Sering Jajan Online Bisa Tingkatkan Risiko Obesitas, Hati-Hati!

Menu yang ditawarkan saat jajan online biasanya tinggi gula & lemak, bikin tubuh lebih mudah gemuk!

12 Juli 2023

Sering Jajan Online Bisa Tingkatkan Risiko Obesitas, Hati-Hati
Freepik/freepik

Data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa kasus obesitas di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Prevalensi obesitas ada di angka 10,3% di tahun 2007, serta 21,8% di tahun 2018.

Obesitas atau kegemukan merupakan suatu kondisi di mana sel-sel lemak menumpuk secara berlebihan. Saat ini, yang paling banyak ditemui yaitu kasus obesitas sentral (central obesity) atau penumpukan sel lemak di rongga perut.

Pada Senin (10/7), ditemui secara virtual Dokter Spesialis Penyakit Dalam sekaligus pengurus Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Dr. dr. EM Yunir, Sp.PD, KEMD, mengingatkan bahwa kasus obesitas banyak terjadi karena faktor modernisasi.

Salah satunya kebiasaan jajan makanan atau minuman online, yang dikenal tinggi akan gula dan lemak. Hal ini bisa membuat seseorang mudah gemuk dan berisiko mengalami komplikasi kesehatan.

Buat kamu yang penasaran bagaimana jajan online bisa tingkatkan risiko obesitas, berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya.

1. Apa itu obesitas?

1. Apa itu obesitas
dok. PB IDI
DR. dr. EM Yunir, SpPD, KEMD

Menurut dokter EM Yunir, obesitas atau kegemukan adalah suatu kondisi akumulasi lemak abnormal atau berlebihan, yang memiliki risiko tinggi bagi kesehatan tubuh.

Untuk saat ini, pada masyarakat Indonesia cukup banyak ditemukan kasus obesitas sentral. Di mana penumpukan sel lemak banyak terjadi di area rongga perut. Seseorang bisa dikatakan memiliki kegemukan di area rongga perut ketika ukuran lingkar pinggangnya di atas 90 sentimeter untuk laki-laki, serta di atas 80 sentimeter untuk perempuan.

“Ini (obesitas) bukan sekedar gemuk saja, bukan sekedar overweight, tapi ini mempunyai risiko untuk menyebabkan berbagai risiko komplikasi,” ungkap dokter EM Yunir pada Senin (10/7).

Editors' Pick

2. Penyebab dan gejala obesitas

2. Penyebab gejala obesitas
Freepik/rom_check

Obesitas bisa terjadi ketika kalori yang masuk dan keluar mengalami ketidakseimbangan. Dokter EM Yunir menyampaikan hal tersebut dengan prinsip sederhana.

Pada orang yang normal, jumlah kalori yang dikonsumsi seimbang dengan yang keluar. Sementara pada orang dengan obesitas, kalori yang masuk ke dalam tubuh jumlahnya lebih banyak dibandingkan yang keluar, ditambah minimnya aktivitas fisik.

Berikut ini beberapa gejala seseorang mengalami obesitas:

  • Sesak napas saat melakukan aktivitas ringan,
  • Mudah merasa ngantuk,
  • Mengalami kelainan kulit,
  • Sering merasa nyeri di bagian punggung bawah,
  • Mengalami pengapuran dini pada sendi lutut.

3. Sering jajan online bisa tingkatkan risiko obesitas

3. Sering jajan online bisa tingkatkan risiko obesitas
Freepik

Berdasarkan banyaknya kasus obesitas di Indonesia, dokter EM Yunir pun menyampaikan adanya kemungkinan hal ini disebabkan oleh mudahnya akses membeli jajanan (makanan dan minuman), terutama melalui jasa online.

“Masalahnya di zaman sekarang itu ada ketidakseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran karbohidrat atau makanan yang masuk. Kita tahu bahwa sekarang sangat mudah membeli makanan dan semua jenis makanan yang ada itu bisa online,” ungkap dr EM Yunir.

Hati-hati, sering jajan online bisa tingkatkan risiko obesitas. Karena seperti yang kita tahu, beragam menu pilihan yang ditawarkan saat jajan online umumnya mengandung kadar gula dan lemak yang tinggi. Hal ini yang kemudian berisiko menyebabkan seseorang mengalami obesitas.

“Dengan berbagai macam variasinya yang mana kita tahu zaman sekarang makanan enak itu manis-manis dan mengandung lemak tinggi. Sehingga output-nya akan menjadi tinggi sedangkan pada pasien-pasien yang aktivitas fisiknya kurang itu akan menyebabkan keseimbangan kalori ini lebih banyak yang tersimpan tidak terbuang,” ujarnya.

4. Risiko yang mungkin terjadi jika seseorang mengalami obesitas

4. Risiko mungkin terjadi jika seseorang mengalami obesitas
Freepik/Jcomp

Dalam kesempatan yang sama, dokter EM Yunir mengingatkan bagi masyarakat untuk menghindari risiko obesitas. Sebab semakin gemuk seseorang, maka risiko mengalami komplikasi juga semakin tinggi.

“Penyakit-penyakit yang terkait dengan obesitas ada serangan jantung, kolesterol, tekanan darah tinggi, diabetes, memicu pikun atau dementia lebih awal, risiko menyebabkan beberapa jenis kanker, PCOS, dan adanya perlemakan di sel-sel hati,” tuturnya.

5. Cegah obesitas dengan melakukan latihan fisik

5. Cegah obesitas melakukan latihan fisik
Freepik/pressfoto

Untuk mencegah risiko obesitas atau kegemukan, seseorang sangat disarankan melakukan latihan fisik. Namun dalam memilih aktivitas fisik, kamu juga perlu berhati-hati dan menyesuaikan dengan kemampuan tubuh.

“Biasanya untuk menghindari atau mengobati kegemukan yaitu melakukan aktivitas jasmani yang memadai. Kalo kita secara fisik masih mampu untuk lari, jogging atau berenang, ini bisa dilakukan karena bakar kalori tinggi. Namun harus disesuaikan dengan kondisi tubuh,” tuturnya.

Aktivitas fisik bisa dilakukan 3 hingga 5 kali per minggu, dengan durasi 30 sampai 45 menit. Perlu diperhatikan juga bahwa, jeda antara latihan tidak boleh lebih dari 2 hari berturut-turut. Ini bertujuan untuk memaksimalkan aktivitas fisik yang dilakukan.

Demikian tadi penuturan dokter EM Yunir mengenai kaitan jajan online dengan peningkatan risiko obesitas. Semoga informasi ini bermanfaat dan menyadarkan kita akan pentingnya menjaga kesehatan tubuh.

Baca juga:

The Latest