kekebalan tubuh manusia rusak. 

Editors' Pick

2. Pengidap HIV belum tentu AIDS

2. Pengidap HIV belum tentu AIDS
Freepik/Freepik

Perlu dicatat, setiap orang yang mengidap AIDS pasti mengidap HIV, namun tidak semua pengidap HIV akan terjangkit AIDS. Bagaimana hal ini bisa terjadi? 

Ini karena sekarang ada banyak pilihan pengobatan yang tersedia untuk pengidap HIV. Dengan begitu, menekan angka pengidap AIDS dan menjadi jauh lebih sedikit. 

Seringkali, mereka yang mengidap AIDS merupakan orang-orang yang belum pernah dites HIV dan belum pernah menjalani pengobatan. Seiring dimulainya pengobatan HIV, risiko kematian akibat AIDS pun dapat diminimalkan.

3. Tes pemeriksaan HIV dan AIDS

3. Tes pemeriksaan HIV AIDS
Freepik/rawpixel

Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah kamu mengidap HIV atau tidak ialah dengan melakukan tes virus. Sayangnya, tidak ada tes untuk AIDS karena ini merupakan kumpulan infeksi dan penyakit yang terjadi karena HIV yang tidak diobati.

Pada akhirnya, HIV merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan AIDS merupakan istilah yang hanya dapat digunakan ketika HIV telah menyebabkan kerusakan parah pada sistem kekebalan tubuh.

Melansir Mayo Clinic, berikut ini tanda dan gejala dari beberapa infeksi yang mungkin terjadi meliputi:

  • Berkeringat
  • Panas dingin
  • Demam berulang
  • Diare kronis
  • Kelenjar getah bening membengkak
  • Bintik putih yang menetap atau lesi yang tidak biasa di lidah atau mulut
  • Kelelahan yang terus-menerus dan sulit dijelaskan
  • Kelemahan
  • Penurunan berat badan
  • Ruam atau benjolan kulit

4. Infeksi umum HIV/AIDS

4. Infeksi umum HIV/AIDS
Pexels/FRANKMERIÑO

Infeksi HIV melemahkan sistem kekebalan, sehingga membuat tubuh lebih mungkin terkena banyak infeksi. Melansir Mayo Clinic, berikut infeksi umum yang terjadi pada HIV/AIDS:

  • Pneumonia pneumocystis (PCP) merupakan infeksi jamur yang dapat menyebabkan penyakit parah. 
  • Kandidiasis (sariawan) merupakan infeksi umum terkait HIV yang menyebabkan peradangan dan lapisan putih tebal di mulut, lidah, kerongkongan atau vagina.
  • Tuberkulosis (TBC) merupakan infeksi oportunistik umum yang berhubungan dengan HIV.
  • Sitomegalovirus merupakan virus herpes yang umum ditularkan melalui cairan tubuh seperti air liur, darah, urin, air mani, dan ASI. 
  • Meningitis kriptokokus merupakan peradangan pada selaput dan cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. 
  • Toksoplasmosis merupakan infeksi yang berpotensi mematikan dan disebabkan oleh toxoplasma gondii, parasit yang terutama menyebar melalui kucing. 

5. Faktor risiko HIV/AIDS

5. Faktor risiko HIV/AIDS
Freepik/jcomp

HIV/AIDS tidak mengenal ras, jenis kelamin, hingga oriental seksual. Akan tetapi berikut ini faktor risiko terbesar tertular HIV/AIDS:

  • Berhubungan seks tanpa kondom yang meningkat risiko tertular HIV terlebih jika kamu berganti-ganti pasangan seksual.
  • Mengidap IMS (Infeksi Menular Seksual) yang menyebabkan luka terbuka di alat kelamin dan luka ini menjadi pintu bagi HIV untuk masuk ke dalam tubuh.
  • Menggunakan obat-obatan suntik terlarang hingga sering berbagi jarum suntik. 

Nah, itu dia informasi seputar perbedaan dan bahaya HIV/AIDS, mampu merenggut nyawa! Semoga bermanfaat.

Baca juga:

The Latest