Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Freepik/user18526052
Freepik/user18526052

Musim hujan begini, pasti sedang rawan dengan penyakit, terutama sakit kepala. Kepala pusing setelah kehujanan bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang memengaruhi tubuh setelah terpapar air hujan.

Salah satu penyebabnya adalah perubahan suhu yang mendadak, terutama jika hujan disertai udara dingin. Paparan air hujan juga dapat menyebabkan otot tegang dan ketegangan pada area kepala dan leher, yang mungkin berkontribusi pada timbulnya rasa sakit.

Selain itu, kelembaban yang tinggi setelah hujan bisa memicu perubahan pada sistem pernapasan dan sirkulasi darah, yang pada gilirannya dapat memicu munculnya gejala kepala pusing.

Penting untuk memahami faktor-faktor ini agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang tepat setelah terpapar hujan.

Berikut Popmama.com telah merangkum tentang penyebab kepala pusing setelah kehujanan.

1. Gejala tambahan yang dapat ditimbulkan

Freepik/senivpetro

Menurut Healthline dari artikel yang ditulis oleh dr. Alana Biggers, kepala pusing karena perubahan tekanan udara terjadi setelah terjadi penurunan tekanan barometrik. Rasanya seperti sakit kepala atau migrain biasa, tetapi mungkin kamu mengalami beberapa gejala tambahan, termasuk:

  • Mual dan muntah
  • Peningkatan sensitivitas terhadap cahaya
  • Mati rasa di wajah dan leher
  • Nyeri di salah satu atau kedua pelipis

Kamu mungkin mengalami kepala pusing karena perubahan tekanan udara secara rutin dan mengalami gejala ini ketika cuaca sedang hujan dan lembap.

2. Penyebab terjadinya rasa sakit

Freepik/freepik

Ketika tekanan barometrik di luar turun, itu akan menciptakan perbedaan antara tekanan udara di luar dan udara di hidung kamu.

Hal tersebut dapat menyebabkan rasa sakit. Hal yang sama terjadi saat kamu berada di pesawat. Saat terjadi perubahan tekanan selama lepas landas dengan ketinggian, kamu mungkin mengalami telinga berdengung atau nyeri akibat perubahan tersebut.

Sebuah penelitian di Jepang melihat penjualan loxoprofen, obat sakit kepala. Para peneliti melihat hubungan antara peningkatan penjualan obat dan perubahan tekanan barometrik.

Dari sana, para peneliti menyimpulkan bahwa penurunan tekanan barometrik menyebabkan peningkatan kejadian sakit kepala.

Tekanan barometrik tidak perlu berubah secara drastis untuk menyebabkan sakit kepala. Dalam sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun 2015, para peneliti meneliti efek tekanan barometrik pada orang dengan migrain kronis.

Mereka menemukan bahwa bahkan penurunan kecil dalam tekanan barometrik dapat memicu migrain. Studi lain di Jepang mendapatkan hasil yang serupa. Dalam penelitian tersebut, 28 orang dengan riwayat migrain mencatat jurnal sakit kepala selama satu tahun.

Frekuensi migrain meningkat pada hari-hari ketika tekanan barometrik lebih rendah sebesar 5 hektopaskal (hPa) dibandingkan dengan hari sebelumnya.

Frekuensi migrain juga berkurang pada hari-hari ketika tekanan barometrik lebih tinggi sebesar 5 hPa atau lebih dibandingkan dengan hari sebelumnya.

3. Apakah sakit kepala harus berobat ke dokter?

Freepik/tirachardz

Untuk kasus jika merasa sakit kepala yang kamu rasakan sudah mengganggu aktivitas, kamu dapat menemui dokter. Kamu bisa mengatakan ke dokter jika sakit kepala yang kamu alami terkait dengan perubahan cuaca dan sebagainya.

Dalam sebuah studi migrain yang lebih lama dari tahun 2004, 39 dari 77 peserta merasa sensitif terhadap perubahan cuaca, seperti tekanan barometrik.

Namun, 48 peserta melaporkan bahwa mereka percaya sakit kepala mereka dipengaruhi oleh cuaca. Oleh karena itu, penting untuk mencatat gejala kamu dan melaporkan setiap perubahan atau pola kepada dokter.

Mungkin ada penjelasan lain, sehingga lebih baik untuk meninjau gejala kamu lebih dalam lagi.

4. Pengobatan yang perlu dilakukan

Pexels/Sora Shimazaki

Menurut dr. Alana Biggers pengobatan untuk sakit kepala karena perubahan tekanan barometrik berbeda dari satu orang ke orang lain dan tergantung seberapa parah sakit kepala yang kamu alami. Beberapa orang dapat mengatasi gejala sakit kepala dengan obat bebas, seperti:

  • Acetaminophen (Tylenol)
  • Ibuprofen (Advil)
  • Excedrin, yang merupakan obat kombinasi yang mengandung acetaminophen, kafein, dan aspirin

Jika obat bebas tidak memberikan bantuan, dokter mungkin akan meresepkan obat khusus. Obat resep untuk sakit kepala dan migrain meliputi:

  • Triptan
  • Obat anti-mual
  • Ergotamin
  • Kodein dan opioid lainnya
  • Opioid bisa membuat kecanduan, jadi penting untuk menggunakannya, dan semua obat lainnya, sesuai petunjuk dokter Anda.

Dalam kasus yang parah, suntikan Botox atau operasi dekompresi saraf mungkin direkomendasikan.

5. Tips untuk mencegah sakit kepala karena hujan

Freepik/user15285612

Cara terbaik untuk mencegah sakit kepala karena hujan adalah kamu harus menyadari pola sakit kepala kamu. Semakin cepat kamu mengenali akan datangnya sakit kepala, semakin cepat kamu dapat mengobati atau mencegahnya.

Jika dokter telah meresepkan obat untuk sakit kepala, pastikan untuk mengonsumsinya begitu gejala sakit kepala muncul untuk mencegah migrain yang parah.

Kamumungkin akan menyadari nyeri kepala atau gejala lain, seperti berdenging di telinga atau mual.

Kamu juga dapat mencoba hal-hal berikut ini:

  • Dapatkan 7 hingga 8 jam tidur setiap malam.

  • Minum setidaknya delapan gelas air per hari.

  • Olahraga.

  • Konsumsi makanan seimbang dan hindari melewatkan makan.

  • Terapkan teknik relaksasi jika kamu sedang mengalami stres.

Itulah penyebab kepala pusing setelah kehujanan. Semoga bermanfaat!

Editorial Team