Lawan Polusi, Presiden Jokowi Perintahkan Tanam Pohon di Jabodetabek
Langkah ini merupakan langkah nyata untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih bebas polusi
29 Agustus 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Upaya meredam polusi udara di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) semakin serius dilakukan dengan perintah langsung dari Presiden Joko Widodo.
Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi telah memerintahkan penanaman pohon di seluruh Jabodetabek sebagai bagian dari strategi untuk mengatasi masalah polusi udara yang semakin mengkhawatirkan.
Tindakan ini diumumkan setelah Heru Budi Hartono menghadiri Rapat Terbatas Peningkatan Kualitas Udara Jabodetabek di Istana Merdeka pada Senin (28/08/2023).
"Bapak Presiden memerintahkan kita untuk secepatnya menanam pohon di seluruh wilayah Jabodetabek untuk mengatasi masalah polusi udara," ujar Heru.
Berikut ini Popmama.com akan memberikan informasi terkait Presiden Jokowi perintahkan tanam pohon di Jabodetabek untuk lawan polusi. Langkah ini dilihat sebagai perintah penting yang memandu upaya nyata untuk mengurangi dampak polusi udara di kawasan Jabodetabek.
Penasaran? Yuk, mari disimak!
1. Penanaman ribuan pohon untuk udara lebih bersih
Sejak resmi memimpin Jakarta pada Oktober 2022, Heru Budi Hartono telah melaksanakan instruksi tersebut dengan sungguh-sungguh. Hingga bulan Juli 2023, lebih dari 25 ribu pohon dengan ketinggian 3 meter telah ditanam di wilayah Jakarta.
Tidak hanya itu, Heru juga menekankan bahwa penanaman pohon tersebut tidak terbatas hanya di Jakarta, melainkan juga harus dilakukan oleh bupati, wali kota, dan gubernur di wilayah Jabodetabek.
"Selain pohon-pohon yang berukuran besar, saya juga memerintahkan penanaman pohon-pohon kecil yang memiliki potensi untuk berbuah di berbagai daerah. Ini adalah langkah konkret untuk memperbaiki kualitas udara di wilayah Jabodetabek," jelas Heru.
2. Penghijauan terus dilakukan untuk lingkungan lebih sehat
Tidak hanya fokus pada penanaman pohon, Heru Budi Hartono juga mengimbau kepada jajaran wali kota di seluruh wilayah Jabodetabek untuk terus melakukan penghijauan.
Melalui Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Heru meminta agar lokasi-lokasi potensial untuk penanaman pohon terus diidentifikasi.
Hal ini diharapkan dapat menjaga kelangsungan upaya penghijauan dan memastikan bahwa area yang hijau terus berkembang di tengah perkembangan perkotaan.
"Saya telah meminta para wali kota melalui instansi terkait untuk mencari lokasi-lokasi yang cocok di sepanjang bantaran sungai dan waduk. Ini akan memungkinkan kita untuk terus melanjutkan usaha penghijauan secara berkelanjutan," papar Heru.
3. Keanekaragaman jenis pohon untuk lingkungan yang seimbang
Heru Budi Hartono juga menekankan pentingnya pemilihan jenis pohon yang tepat untuk setiap wilayah.
Dalam penanaman pohon ini, jenis-jenis pohon seperti Tabebuya, Pule, Kayu Putih, Spathodea, dan Ketapang Kencana telah dipilih sesuai dengan kondisi alam Jakarta. Setiap jenis pohon memiliki peran penting dalam menyumbangkan oksigen dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Sebagai contoh, baru-baru ini, sekitar 130 pohon termasuk Kayu Putih, Buttercup, Flamboyan, dan Pule telah ditanam di Jalur Hijau Daan Mogot. Langkah ini merupakan langkah nyata untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat di tengah kompleksitas perkotaan.
Nah, itu tadi informasi mengenai Presiden Jokowi perintahkan tanam pohon di Jabodetabek untuk lawan polusi. Dengan langkah konkret seperti penanaman ribuan pohon dan upaya penghijauan yang terus berlanjut, Jabodetabek mengambil langkah besar dalam melindungi lingkungan dan kesehatan warganya.
Diharapkan dari tindakan ini dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain untuk mengatasi tantangan polusi udara. Dengan begitu, kualitas udara jadi lebih baik bagi generasi mendatang.
Baca juga:
- 7 Efek Polusi Udara Terhadap Kesehatan Kulit Wajah
- Kemenkes Ajak Warga untuk Terapkan 6M dan 1S, Buntut Polusi Udara
- Dampak Polusi, Kemenkes Bentuk Komite Khusus Lonjakan ISPA-Pneumonia
