Millennial Mama of the Month Edisi Oktober 2019: Donita Nugroho

Donita konsisten dalam menerapkan kedisiplinan pada kedua anaknya

3 Oktober 2019

Millennial Mama of the Month Edisi Oktober 2019 Donita Nugroho
Popmama.com/Michael Andrew

Jika sebelum menikah terlihat wara-wiri di layar kaca, Noni Annisa Ramadhani atau akrab disapa Donita kini memfokuskan dirinya untuk memiliki waktu bersama keluarganya.

Menikah dengan Adi Nugroho pada tahun 2014 silam, Donita dan Adi dikaruniai dua orang anak laki-laki bernama Alfarizqy Ataris Svarga Nugroho (4) dan Parvaiz Fazerell Shaquill Nugroho (2). 

Dalam mengasuh kedua anaknya, Donita mengaku sangat konsisten dalam menerapkan kedisiplinan. Cara ini ia adaptasi dari pola asuh yang diterapkan oleh sang Mama.

Namun, bukan berarti ia tak terbuka dengan berbagai cara pola asuh yang tengah berkembang. Baginya, meski banyak gaya parenting, ia berusaha untuk menyesuaikan dengan anak-anaknya, bukan sekedar mengikuti tren saja. 

Banyak hal yang tim Popmama.com ulik dari pemeran Mozza dalam sinetron Cinta Fitri ini dalam Millennial Mama of the Month Edisi Bulan Oktober 2019.

1. Kesibukan Donita setelah memiliki dua anak laki-laki?

1. Kesibukan Donita setelah memiliki dua anak laki-laki
Popmama.com/Michael Andrew

Donita kini tengah disibukkan mengurus keluarganya. Meskipun ada tawaran kembali ke layar kaca, Donita mengaku bahwa dirinya lebih selektif dalam menerima pekerjaan. Waktu syuting yang cukup lama, menjadi salah satu pertimbangan Donita untuk pilah-pilih sinetron maupun film.

“Saat ini, sebelum saya menerima pekerjaan apapun, patokanya adalah anak. Jadi, kalau saya menerima sinetron, saya harus tahu jam terbangnya. Jika syuting sudah mulai menginjak pukul 10 malam, biasanya saya akan membawa anak-anak saya ke lokasi yang dekat tempat saya syuting. Hal ini dilakukan agar mereka tetap mendapat waktu bersama saya. Pokoknya, waktu yang fleksibel sangat penting dalam menerima pekerjaan,” kata Donita.

2. Apa yang paling mengubah hidup Donita setelah memiliki dua orang anak?

2. Apa paling mengubah hidup Donita setelah memiliki dua orang anak
Popmama.com/Michael Andrew

Bagi Donita, memiliki anak membuatnya kembali belajar lagi apa makna kehidupan yang sesungguhnya.

 “Mereka membuat saya mengerti dan kembali mengetahui apa arti kehidupan. Kalau dulu sebelum menikah dan punya anak, saya selaku bertanya-tanya kenapa sih orangtua saya melarang ini itu dan punya banyak kekhawatiran pada saya. Ternyata terjawab sudah. Saya jadi tahu saat punya anak, mengapa orangtua begitu khawatir dengan kita, mengapa orangtua melarang saya melakukan suatu hal, ya karena mereka tahu kalau apa yang kita anggap baik, belum tentu bisa baik buat diri kita,” ucap Donita.

3. Bagaimana cara Donita mengajarkan kedisiplinan pada anak?

3. Bagaimana cara Donita mengajarkan kedisiplinan anak
Popmama.com/Michael Andrew

Donita dan suami cukup konsisten menerapkan kedisiplinan pada anak-anak. Pertama ia melatih kedisiplinan pada anak-anak dari mulai jam makan dan jam tidur. Hal ini sudah diterapkan saat Svarga masuk usia 2 tahun. 

Bukan hanya kedisiplinan, segala hal yang menyangkut etika dan tata krama seperti penggunaan kata “Tolong”, “Maaf”, dan “Terima kasih” sudah diajarkan sejak anak pertama bisa mulai bicara.

Kedisiplinan ini diterapkan sedini mungkin dan cukup ketat, hal ini diakui Donita membuat anak nggak fleksibel dengan waktunya karena mereka sangat taat dengan waktu tersebut.

“Jadi, saking disiplinnya, anak-anak kalau sudah jamnya makan mereka langsung makan. Mau dimanapun itu, kalau siang jam 12 siang kita harus makan siang. Parvaiz (anak kedua) saja belum genap dua tahun sudah mengerti ketika jam 12 siang, dia langsung minta makan karena sudah jamnya,” aku Donita.

Editors' Pick

4. Apakah menerapkan aturan yang dilakukan orangtua terdahulu pada anak-anak?

4. Apakah menerapkan aturan dilakukan orangtua terdahulu anak-anak
Popmama.com/Michael Andrew

Menurut Donita, pola asuh orangtuanya sangat berguna untuk diterapkan pada anak-anaknya. Pastinya, kedisiplinan menjadi salah satu pola asuh yang diturunkan dab diterapkan kepada kedua anaknya.

“Sejak saya kecil, Mama saya cukup kuat menerapkan kedisiplinan dari jam makan, tidur, dan termasuk jam belajar. Suami saya sih sempat bilang kalau cara pola asuh ini kurang santai, karena terlalu saklek masalah waktu dan saya terlalu perfectsionis untuk beberapa hal. Tapi saya percaya kalau ini, untuk kebaikan mereka,” katanya.

Bukan hanya waktu, Donita juga membuat target untuk perkembangan anak. Misalnya ketika anak sudah waktunya lepas popok, ia bicara pada anak-anak kalau sudah umur sekian mereka sudah harus lepas diapers.

“Oleh sebab itu ketika sudah mulai dekat waktunya lepas popok, saya selalu mengajarkan anak-anak untuk buang air dengan melepas celana dan ke toilet, pelan-pelan diajarkan secara terus menerus. Lalu, diberikan beberapa fasilitas yang membuat mereka termotivasi, misalnya seperti diberikan boys potty training yang ada kincirnya, jadi dia akan senang saat waktunya buang air kecil,” tambahnya.

Donita mengatakan bahwa sejak usia 8 bulan, Svarga juga sudah dilatih menggunakan toilet untuk poop. “Awal-awal, memang Svarga suka nggak jadi BAB karena mungkin dia kaget karena biasanya dia buang air di diapers. Tapi lama-kelamaan dia mulai mengerti. Sampai ia benar-benar lepas diusia 2,5 tahun. Jadi, sekarang kalau kita lagi di perjalanan pun, Svarga nggak lagi pakai diapers, kita akan usahakan menjadi toilet. Parva pun sudah mulai dilatih untuk bisa lepas diapers,” kata Donita.

5. Tantangan terbesar yang dirasakan Donita ketika memiliki anak?

5. Tantangan terbesar dirasakan Donita ketika memiliki anak
Popmama.com/Michael Andrew

Menjadi orangtua adalah tantangan tersediri bagi setiap Mama dan Papa, meski berbeda situasi yang dihadapi. Bagi Donita, tantangan terbesar ketika menjadi orangtua adalah ketika dirinya menghadapi anak-anak sedang sakit yang tak bisa terbayarkan dengan apapun.

“Saat mereka demam pun, saya deg-degannya luar biasa. Rasanya nggak mau meninggalkan mereka,” ucapnya.

Bukan hanya itu, tantangan akan semakin terasa ketika harus mengontrol anak-anak ketika sedang tidak di rumah. Segala bentuk perilaku dan ucapan pastinya akan mulai ia ketahui dari lingkungan di luar.

“Karena, ketika ke lingkungan luar, anak-anak akan menerima banyak perilaku dan ucapan yang tidak diajarkan di rumah. Ini pastinya sangat dikhawatirkan setiap orangtua. Seperti misalnya, saat ia ke luar rumah, ia bertemu banyak teman lain, ia jadi mengenal oh ini yang namanya pukul. Padahal ini nggak dikenalkan di rumah. Karena dia lihat temannya melakukan itu, jadilah diadaptasi oleh anak kita. Kita sebagai orangtua sangat takut dengan hal itu, apalagi saat mereka akan kita minta untuk tak boleh melakukan hal tersebut, timbulah pertanyaan, kenapa nggak boleh, teman aku boleh. Memfilter informasi ini sangat susah dan harus menjelaskan kenapa itu nggak boleh pun menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi saya,” ucapnya.

6. Bagaimana reaksi pertama Donita ketika anak mengadaptasi perilaku dan ucapan anak-anak lain yang tak pernah diajarkan di rumah?

6. Bagaimana reaksi pertama Donita ketika anak mengadaptasi perilaku ucapan anak-anak lain tak pernah diajarkan rumah
Popmama.com/Michael Andrew

"Kaget pastinya, tapi saya berusaha untuk menjelaskan bahwa itu tidak baik. Misalnya, ketika anak mulai mengenal ‘memukul’, saya akan minta Svarga untuk memukul sendiri telapak tangannya. Lalu, saya bertanya, ‘Apa rasanya dipukul’, dia jawab ‘Sakit’. Lalu dengan pelan-pelan saya bilang, ‘Nah, itulah yang akan orang lain rasakan kalau kamu memukul dia’. Jika anak membandingkan, kenapa temannya boleh melakukan itu tapi dia nggak boleh, saya tak lelah terus menerus bilang, ya jangan sama kaya mereka, kamu harus jadi anak yang baik.,” ucapnya.

7. Bagaimana cara Donita melakukan bonding kepada kedua anaknya?

7. Bagaimana cara Donita melakukan bonding kepada kedua anaknya

Bicara soal bonding, Donita mengatakan bahwa keduanya mendapatkan kasih kedekatan yang sama. Namun, ia mengakui punya dua anak berarti harus benar dalam membagi kasih. 

"Sebenarnya saya merasa sedih sendiri saat anak kedua yang nggak bisa mendapatkan perhatian lebih dibandingkan anak pertama. Seperti kita ketahui, kalau anak pertama kita bisa full melakukan bonding, tapi saat hadir anak kedua, saya dan suami harus pintar-pintar mengatur bonding dan perhatian kepada keduanya agar tak ada yang merasa kurang dan berlebihan," ungkapnya

Banyak orang yang bertanya kepadanya, mengapa memutuskan memilih pengasuh untuk mengurus anak-anak, ini jawaban Donita. 

"Walaupun dibantu oleh suster, bukan berarti punya anak-anak lebih dekat dengan susternya. Anak-anak dekat dengan saya. Meskipun punya pengasuh, mau ini itu pun anak-anak tetap mencari saya," katanya. 

8. Apa pendapat Donita mengenai hyper-parenting yang tengah diterapkan banyak orangtua masa kini?

8. Apa pendapat Donita mengenai hyper-parenting tengah diterapkan banyak orangtua masa kini
Popmama.com/Michael Andrew

Pola asuh kini berkembang dengan berbagai gaya. Para orangtua millennial kini seakan-akan mengikuti banyak tren untuk mengasuh anaknya. Ada yang hanya sekadar ikut tren, tapi ada juga yang merasa ini cocok diterapkan dalam mengasuh si Kecil. 

Salah satu yang tengah menjadi perdebatan adalah hyper-parenting. Hyper-parenting didefinisikan sebagai pola asuh yang diterapkan Mama atau Papa, atau keduanya, berusaha terlalu keras dan dengan cara untuk bisa tampil sempurna, berusaha untuk memecahkan setiap hambatan keberhasilan atau kemajuan anak.

Pada tipe parenting ini, orangtua akan memasukkan anak ke semua kegiatan yang mendukung keberhasilan anak, dari segi akademik, ekstrakulikuler, bahkan kehidupan sosial. Dengan berbagai cara, orangtua akan berjuang agar anak bisa berkembang dengan sempurna. 

Hyper-parenting memang memiliki niat yang baik tetapi jika sangat berlebihan niat baik itu bisa menyebabkan masalah serius bagi anak.

Ketika anak-anak dibesarkan dengan orangtua yang terlalu terlibat dalam semua kegiatannya, di mana mereka terus-menerus dimanjakan, didorong terlalu keras, atau tidak pernah dibiarkan sendiri untuk membuat pilihan sendiri, anak-anak tersebut berisiko berada di belakang teman sebaya mereka dalam hal perkembangan sosial.

Anak-anak yang dibesarkan dengan orangtua yang terlalu terlibat juga dapat tumbuh dalam ketakutan karena mereka terus-menerus takut mengecewakan orangtua mereka. 

Menanggapi adanya tipe parenting ini, Donita mengatakan bahwa apapun yang berlebihan pastinya nggak akan baik, termasuk dalam menerapkan pola asuh pada anak-anak. "Setiap orangtua boleh punya target untuk anak-anaknya, tapi sebaiknya disesuaikan lagi dengan keadaan anak itu sendiri. Saya pun punya target buat anak-anak, misalnya saat makan, saya minta anak menghabiskan makanannya, tapi saat makanannya nggak habis, ya bukan terus dipaksa buat habiskan, tapi kita mencari menu lain apa yang nggak bikin anak bosan. Kembali lagi saat memiliki target usia anak lepas diapers, orangtua harus melatihnya dengan baik, berikan mereka fasilitas yang mendukung," ungkap Donita. 

Donita menganggap jika memiliki keinginan anak bisa tumbuh sesuai yang diharapkan orangtua, sebaiknya orangtua mendampingi mereka bukan menuntut mereka apalagi sampai buat anak-anak jadi stres. 

"Setiap orangtua pastinya menginginkan yang terbaik buat anak, tapi jangan sampai memaksakan kehendak sesuai keinginan kita, kalau hal itu diposisi kita bagaimana?," tutupnya. 

Ya, setiap orangtua punya cara sendiri dalam mengasuh dan membesarkan anaknya, termasuk Donita dan Adi Nugroho. Apapun bentuknya, anak memiliki hak untuk bisa menentukan pilihan hidupnya.

Jadi sebaiknya orangtua wajib menuntun bukan menuntut anak. Jangan lupa untuk baca terus Millennial Mama of the Month edisi Oktober 2019, karena Donita membagikan banyak hal seputar parenting di bulan ini ya, Ma.

#MillennialMama of the Month Edisi Oktober 2019 – Donita Nugroho

Production - Popmama.com 
Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Fashion & Beauty Editor - Onic Metheany  
Fashion Stylist – Onic Metheany, Sarrah Ulfah
Asst. Stylist - Jemima Karyssa Rompies
Reporter – Sarrah Ulfah,  FX Dimas Prasetyo
Social Media - Sekar Retno Ayu
Photographer - Michael Andrew
Asst. Photographer: Moch Reza Fahmi
Videographer - Rama Rafael
Art Designer – Astika Alivia Pramesti
Makeup & Hair Do – Linda Kusumadewi
Donita's Wardrobe - Miroir, IKADA by Lili Maryana Surya
Svarga's Wardrobe - Gingersnap

Popmama Star

Donita Nugroho
Popmama Star

Donita Nugroho

"Anak-anak membuat saya belajar lagi arti kehidupan"

The Latest