Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Herbert Spencer
commons.wikimedia.org

Bagi sebagian orang, nama Herbert Spencer mungkin terdengar asing. Selama ini, beliau telah dikenal sebagai seorang filsuf dan sosiolog yang berasal dari Inggris.

Spencer bahkan juga dikenal sebagai Bapak Darwinisme Sosial. Julukan untuk disandangnya karena dia menerapkan teori evolusi pada fenomena sosial sebelum karya Charles Darwin tentang evolusi biologi.

Yuk, kenalan lebih dekat dengannya lewat artikel profil dan biodata Herbert Spencer yang sudah Popmama.com siapkan di bawah ini!

Profil dan Biodata Herbert Spencer

Biodata Herbert Spencer

commons.wikimedia.org

  • Nama: Herbert Spencer

  • Tempat kelahiran: Derby, Derbyshire, Inggris

  • Tanggal lahir: 27 April 1820

  • Meninggal dunia: Brighton, Sussex, 8 Desember 1903

  • Orangtua: William George Spencer (papa)

  • Karya terkenal: Social Statics: The Conditions Essential to Human Happiness (1850), Education (1854), The Principles of Psychology (1855), A System of Synthetic Philosophy (1864), The Principles of Sociology (1876-1896), The Data of Ethics (1884), The Man Versus the State (1884).

Selain melalui biodata singkat, kamu juga bisa mengetahui sosok Herbert Spencer lebih dekat melalui kumpulan fakta menariknya. Ini dia rangkuman profil Herbert Spencer yang dijuluki Bapak Darwinisme Sosial!

1. Herbert Spencer lahir dari papa yang merupakan seorang guru

Pexels/NEOSiAM 2024+

Herbert Spencer lahir di Derby, Inggris, pada tanggal 27 April 1820 silam. Ia sendiri merupakan putra dari William George Spencer. Sang papa diketahui berprofesi sebagai guru dan bahkan merupakan seorang kepala sekolah.

Itulah yang akhirnya membuat Spencer sedari kecil sudah sangat akrab dengan buku-buku seputar ilmu pengetahuan. Ia pun turut diperkenalkan dengan pemikiran filosofis melalui keanggotaan sang papa di Derby Philosophical Society.

2. Spencer sempat bekerja sebagai teknisi sipil hingga akhirnya kirim tulisan ke surat kabar

commons.wikimedia.org

Spencer mulai tinggal bersama pamannya, Thomas Spencer, saat usianya 13 tahun. Ternyata, sang pamanlah yang mengajarkannya pengetahuan tentang ilmu Matematika, Fisika, perdagangan bebas, dan pemikiran politik ala libertarian.

3 tahun kemudian atau saat umurnya 16 tahun, Spencer mulai menjalani pekerjaannya sebagai teknisi sipil sementara. Kala itu, ia bekerja pada proyek rel kereta api yang dibangun di seluruh wilayah Inggris.

Di saat yang bersamaan, Spencer juga memakai waktu kosongnya untuk menulis jurnal. Pada tahun 1842, ia akhirnya mengirimkan tulisan ke surat kabar radikal, The Nonconformist. Ia melakukan itu setelah didorong pamannya.

Seiring berjalannya waktu, pemikiran Spencer semakin tajam terhadap masalah sosial saat itu. Puncaknya, ketika ia menjadi editor untuk sebuah majalah mingguan The Economist di Inggris.

Ia bahkan tidak melewatkan kesempatan untuk menunjukkan pandangan liberal tentang hak pekerja dan tanggung jawab pemerintah melalui karyanya. Spencer kemudian berhenti dari pekerjaannya karena memilih fokus pada penulisan karya ilmiah.

3. Herbert Spencer dijuluki sebagai Bapak Darwinisme Sosial

Karya: Geo. E. Perine, New York (via commons.wikimedia.org)

Pada tahun 1851, Spencer menerbitkan buku perdananya, yaitu dengan judul Social Statics. Saat itulah, dia mulai menerapkan teori evolusi pada fenomena sosial. Dari buku tersebut, peran Spencer dalam perkembangan ilmu sosiologi telah dimulai.

Spencer sendiri memiliki pengertian tentang sosiologi. Menurutnya, sosiologi adalah ilmu yang mengamati susunan dan proses sosial sebagai sebuah sistem.

Teori yang dikemukakan Spencer mengenai ilmu sosiologi ternyata sama seperti teori evolusi biologi dari Charles Darwin. Bahkan, pendapat Spencer tentang masyarakat mirip seperti teori Darwin tentang seleksi alam.

Ia menjelaskan bahwa masyarakat beradaptasi dengan lingkungan sosial agar dapat bertahan hidup dan berkembang. Spencer pun mengutarakan, dalam peristiwa itu terdapat pula hukum rimba di mana yang terkuat akan menang.

Selain itu, dia juga berpendapat kalau orang yang cakap akan memenangkan perjuangan, sementara mereka yang tidak punya kuasa akan tersisih.

Teori Herbert Spencer tentang perubahan sosial itulah yang akhirnya membuat Spencer dikenal sebagai Bapak Darwinisme Sosial.

4. Herbert Spencer sempat menerima nominasi Penghargaan Nobel sebelum akhir hidupnya

Foto Herbert Spencer, karya: John Bagnold Burgess (wafat 1897) (via: commons.wikimedia.org)

Memasuki tahun 1880-an, kesehatan Spencer semakin menurun. Meski begitu, ia tetap berusaha menuangkan pemikiran-pemikirannya melalui tulisan.

Hingga kini, sudah ada banyak buku miliknya yang diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan dijadikan sebagai rujukan. Melalui karya-karyanya di bidang filosofi dan sosiologi itulah membuat Spencer dianggap sebagai filsuf terbesar pada zamannya kala itu.

Sebelum akhir hidupnya, Spencer sempat menerima nominasi Penghargaan Nobel untuk sastra pada tahun 1902. Namun, ia tidak memenangkannya kala itu.

Takdir pun berkata lain. Sekitar satu tahun setelah itu, Herbert Spencer meninggal dunia dalam usia 83 tahun. Ia meninggal pada 8 Desember 1903 dan jenazahnya dikremasi. Abunya kemudian dimakamkan di seberang makam Karl Marx di London.

Jadi, itulah rangkuman profil dan biodata Herbert Spencer yang dijuluki sebagai Bapak Darwinisme Sosial. Semoga informasi kali ini bisa menambah pengetahuanmu, ya.

Editorial Team