Melalui pengalaman pribadinya, ia ingin menyampaikan pesan kepada mereka yang mengalami gejala serupa dan ragu untuk menjalani pemeriksaan atau operasi. "Ada anggapan bahwa skoliosis selalu memerlukan operasi, tetapi sebenarnya tidak selalu demikian. Hanya kasus skoliosis yang sudah parah yang memerlukan operasi," kata Gitarani.
Ia lalu menjelaskan kalau seseorang masih dalam masa pertumbuhan dan tingkat kelengkungan tulang punggungnya kurang dari 40 derajat, masih ada cara untuk menjaga kondisi tersebut agar tidak semakin buruk. Dokter biasanya merekomendasikan perawatan berupa olahraga, seperti berenang.
Gitarani juga memberikan pesan positif kepada orang-orang yang mengalami skoliosis untuk tidak merasa rendah diri. Ia menekankan bahwa mereka tidak sendiri, dan banyak orang lain di luar sana yang berjuang melawan skoliosis mereka sendiri.
Sekarang, ia justru mendorong pengidap skoliosis untuk tidak menunda perawatan dan berani mencari bantuan medis yang sesuai dengan kondisi masing-masing.
"Jangan biarkan skoliosis menghentikanmu. Ingatlah bahwa kamu bukan satu-satunya yang menghadapinya, dan banyak orang lain yang sama-sama berjuang melawan skoliosis. Buktikan, meskipun dengan skoliosis, kita tetap bisa produktif dan mencapai apa yang kita impikan," tutup Gitarani.
Itulah, cerita perempuan idap skoliosis sampai 70 derajat. Belajar dari pengalaman Gitarani, janganlah menunda untuk melakukan perawatan pada tulangmu. Dengan perawatan yang baik, kamu bisa mendapatkan hasil yang optimal. Aktivitas juga akan semakin produktif dengan tubuh yang lebih sehat!