Olahraga bisa menjadi pedang bermata dua. Meskipun aktivitas fisik meningkatkan kesehatan, aktivitas berat dapat dikaitkan dengan kematian mendadak.
Risiko kematian paling tinggi di antara mereka yang tidak berolahraga secara teratur tetapi melakukan aktivitas berat.
Namun, kemungkinan kematian menurun ketika seseorang lebih sering berolahraga.
Menurut penelitian "The Incidence of Primary Cardiac Arrest during Vigorous Exercise" pria sehat dengan aktivitas fisik tingkat rendah 56 kali lebih mungkin meninggal mendadak saat berolahraga berat.
Bagi mereka yang sering berolahraga, risiko kematian mendadak saat beraktivitas hanya meningkat lima kali lipat. Dan di antara pria yang bugar secara normal, risiko kematian mendadak hanya 40% dari mereka yang menghabiskan waktu duduk.
Secara keseluruhan, risiko kematian mendadak selama aktivitas berat rendah, 1 per 1,51 juta episode pada pria dan 1 per 36,5 juta jam aktivitas pada perempuan.
Selain itu, kemungkinan kematian mendadak rendah pada pria dan wanita yang berolahraga secara teratur.