Fakta Jenis Baru Virus Corona, Lebih Menular Tapi Tidak Lebih Parah

Menkes menyebut jika keberadaan varian baru virus Covid-19 akan terus dideteksi di Indonesia

30 Desember 2020

Fakta Jenis Baru Virus Corona, Lebih Menular Tapi Tidak Lebih Parah
Instagram.com/sekretariat.kabinet

Hebohnya jenis baru virus corona membuat masyarakat menjadi lebih was-was. Namun, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut beberapa fakta terkait stream virus baru ini.

Budi menyebut jika jenis baru virus Covid-19 ini masi diteliti berbagai ahli, sehingga tidak bisa sembarangan mengambil kesimpulan.

"Jenis virus baru ini adalah mutasi dari virus SARS-Cov2 yang terjadi mutasinya di salah satu komponen protein utama dalam virus ini. Ini sangat scientific dan masih dibahas oleh berbagai ahli. Dan biarkan para ahlinya membahas mengenai hal ini jadi jangan gampang ambil kesimpulan," jelas Budi Sadikin dalam video yang dibagikan oleh Sekretaris Kabinet pada Selasa (29/12/2020).

Selain berbicara mengenai virus baru, Budi Sadikin juga berbicara soal rencana vaksinasi 2021 mendatang.

Berikut Popmama.com rangkum informasi lengkap mengenai berita virus corona terbaru ini.

1. Tiga fakta terbaru mengenai mutasi virus corona

1. Tiga fakta terbaru mengenai mutasi virus corona
pixabay/willgard

Budi mengungkapkan pihaknya tidak ingin asal bicara soal mutasi terbaru dari virus corona ini yang diberi nama B117 atau N5001Y. Varian baru virus Covid-19 ini adalah mutasi dari virus corona sebelumnya.

"Masukan yang saya terima dari berbagai ahli adalah pertama, virus ini memang terbukti lebih mudah menular. Kedua, virus ini tidak terbukti lebih parah atau lebih fatal. Ketiga, virus ini sudah bisa dideteksi dengan alat deteksi yang ada (swab PCR dan antigen). Tiga hal itu yang sudah diperoleh oleh para ahli saat ini," pungkasnya.

2. Pemerintah masih meneliti keberadaan virus ini di Indonesia

2. Pemerintah masih meneliti keberadaan virus ini Indonesia
Instagram.com/budigsadikin

Banyak kabar yang simpang siur mengenai keberadaan virus ini di Indonesia. Budi menyampaikan bahwa saat ini pihaknya masih memastikan dan meneliti keberadaan virus ini di Indonesia.

"Sampai sekarang kita belum tahu stream virus ini sudah ada di Indonesia atau belum karena harus whole-genome sequencing terlebih dahulu," jelas Budi.

Oleh karenanya, dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan mengkoordinasikan beberapa lab di Indonesia untuk bekerja sama dan bertukar informasi agar bisa mendeteksi stream terbaru virus corona.

"Sekitar 11 dari 12 lab di Indonesia yang memiliki kemampuan untuk tes genome sequence agar bekerja sama. Kami juga memastikan RS yang banyak Covid-19 mengirimkan sample secara rutin ke lab ini. Juga akan melakuakn rutin genome sequence untuk mendeteksi juga apakah ada jenis stream baru," tutur Budi.

3. Indonesia butuh setidaknya 426 juta dosis vaksin Covid-19

3. Indonesia butuh setidak 426 juta dosis vaksin Covid-19
Instagram.com/budigsadikin

Budi menginformasikan bahwa Indonesia membutuhkan sekitar 426 juta dosis vaksin Covid-19 untuk target 181 juta rakyat yang akan divaksinasi. Vaksin sebanyak 426 juta akan dipenuhi melalui lima jalur pengadaan.

"Jika ingin mengejar herd immunity usia di atas 18 tahun, ada 188 juta orang. Dari 188 juta ini kalau kita keluarkan yang memiliki komorbid perat, kita keluarkan yang juga pernah terkena Covid-19, kita keluarkan ibu hamil yang masuk kategori eksklusi, jumlah yang menjadi target vaksinasi adalah 181 juta rakyat," jelasnya. 

Ia juga menyebut bahwa setiap negara memiliki rencana vaksinasi yang berbeda bergantung keadaan dan kondisi dari negara tersebut.

Namun, satu hal yang pasti yakni vaksinasi pertama akan diberikan kepada seluruh tenaga kesehatan.

Itulah tadi informasi mengenai fakta jenis baru virus corona di Indonesia. Semoga rencana penanganan dari pemerintah bisa berjalan cepat ya, ma. Kita sebagai warga juga sebaiknya tetap terus menerapkan 3M (menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan) dengan disiplin.

Baca juga:

The Latest