Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Popmama.com/Raka Tito
Popmama.com/Raka Tito

Berutang jadi salah satu solusi jangka pendek jika ingin membeli sesuatu namun kondisi finansial yang dimiliki belum memenuhi target. Dibanding berutang dengan orang lain atau pihak ketiga, berutang pada tabungan sendiri banyak dilakukan karena dianggap lebih aman.

Menggunakan uang tabungan sendiri tidak ada salahnya selagi dana mencukupi. Namun, butuh komitmen yang kuat agar dana yang ada pada tabungan darurat tidak digunakan sampai habis.

Meski sah-sah saja, berutang pada tabungan sendiri memang tidak disarankan untuk sering dilakukan karena tujuan finansial pada tabungan akan sulit tercapai. 

Perencana Keuangan, Rista Zwestika, CFP, WMI lewat Popmama Talk menjelaskan cara pintar untuk mengatasi kebiasaan berutang pada tabungan yang kerap dilakukan oleh generasi Milenial dan Z saat ini.

Berikut ini selengkapnya telah Popmama.com rangkum cara mengatasi kebiasaan berutang pada tabungan. Simak, yuk, Ma!

1. Tabungan boleh saja dipakai lebih dulu, asalkan ada alasan yang kuat

Popmama.com/Raka Tito

Adanya pengeluaran tak terduga seringkali membuat rencana keuangan menjadi diluar dugaan. Untuk menutupi biaya pengeluaran yang terduga juga harus membutuhkan dana tambahan, terlebih jika uang sudah diatur untuk keperluan lain.

Jika memiliki tabungan, biasanya orang-orang akan menggunakan uang tabungan untuk menutupi kebutuhan tak terduga. Hal ini sebenarnya sah-sah saja dilakukan, namun sebaiknya jangan dibiasakan karena akan memperlambat tercapainya target finansial pada tabungan tersebut.

Misalnya Mama melihat harga tiket liburan sedang diskon dan hanya berlangsung selama beberapa hari. Jika belum memiliki uang yang cukup, sebenarnya sah-sah saja menggunakan uang di tabungan.

Hal ini boleh dilakukan dengan catatan berkomitmen untuk mengembalikan dana darurat jika dana yang ditabung untuk kebutuhan sekunder atau liburan sudah terkumpul sesuai target.

2. Perlu komitmen yang kuat untuk mengganti dana tabungan yang terpakai

Popmama.com/Raka Tito

Komitmen memang jadi hal yang sangat sulit untuk dipegang teguh, terlebih jika ada godaan atau merasa sudah di keadaan yang aman. Keuangan bisa terasa aman-aman saja karena memiliki uang lebih di dana darurat, padahal dana darurat sebaiknya dipakai untuk hal yang penting dan mendesak saja.

"Yang menjadi masalah adalah ketika dana daruratnya atau dana tabungan kita pakai untuk membeli tiket untuk liburan. Misalnya gitu ya, tapi ini nggak dipenuhi kembali, nggak diganti, dan nggak komitmen untuk mengganti secepat mungkin. Kayaknya ini kurang tepat," kata Rista.

Sebaiknya dana yang digunakan untuk keperluan lain tetap diganti sesuai jumlah yang terpakai, sekalipun diambil dari tabungan sendiri. Hal ini perlu dilakukan agar tabungan bisa cepat mencapai target.

"Jadi, kalau mau berutang tidak masalah tapi kita harus punya komitmen untuk segera mengembalikannya," tambahnya.

3. Buat anggaran dengan bijak untuk menghindari berutang

Popmama.com/Raka Tito

Anggaran keuangan penting untuk dibuat setiap bulannya agar setiap pengeluaran dan pemasukan tercatat dengan jelas. Sebaiknya buat alokasi dana dari penghasilan dalam anggaran keuangan untuk menghindari hal-hal di luar dugaan yang membuat uang menjadi terpakai.

"Nah, gimana sih caranya untuk kita nggak selalu mengutang nih karena kan udah ada dana darurat, sudah ada porsinya. Makanya tadi, kunci paling utama adalah dalam pembuatan anggarannya," ujar Rista.

Biasakan untuk membuat anggaran secara detail agar pencatatan keuangan jelas. Hal ini akan menghindari utang karena setiap pemasukan dan pengeluaran sudah tercatat tujuannya. Jangan lupa gunakan skala prioritas agar mudah untuk mengetahui mana alokasi dana yang harus didahulukan.

4. Buat tujuan keuangan jangka pendek, menengah, dan panjang

Popmama.com/Raka Tito

Saat membuat anggaran dana, usahakan untuk membuat dana yang akan digunakan untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Misalnya dana untuk kebutuhan sehari-hari, dana untuk anak masuk sekolah, atau dana untuk pensiun.

Bukan hanya pengeluaran, tabungan juga harus dicatat untuk mengetahui apakah pemasukan yang dimiliki mencukupi rencana keuangan yang dibuat atau tidak. Jika tidak mencukupi, Mama bisa menunda hal yang sifatnya kurang penting atau tidak mendesak agar bisa digunakan untuk pengeluaran jangka pendek yang lebih darurat.

"Jadi kalau misalnya Papa Mama punya tujuan tertentu, baik jangka pendek, menengah, atau jangka panjang gitu ya, dan memang harus dihitung. Maka mau tidak mau dianggarkan dari keuangan setiap bulan, jadi sudah ketahuan (rincian anggarannya)," jelasnya.

Metode ini akan membuat rencana keuangan lebih jelas dan meminimalisir utang karena bisa diantisipasi dengan mengurangi jatah alokasi dana yang lain atau bisa dengan mencari dana tambahan lebih dulu agar tidak berutang pada tabungan sendiri.

Demikian penjelasan mengenai cara mengatasi kebiasaan berutang pada tabungan. Berutang pada tabungan sendiri boleh saja asalkan punya komitmen untuk mengembalikannya. Meski tabungan sendiri, sebaiknya catatan keuangannya dibuat dengan rinci dan jelas, ya, Ma.

Semoga bermanfaat!

POPMAMA TALK Februari 2025 - Rista Zwestika, CFP, WMI
Perencana Keuangan
                
Editor in Chief - Sandra Ratnasari  
Senior Editor - Novy Agrina  
Editor - Onic Metheany & Denisa Permataningtias 
Content Writer - Putri Syifa Nurfadilah & Sania Chandra Nurfitriana  
Contributor - Salsyabila Sukmaningrum 
Script - Sania Chandra Nurfitriana  
Social Media - Irma Erdiyanti
Photographer - Raka Tito 
Videographer - Hari Firmanto 
Property by INFORMA

Editorial Team