9 Penyebab Indikator ABS Menyala pada Mobil, Jangan Anggap Sepele!

Sensor kecepatan roda adalah ‘mata’ dari sistem ABS yang mendeteksi putaran masing-masing roda. Jika sensor ini kotor atau rusak, sistem tidak bisa membaca data dengan benar.

Akibatnya, komputer mobil mengira ada masalah pada rem dan langsung menyalakan indikator ABS. Mengutip dari SAE International, 28% kerusakan ABS berasal dari sensor roda yang kotor karena lumpur atau serpihan logam.

Meski terdengar sepele, kabel sensor yang kendur atau putus bisa menyebabkan sistem ABS kehilangan koneksi dengan sensor roda. Hal ini membuat ECU atau Electronic Control Unit langsung memicu peringatan.

Penelitian dari Automotive Engineering Research Institute, masalah kelistrikan menyumbang hampir 18% kasus ABS menyala secara tiba-tiba. Pemeriksaan kabel dan konektor secara rutin bisa mencegah hal ini.

Modul ABS merupakan otaknya sistem pengereman yang pintar ini. Jika terjadi gangguan pada modul, seluruh sistem bisa gagal menjalankan fungsinya.

Masalah ini bisa muncul karena korosi, panas berlebih, atau usia pakai. Modul ABS yang bermasalah bisa menjadi penyebab utama lampu ABS menyala di mobil yang lebih dari 5 tahun.

Kampas rem yang sudah aus dapat menurunkan kinerja sistem pengereman secara keseluruhan. Sensor ABS akan menangkap ketidakseimbangan tekanan dan memicu peringatan.

Kendaraan dengan kampas rem tipis dua kali lebih berisiko mengalami kesalahan sistem ABS, terutama saat pengereman mendadak. Risikonya akan semakin besar jika mobil sering digunakan di jalanan menurun.

Minyak rem yang kotor atau sudah terlalu lama tidak diganti bisa membuat sistem pengereman tidak responsif. Hal ini akan langsung terbaca sebagai anomali oleh sistem ABS.

Minyak rem yang tidak diganti dalam 2 tahun berpotensi menyebabkan korosi internal pada saluran rem dan sistem ABS, termasuk memicu lampu peringatan. Korosi ini bisa mengganggu sensor hingga membuat sistem pengereman tidak akurat.

Bearing roda yang aus atau rusak akan membuat sensor ABS membaca putaran roda secara tidak akurat. Ini bisa memicu adanya sinyal palsu, seolah ada kerusakan di sistem pengereman.

Akibatnya, sistem ABS bisa aktif saat tidak diperlukan atau gagal berfungsi saat dibutuhkan. Kondisi ini tidak hanya membahayakan, tapi juga bisa mempercepat kerusakan komponen lainnya.

ECU atau komputer utama mobil mengatur hampir seluruh sistem elektronik, termasuk ABS. Jika ada software eror atau data yang tidak sinkron, indikator ABS bisa menyala meski sistem rem baik-baik saja.

Terkadang, untuk mengatasinya cukup melakukan reset atau update software. Namun, jika dibiarkan, eror pada ECU bisa merembet ke sistem lain dan menurunkan performa kendaraan.

Pompa ABS bertugas menjaga tekanan saat pengereman mendadak. Jika pompa ini rusak atau macet, ABS tidak bisa menjalankan fungsi anti-lock secara maksimal.

Kerusakan pompa biasanya ditandai dengan pedal rem yang terasa keras atau tidak responsif. Dalam kondisi darurat, ini bisa membuat kendaraan sulit dikendalikan dan meningkatkan risiko kecelakaan.

Sistem ABS sangat tergantung pada daya listrik dari aki mobil. Jika tegangan tidak stabil, sistem bisa mendeteksi kesalahan dan menyalakan indikator ABS.

Tegangan rendah juga bisa menyebabkan sensor tidak bekerja optimal atau terputus sementara. Karena itu, kondisi aki lemah sering kali menjadi biang masalah yang tak terduga pada sistem pengereman.

Itu dia ulasan terkait 9 penyebab indikator ABS menyala pada mobil. Jangan anggap sepele jika lampu ABS menyala, karena bisa jadi itu alarm sebelum gagal rem terjadi.