Gejala awal kanker kolorektal kerap muncul secara perlahan dan sering kali disalah artikan sebagai gangguan pencernaan biasa. Salah satu tanda yang paling umum adalah perubahan konsistensi buang air besar (BAB).
"Paling umum awalnya ada perubahan konsistensi BAB, ada yang konstipasi alias sulit BAB, namun ada juga yang diare. Kemudian, ada juga sering BAB berdarah, kalau sudah BAB berdarah segera periksakanke dokter untuk evaluasi lebih lanjut," jelas dr. Nicholas Calvin, B.MedSci.
Penderita kanker kolorektal juga dapat mengalami gejala sistemik seperti tubuh yang terasa letih, lesu, hingga penurunan berat badan yang drastis tanpa sebab yang jelas.
Dalam banyak kasus, penurunan berat badan bisa mencapai 5 hingga 6 kilogram hanya dalam waktu 1 hingga 2 bulan. Hal ini terjadi karena sel-sel kanker menguras energi tubuh dan mengganggu proses penyerapan nutrisi secara optimal.
"Karena ini adalah kanker, maka banyak juga orang yang mengalami letih, lesu, dan penurunan berat badan signifikan. Penurunan berat badan kurang lebih bisa sampai 5-6 kg dalam waktu 1-2 bulan, maka segera periksakan ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut," lanjutnya.
Gejala lainnya yang sering muncul adalah nyeri atau kram pada perut. Rasa nyeri ini bisa datang dan pergi, namun sering kali semakin memburuk seiring waktu. Sayangnya, karena gejala-gejala tersebut tampak umum, banyak orang baru menyadari ketika penyakit sudah berada di tahap lanjut.
"Muncul juga gejala seperti nyeri perut, kram perut yang menjadi gejala awal tidak boleh diabaikan. Kalau ada gejala tersebut segera periksa ke dokter," tambahnya.
Oleh karena itu, penting untuk lebih peka terhadap setiap perubahan yang terjadi pada tubuh, terutama yang berkaitan dengan sistem pencernaan. Deteksi dini menjadi kunci utama dalam meningkatkan peluang kesembuhan dari kanker kolorektal.